Di Masa Depan, Manusia Akan Bisa Terbang Seperti Burung

Di Masa Depan, Manusia Akan Bisa Terbang Seperti Burung

Naviri Magazine - Selama ini, manusia terus berkhayal agar “bisa terbang” di angkasa seperti burung. Khayalan ini mungkin segera akan bisa terwujud. Sebab, para ilmuwan Jerman telah menciptakan suatu “sayap kontak” yang ditambatkan di badan. Dengan menggunakan sayap buatan ini, pasukan khusus dapat terbang di angkasa, menyusup ke daerah musuh, dan mungkin dapat mencapai hasil pertempuran di luar dugaan.

Akurat, kedap suara, dan tersembunyi

Sayap yang memiliki fungsi tersembunyi itu khusus dikembangkan oleh perusahaan ESG Jerman untuk pasukan khusus. Sayap yang diciptakan itu mirip sepasang sayap pesawat selebar 6 kaki, dan memungkinkan penerjun meluncur atau terbang dengan kecepatan maksimum 120 mil/jam, serta dapat mengangkut peralatan seberat 200 pon.

Produsen sayap buatan ini menyebutkan bahwa sayap ESG memiliki kemampuan “100 % kedap suara”, sangat sulit dilacak oleh radar. Masih menurut penuturan ESG, pengembangan berikutnya sayap itu akan “dipasangi suatu alat turbojet kecil”, dengan maksud lebih memperluas jangkauan geraknya.

Seorang pelopor terjun bebas asal Austria pernah mendemonstrasikan teknik yang menakjubkan ini. Dia terjun dari atas pesawat pada ketinggian 3.000 mil di angkasa, dan 12 menit kemudian mendarat dengan selamat di dekat kota pelabuhan utara Perancis.

Ketika itu, dia mengenakan setelan kinetik udara, memikul dan menambatkan sebuah sayap selebar 6 kaki, terbang melintasi laut dengan kecepatan 220 mil/jam, dan setiap maju 6 kaki di angkasa dia meluncur turun 1 kaki secara vertikal. Saat berjarak di ketinggian 1.000 kaki dari permukaan bumi, dia membuka parasutnya dan mendarat dengan selamat.

Pasukan khusus semakin kuat

Kini, para ilmuwan menyadari sayap kontak ini memiliki “potensi yang penting” dalam melaksanakan misi rahasia militer. Saat ini, pasukan khusus seperti angkatan udara kerajaan Inggris (SAS) masih mengandalkan berbagai macam teknik terjun payung, yaitu saat mendarat di posisi belakang musuh mungkin harus menerjunkan pasukannya melalui helikopter.

Dengan penggunaan sayap buatan ini, pasukan khusus yang memakai “sayap kontak” model ikat bisa diterjunkan ke daerah belakang musuh dengan lebih mudah. Sayap tunggal yang berserat karbon ringan dapat menerjunkan pasukan khusus dari ketinggian, meluncur dengan kecepatan 120 mil/jam, dapat mendarat dengan aman dalam keadaan nyaris tidak diketahui musuh.

Dengan bantuan persediaan oksigen, alat stabilisasi dan navigasi, pasukan khusus yang memakai sayap ini dapat terjun ke daerah yang agak jauh dari garis musuh, atau terjun dari atas sebuah pesawat angkut dari atas.

Lagi pula, pesawat bisa terbang mengikuti jalur penerbangan niaga, bisa terhindar dari pengamatan atau dicurigai musuh. Karena pesawat dapat terbang di luar jarak target musuh, sehingga pasukan-pasukan khusus yang memakai “sayap kontak” yang didrop atau diterjunkan ini sangat aman.

Baca juga: Teka-teki Hilangnya Bangsa Maya Secara Misterius

Related

Science 5241061473433636686

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item