Kisah 5 Peradaban Kuno yang Musnah Akibat Perubahan Iklim

Kisah 5 Peradaban Kuno yang Musnah Akibat Perubahan Iklim

Naviri Magazine - Sebuah komunitas dan masyarakat tidak terbentuk secara tiba-tiba. Ia terbentuk perlahan-lahan, berkumpul dari sedikit demi sedikit, hingga akhirnya menjadi sebuah peradaban. Dunia telah menyaksikan banyak peradaban dari zaman dulu sampai sekarang. Dari peradaban Mesir sampai peradaban Yunani dan Romawi.

Namun, dari banyak peradaban yang ada di zaman dulu, tidak semuanya mampu eksis sampai sekarang. Ada banyak peradaban yang telah hancur dan kini punah, akibat berbagai hal. Salah satu penyebab musnahnya peradaban kuno tersebut adalah perubahan iklim yang ekstrem. Berikut ini adalah lima peradaban kuno yang kini telah punah akibat iklim.

Peradaban Pueblo, Amerika

Leluhur Pueblo, yang dijuluki Anasazi oleh suku Navajo, merupakan salah satu contoh peradaban yang punah karena perubahan iklim. Setelah mendominasi dataran tinggi Colorado di tempat-tempat seperti Chaco Canyon dan Mesa Verde, bangsa Pueblo meninggalkan rumah khas mereka sekitar abad ke 12 hingga 13, dan tak jelas mengapa mereka pergi.

Ada bukti-bukti peperangan, pengorbanan manusia, dan kanibalisme. Tetapi banyak ilmuwan berspekulasi bahwa lingkungan yang rusak akibat perubahan iklim merupakan penyebab utama kepergian mereka.

Viking, Greenland

Para ilmuwan dan sejarawan memiliki beberapa teori tentang kemungkinan penyebab kemerosotan peradaban Viking, yang mungkin berpangkal pada perubahan iklim. Kedatangan bangsa Viking di Greenland bertempatan dengan periode pertengahan yang hangat, sekitar tahun 800-1200 Masehi.

Selama masa itu, iklim Greenland yang biasanya amat dingin menjadi relatif hangat, sehingga penduduknya bisa hidup dari bercocok tanam. Namun, ketika iklim Greenland kembali dingin dan menjadi ‘zaman es kecil’, pemukiman Viking mulai mengalami kemunduran. Pada pertengahan tahun 1500, semua pemukim Viking pindah untuk mencari daerah yang lebih hangat.

Peradaban Lembah Indus, Pakistan

Dikenal juga sebagai peradaban Harappa, masyarakat zaman perunggu di Lembah Indus pernah mencapai populasi lebih dari 5 juta jiwa, dan terkenal karena perencanaan kota dan sistem air yang sangat rinci. Dua kota besar milik peradaban ini, Mohenjo-daro dan Harappa, pertama kali ditemukan dan digali pada abad ke-19.

Apa yang menyebabkan kehancuran peradaban mereka? Jawabannya adalah dua abad kekeringan tanpa henti. Para ilmuwan sampai pada kesimpulan itu, setelah mempelajari lapisan-lapisan sedimen danau kuno yang dikenal sebagai Kotla Dahar.

Dikutip dari Scientific American, “Kotla Dahar merupakan cekungan tertutup, hanya diisi oleh limpahan air hujan tanpa saluran keluar. Dengan demikian, hanya curah hujan dan penguapan yang menentukan volume air. Selama masa kering, isotop Oksigen-16, yang lebih ringan, menguap lebih cepat dibanding Oksigen-18, sehingga air yang tersisa di danau menjadi kaya Oksigen-18.”

Peradaban Khmer, Kamboja Kuno

Pertama kali didirikan pada abad ke-9, Angkor Wat pernah menjadi pusat pra-industri terbesar di dunia. Sebagai kebanggaan dan lambang kekuasaan Kekaisaran Khmer, kota ini terkenal dengan kekayaan yang melimpah, warisan seni dan arsitektur yang mewah, jaringan saluran air yang canggih, serta waduk yang dioptimalkan untuk menyimpan air hujan untuk musim kemarau.

Namun, pada abad ke-15, kota menakjubkan ini dipenuhi limbah akibat eksploitasi lingkunan berlebih, dan krisis air yang disebabkan oleh fluktuasi iklim.

Seperti yang dikatakan ilmuwan Mary Beth Day kepada Live Science, “Angkor dapat menjadi contoh bahwa teknologi tak selalu cukup untuk mencegah keruntuhan peradaban selama masa-masa yang tak stabil.”

Peradaban Maya, Meksiko

Keruntuhan bangsa Maya pada abad ke-8 dan 9 telah memikat para peneliti selama bertahun-tahun. Walaupun para ahli dengan cepat menunjukkan bahwa peradaban Maya tidak ‘runtuh’ secara teknis, ada banyak misteri yang masih menyelubungi peninggalan bangsa Maya, seperti piramida besar, istana, dan observatorium.

Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan apa yang terjadi, dari wabah penyakit hingga invasi bangsa asing. Teori paling terkemuka menyatakan bahwa perubahan iklim menyebabkan kekeringan ekstrem yang berlangsung hingga 200 tahun.

Baca juga: 8 Fenomena Membingungkan yang Tidak Bisa Dijelaskan 

Related

Science 1271019707830711605

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item