Fakta Mencengangkan di Balik Menyebarnya Serangga di Bumi

Fakta Mencengangkan di Balik Menyebarnya Serangga di Bumi

Naviri Magazine - Serangga adalah hewan yang bisa ditemukan di hampir semua bagian bumi, termasuk serangga tongkat (Phasmatodea). Kenyataan itu sebenarnya agak aneh, mengingat serangga tentu akan mengalami kesulitan melakukan migrasi dalam jarak sangat jauh. Lalu bagaimana serangga tersebut bisa ada di mana-mana, yang artinya juga telah melanglang buana?

Ternyata, serangga tongkat memiliki cara yang sangat unik sekaligus mencengangkan dalam hal mengembangkan kehidupan mereka. Para ilmuwan telah menemukan jika serangga tongkat masih tetap bisa memiliki keturunan meski sudah mati. Kenyataan itu kemudian membukakan fakta yang mencengangkan, sebagaimana yang telah dipublikasikan di jurnal Ecology.

Sebuah tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Kobe University menemukan, meski seekor serangga tongkat telah ditelan oleh burung, sel telur yang terletak di dalam tubuhnya masih bisa bertahan hidup.

Tak hanya itu, sel telur tersebut dapat melakukan perjalanan melalui saluran pencernaan burung.

Peneliti juga menemukan, 5 hingga 20 persen sel telur yang ikut tertelan burung tersebut bisa dikeluarkan tanpa mengalami kerusakan.

Telur-telur tersebut keluar melalui kotoran burung, yang menjadi tempat hangat dan nyaman baginya. Telur itu bahkan dapat menetas dan tumbuh sebagai serangga di sana. Dengan kata lain, serangga tongkat telah mengubah kematian menjadi peluang yang luar biasa untuk mendapatkan keturunan.

Ternyata, keunikan serangga tongkat tak hanya itu. Mereka juga memiliki karakteristik lain yang tidak biasa, yaitu sifat parthenogenic. Artinya, mereka dapat menghasilkan telur yang layak tanpa perlu adanya pembuahan.

Invasi serangga tongkat

Kasus ini agak mirip dengan yang dilakukan tanaman, di mana biji yang tertelan masih bisa tumbuh.

Biji tanaman yang tertelan oleh hewan bisa bertahan berkat lapisan keras pada biji. Hingga akhirnya terbawa melintas jarak yang jauh, dan terdistribusi puluhan kilometer.

Begitu juga pada serangga tongkat. Asal telur serangga tongkat cukup kuat untuk bertahan hidup melalui saluran pencernaan pemangsa, serta cukup kuat untuk hidup sendiri setelah telur menetas, secara teoritis mereka dapat menyebar sejauh pemangsa mereka pergi.

Peneliti juga berhipotesis bahwa dimakan oleh burung adalah salah satu cara yang membuat serangga berhasil memperluas habitatnya. Itu berarti, dengan memanfaatkan pemangsa atau burung, serangga dapat melompat dan melintasi pulau, sehingga menyebar ke pelosok dunia yang terpencil.

Nyatanya, serangga tongkat memang tersebar di mana-mana. Saat ini mereka ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.

"Langkah kami selanjutnya adalah menganalisis struktur genetik serangga tongkat," kata Kenji Suetsugu, ahli biologi yang menjadi salah satu tim peneliti, dikutip dari Science Alert.

"Berdasarkan studi ini, kami juga ingin menganalisis apakah struktur genetika serangga tongkat dapat ditemukan di sepanjang jalur migrasi burung. Selain itu, apakah ada kesamaan genetik antara serangga tongkat dan tanaman yang bergantung pada burung untuk distribusi mereka," tambahnya.

Baca juga: Honeyguide, Burung yang Menuntun Manusia ke Tempat Madu

Related

Science 7101768509485690225

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item