Wow, Orang Ini Tidak Akan Terluka Meski Mengalami Kecelakaan

Wow, Orang Ini Tidak Akan Terluka Meski Mengalami Kecelakaan

Naviri Magazine - Kalau kita sedang melintas di jalan raya, kemudian tertabrak mobil, apa yang kira-kira akan terjadi? Bisa jadi kita akan terkapar di aspal, luka-luka, bahkan bisa saja mengalami patah tulang. Semakin keras benturan yang terjadi dalam kecelakaan, semakin parah pula akibat yang menimpa kita.

Namun, hal semacam itu tidak akan terjadi pada sesosok “pria” yang disebut Graham. Menurut perancangnya, Graham punya tubuh yang sempurna untuk bertahan hidup dalam kecelakaan mobil.

Kepala Graham tampak kokoh, mirip bongkahan batu besar yang tahan benturan. Tengkoraknya sungguh tebal, mirip helm yang melindungi jaringan lunak di bawahnya.

Wajah makhluk humanoid yang relatif rata itu juga dilindungi lapisan lemak yang mencegah tulang di pipi atau hidung patah.

Kepala menyatu pada torso, membuatnya punya leher. Sementara dadanya yang keriput bisa berfungsi sebagai kantung udara (airbag). Ia memiliki tulang iga yang kuat, yang akan melindunginya dari malapetaka. Kakinya seperti akar pohon yang lentur, yang bisa melompat menjauh dari situasi bahaya.

Tentu saja, Graham bukanlah manusia. Ia sejatinya patung, karya seni yang dijadikan bagian dari kampanye keselamatan jalan raya Australia.

Graham dibuat menggunakan silikon, fiber glass, resin, dan dipadukan dengan rambut manusia. Perlu waktu 6 bulan untuk menciptakannya.

Seniman terkenal, Patricia Piccinini, menciptakannya dengan berkolaborasi dengan dokter bedah trauma terkemuka, dan ahli investigasi kecelakaan mobil.

"Saya mendengarkan dengan baik, mencerna hal-hal terkait ilmunya, dan kemudian melakukan pendekatan dengan cara yang kreatif, pada tingkat emosional tertentu," kata Piccinini, seperti dikutip dari BBC.

"Karya ini akan memikat mata, di mana mereka yang melihat akan merasa terhubung dan merasakan empati."

Komisi Kecelakaan Transportasi Australia, atau The Transport Accident Commission (TAC), mengatakan, Graham diciptakan untuk menunjukkan kerentanan manusia di jalanan.

Joe Calafiore, kepala eksekutif TAC, mengatakan, manusia bisa saja bertahan hidup setelah berlari dengan kecepatan maksimal dan menubruk dinding.

"Namun, itu tidak berlaku dalam tabrakan yang melibatkan kendaraan. Kecepatannya jauh di atas itu, kekuatannya lebih dahsyat, dan kemungkinan bertahan hidup lebih kecil," kata dia.

"Mobil telah berevolusi jauh lebih cepat dari manusia. Dan Graham membantu kita memahami mengapa kita harus meningkatkan setiap aspek keselamatan dalam sistem jalan raya, untuk melindungi diri kita dari kesalahan yang kita perbuat."

Graham, menurut TAC, adalah gambaran manusia yang telah berevolusi untuk menahan setiap benturan dan kekuatan yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Mengapa Ada Orang-orang yang Tidak Percaya Pada Sains?

Related

Science 2434622743157101657

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item