Hati-hati, Kini Banyak Anak Muda Terkena Serangan Jantung

Hati-hati, Kini Banyak Anak Muda Terkena Serangan Jantung

Naviri Magazine - Kalau mendengar istilah penyakit jantung atau serangan jantung, yang terbayang dalam benak kebanyakan kita mungkin hal-hal itu hanya dialami orang-orang tua. Kenyataannya, di masa lalu, penyakit jantung memang hampir identik dengan orang tua. Sepertinya hampir tidak ada anak muda yang bermasalah dengan jantungnya.

Namun, sekarang, penyakit jantung tidak hanya menyerang orang-orang tua, tapi juga anak-anak muda. Yang mengkhawatitkan, anak-anak muda yang terkena masalah jantung punya kecenderungan meningkat, termasuk di Indonesia.

Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan tahun 2013, sebanyak 39 persen penderita jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke bawah. Menariknya, 22 persen di antaranya berumur 15-35 tahun, yang merupakan masa fisik produktif dalam kehidupan manusia.

Jumlah penderita jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45-65 tahun, dengan persentase 41 persen. Selisih yang tak berbeda jauh antara umur 45 ke bawah dan 45 ke atas jadi penegas bahwa tren risiko penyakit jantung datang pada usia muda semakin meningkat.

Faktor lain yang mesti diwaspadai adalah tingginya persentase pengidap jantung koroner di usia muda. Hampir 27 persen kasus jantung koroner di Indonesia terjadi pada kelompok usia 35 tahun ke bawah – dengan 12 persen di antaranya dialami orang 25 tahun ke bawah.

Mayoritas penderita penyakit jantung koroner disebabkan aliran darah ke jantungnya terhambat oleh lemak. Penimbunan lemak di dalam arteri jantung ini dikenal dengan istilah aterosklerosis, dan merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Selain dapat mengurangi suplai darah ke jantung, aterosklerosis juga dapat menyebabkan terbentuknya trombosis atau penggumpalan darah. Jika ini terjadi, aliran darah ke jantung terblokir sepenuhnya dan serangan jantung pun terjadi. Faktor pemicu aterosklerosis meliputi kolesterol yang tinggi, merokok, diabetes, serta tekanan darah tinggi.

Tingginya angka jantung koroner tak lepas dari angka obesitas pada kelompok di bawah 30 tahun yang juga meningkat. Diperkirakan 30 persen orang di bawah 30 tahun di Indonesia mengalami kegemukan. Tingginya angka obesitas berdampak ancaman penyakit kardiovaskular yang juga meningkat.

Hal ini diamini Direktur Rumah sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan, dr Amran Lubisini. Dia mengatakan, kasus penyakit jantung saat ini terus meningkat dan justru sekarang yang diserang kalangan usia muda berumur 30-an.

"Sementara kalau dulu dalam literatur kedokteran, biasanya risiko jantung menyerang usia 40 tahun untuk laki laki, sedang perempuan di atas 55 tahun," katanya.

Ia mengatakan, penyebab usia muda terserang penyakit jantung ini di antaranya karena pola hidup, stres tinggi, lingkungan tidak sehat, dan pola makan salah yang berujung pada obesitas. “Kalau dibandingkan tahun 2012, jumlah penderita penyakit jantung saat ini meningkat sekitar 20 sampai 30 persen, dan mayoritas adalah anak muda,” katanya.

Menjaga asupan makanan dan mengontrol berat badan agar tetap ideal itu penting, tetapi bukan berarti anak muda bisa terbebas sepenuhnya dari ancaman serangan jantung.

Sebuah statistik memaparkan kasus kematian yang menimpa olahragawan di Amerika Serikat. Sebanyak 16 persen di antaranya adalah serangan jantung dadakan. Faktor penyebabnya adalah kardiomiopati hipertrofik, yakni otot jantung yang menebal dan cenderung kaku karena terlalu diforsir berlebihan. Banyak faktor yang menyebabkan hipertrofik, tetapi yang lebih sering terjadi karena diakibatkan faktor genetik.

Jika memiliki orang tua atau keluarga terdekat yang mengidap jantung, kita harus sedikit waspada. Karena itulah pentingnya memeriksakan kesehatan jantung sejak dini. Meski masih berusia muda, jangan segan melakukan medical check-up ke dokter.

Di luar itu, seseorang yang terlihat sehat tidak bisa diartikan 100 persen sehat total. Stres yang berlebihan juga bisa jadi penyebab serangan jantung dadakan. Stres yang sangat mendadak dan cukup berat dalam waktu singkat bisa menyebabkan banyak hal yang terjadi, dan mengganggu sistem-tubuh terutama pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi.

Hipertensi maupun penyakit jantung koroner bisa dicegah dengan pola hidup yang sehat. Menghindari "investasi" penyakit sejak dini adalah keputusan bijak yang tak boleh ditunda-tunda.

Baca juga: Ngeri, Orang Bisa Kena Kanker Jika Terlalu Lama Duduk

Related

Health 4147271641813945013

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item