Fakta-fakta Seputar Oarfish, Monster Laut yang Mengerikan

 Fakta-fakta Seputar Oarfish, Monster Laut yang Mengerikan

Naviri Magazine - Rata-rata, hewan yang hidup di lautan dalam memiliki wujud yang mengerikan. Keberadaan mereka pun tidak terlalu dikenali, karena mereka memang jarang naik ke permukaan, bahkan nyaris tidak pernah. Biasanya, manusia baru mengenali hewan-hewan aneh dari dasar laut, ketika hewan-hewan itu mati di permukaan, lalu terdampar di pantai.

Belakangan, dua oarfish mati dan terdampar di pantai California, Amerika Serikat. Seekor oarfish sepanjang 4,3 meter ditemukan di Oceanside, California. Lima hari sebelumnya, staf dari Catalina Island Marine Institute menemukan bangkai oarfish yang lebih besar, sepanjang 5,5 meter, di Teluk Toyon.

Meski bernasib tragis, kedatangan dua bangkai oarfish ini dsambut gempita para peneliti, yang memang jarang menemukan spesies ini. Oarfish, atau terkadang dijuluki "Si Monster Laut", hidup jauh di laut dalam, dan jarang sekali terlihat di permukaan.

Milton Love, ahli biologi dari University of California di Santa Barbara, menyatakan bahwa ia ragu kematian dua oarfish ini adalah kebetulan. Ia mencurigai bahwa makhluk yang termasuk ikan itu terdorong ke atas permukaan oleh arus yang sangat kuat. Lalu mereka mati karena terhajar gelombang besar.

Meski banyak mitos yang menaunginya, berikut lima fakta sebenarnya mengenai oarfish:

Oarfish merupakan ikan bertulang terpanjang di dunia

Oarfish raksasa (Regalecus glesne) pertama kali dikenali pada 1772. Namun, masih jarang terlihat, karena hidup di kedalaman 1.000 meter. Panjangnya bisa mencapai 17 meter, dengan bobot 270 kilogram.

Ia kadang disebut sebagai "Raja Ikan Haring" karena kemiripannya dengan ikan tersebut. Di Palau, oarfish disebut ikan ayam jantan, karena siripnya yang ramping dan berwarna merah. Sebagian orang menyebutnya ikan pita, karena bentuk tubuhnya yang panjang.

Oarfish rasanya seperti agar-agar

Nelayan biasanya tanpa sengaja pernah menjaring oarfish. Mereka yang pernah memakan ikan ini menceritakan rasanya, "lembek dan liat juga lengket".
 
Oarfish memakan plankton dan tak bahaya

Meski bentuknya menyeramkan, dan sering menjadi inspirasi kisah menyeramkan dari lautan, oarfish nyatanya tidak bahaya untuk manusia. Mereka memakan plankton kecil, dan hanya memiliki bukaan kecil di sistem pencernaanya.

Mereka bahkan tidak punya gigi nyata, malah hanya memiliki tulang insang saring, yang berguna menangkap organisme kecil.

Oarfish kurang sisik

Tidak seperti ikan bertulang lainnya, oarfish kurang sisik. Mereka memiliki bonggol kecil bertudung perak yang disebut guanine. Meski sudah beradaptasi dengan tekanan besar di kedalaman laut, kulit mereka menjadi lembut dan mudah rusak di permukaan.

Oarfish bisa memprediksi gempa bumi

Di Jepang, ikan ini dikaitkan dengan cerita rakyat. Oarfish yang lebih kecil (Regalecus russelii) disebut sebagai "Pemberi pesan dari Kerajaan Dewa Laut". Menurut kepercayaan lokal, jika banyak oarfish ini hanyut, itu adalah pertanda adanya gempa bumi.

Dilansir dari Japan Times, ada dasar sains dari mitos tersebut. Kiyoshi Wadatsumi, peneliti gempa bumi dari organisasi e-PISCO, menyatakan, "Ikan laut dalam hidup dekat dengan dasar laut, dan lebih peka terhadap pergerakan lempeng daripada mereka yang hidup di permukaan."

Baca juga: Taman Nasional Komodo, Salah Satu Situs Warisan Dunia

Related

Science 666026063889990031

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item