Ternyata, Sekarang Dalam 1 Hari Hanya Ada 23 Jam

Ternyata, Sekarang Dalam 1 Hari Hanya Ada 23 Jam

Naviri Magazine - Ada berapa jam dalam sehari semalam? Tentu kita akan menjawab 24 jam, karena nyatanya memang ada 12 jam untuk siang hari dan 12 jam untuk malam hari. Namun, ternyata, berdasarkan perhitungan ilmuwan, sekarang dalam sehari semalam hanya ada 23 jam. Meski kita mungkin tidak menyadarinya, dan masih menganggap ada 24 jam dalam sehari semalam.

Richard Gross, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory NASA, menyusun model penghitungan kompleks untuk mengalkulasikan secara teoritis, bagaimana gempa bumi di Jepang, yang merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900, memengaruhi rotasi Bumi.

Memanfaatkan data dari United States Geological Survey, hasil perhitungan mengindikasikan adanya perubahan distribusi massa Bumi. Gempa Jepang telah membuat Bumi berputar sedikit lebih cepat, dan memperpendek waktu dalam satu hari hingga 1,8 mikrodetik atau sepersejuta detik.

Kalkulasi yang dibuat juga menunjukkan bahwa poros Bumi bergerak sekitar 17 centimeter ke arah bujur timur. Perubahan poros ini akan membuat pergerakan Bumi sedikit berbeda. Namun itu tidak mempengaruhi posisi Bumi di ruang angkasa, karena hanya kekuatan eksternal seperti gravitasi Matahari, Bulan, dan planet-planet yang mampu mengubah itu.

Seiring makin singkatnya waktu dalam satu hari yang sudah tidak mencapai 24 jam, sebagai gambaran, akibat gempa dengan magnitude 8,8 yang terjadi di Chile, waktu dalam satu hari telah dipangkas sebesar 1,26 mikrodetik, dan menggeser poros Bumi sekitar 8 cm.

Padahal, menggunakan kalkulasi serupa yang dilakukan setelah gempa dengan magnitude 9,1 yang menghantam Aceh tahun 2004 lalu, waktu dalam satu hari sudah berkurang sebesar 6,8 mikrodetik akibat bergesernya poros Bumi sekitar 7 cm.

Rotasi Bumi terus berubah, dan tidak hanya disebabkan oleh gempa, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti angin di atmosfer dan arus samudera, kata Gross, seperti dikutip dari Science Daily. Bagaimana gempa memengaruhi rotasi Bumi tergantung pada skala, lokasi, dan bagaimana gempa terjadi, ucapnya.

Gross menyebutkan, dalam kurun satu tahun, waktu dalam satu hari bisa bertambah dan juga berkurang sekitar satu milidetik, atau 550 kali lebih besar dibanding akibat gempa Jepang. Demikian pula dengan lempeng Bumi yang bisa bergeser sekitar 1 meter dalam satu tahun akibat berbagai gempa.

Secara teori, apapun yang mampu meredistribusi massa Bumi akan mengubah rotasi planet Bumi, kata Gross. Namun demikian, perubahan rotasi dan poros Bumi seharusnya tidak memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Perubahan ini sangat alami dan terjadi kapan saja. Orang-orang tidak perlu khawatir, ucapnya.

Meski telah membuat penghitungan, kalkulasi yang dibuat Gross, baik untuk rotasi dan poros Bumi, hasilnya kemungkinan masih akan berubah dengan munculnya data-data baru yang lebih akurat seputar fenomena yang terjadi di Bumi.

Baca juga: Peristiwa Penting Dunia: Penemuan Kutub Selatan Magnetis

Related

Science 2944812008797346984

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item