Ledakan Dahsyat yang Menghancurkan Peradaban Masa Lalu

Naviri Magazine - Di dalam buku catatan sejarah, kita dapat melihat kebangkitan dan keruntuhan suatu peradaban. Misalnya di buku “Menyibak Cadar Kebudayaan Pra Sejarah”, tercatat banyak sekali penemuan menyangkut hal ini.

Salah satunya penemuan peradaban Kreta (Crete) yang pernah berjaya, lebih 3000 tahun silam di Laut Tengah, yang terkenal dengan arsitektur istananya yang sangat rumit dan mewah. Namun, kebudayaan yang demikian agung itu justru lenyap tanpa sebab yang jelas. Menghilangnya kebudayaan bangsa ini secara misterius, telah menjadi salah satu teka teki yang sekian lama membayangi para ahli arkeologi dunia.

Harian Daily Earth melaporkan, ilmuwan Denmark telah menemukan serpihan kecil batang pohon zaitun di pulau Thera di Laut Aegean.

Serpihan batang pohon zaitun itu ada di pulau Thera di Laut Aegean, yang terkubur di pulau Santorini pada saat terjadi letusan gunung berapi. Setelah diadakan penelitian pada serpihan itu, para ilmuwan percaya bahwa mereka dapat menghitung waktu persis matinya pohon zaitun tersebut. Temuan itu diumumkan di majalah Science.

Berdasarkan serpihan itu, para peneliti dari Universitas Huss, Denmark, telah berhasil menyimpulkan suatu teori yang sangat meyakinkan, bahwa kebudayaan Kreta (Crete) hancur akibat suatu bencana ledakan gunung api yang dahsyat, dan satu kali gelombang tsunami hebat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pulau Crete hanya terpisah sejauh 60 mil dari pulau Thera, dan 3600 tahun lalu gunung berapi di pulau Thera mengalami letusan dahsyat. Debu dan asap yang disemburkan akibat ledakan tersebut diperkirakan sebanyak ribuan ton, menyebar hingga ke pulau Greenland, Tiongkok, dan Amerika Utara, akibat diterbangkan angin.

Dari pulau Greenland, Laut Hitam, dan Mesir, yang letaknya sangat jauh, para ilmuwan telah menemukan adanya contoh abu yang sama dengan yang ada di pulau Thera. Ilmuwan juga berhasil menggali fosil tanaman yang rusak akibat pembekuan di Irlandia dan California. Penelitian lebih lanjut telah membuktikan bahwa pohon zaitun itu mati antara tahun 1627-1600 SM.

Pelajaran dari peradaban Kreta 

Sebelumnya, para ilmuwan berpendapat bahwa kebudayaan Kreta sempat berjaya, hingga pada masa Raja Minos (periode Minoan) kejayaan bangsa ini mencapai puncaknya. Pada waktu itu, Raja Minos menguasai Laut Aegean hingga Swedia, sehingga mampu menyatukan segenap dataran Eropa, Asia, dan Afrika.

Kerajaan Minos telah memanfaatkan letak geografisnya yang strategis, mengembangkan bidang pelayarannya, dan memperkuat armada lautnya. Armada ini merupakan angkatan laut yang pertama ada di dunia.

Kehebatan armada maritim Minos telah berhasil membuat kerajaan ini membina hubungan dagang yang baik dengan Mesir, Syria, Babylon, Asia Kecil, dan lain-lain, bahkan menjadi negara yang menguasai lautan. Berbagai kepulauan di Laut Aegean ramai-ramai membina hubungan dengan pertukaran duta negara, Swedia bahkan menyetor upeti pada Minos.

Namun, negara besar dengan angkatan bersenjata sekuat apa pun tidak berdaya di hadapan bencana alam.

Sebenarnya, pada 1967, arkeolog Amerika berhasil menggali sebuah kota perdagangan di bawah lapisan abu gunung berapi di pulau Santorini, setebal 60 meter. Setelah diteliti, kota ini terkubur di sana pada tahun 1500 SM oleh abu, akibat ledakan gunung berapi.

Mungkin itu merupakan letusan gunung berapi paling dahsyat sepanjang sejarah manusia. Luas area yang tertutup oleh debu hasil letusan itu mencapai 62,5 km persegi. Kota di atas pulau tersebut tertimbun hanya dalam sekejap mata oleh abu yang sedemikian tebal itu, sekaligus membawa pengaruh besar terhadap pesisir Laut Tengah dan kepulauan sekitarnya.

Berdasarkan catatan, Mesir pada waktu itu diselimuti kegelapan sepanjang hari selama 3 hari berturut-turut. Selain itu, ledakan tersebut juga mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami, dengan ombak mencapai 50 meter tingginya. Gelombang dahsyat tersebut menenggelamkan seluruh kota dan desa di atas Pulau Crete, termasuk Kerajaan Minoan yang lenyap seketika.

Baca juga: Eksperimen Philadelphia dan Misteri Segitiga Bermuda