Misteri Piramida Mesir yang Membingungkan Dunia (Bagian 2)

Misteri Piramida Mesir yang Membingungkan Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Piramida Mesir yang Membingungkan Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion, yang mendapat sebutan sebagai "Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern", memperkirakan bahwa orang yang mendirikan Piramida berbeda dengan manusia sekarang. Paling tidak, "mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki, yang tingginya sama seperti manusia raksasa". Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan Piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa.

Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya di Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu.

"Manusia tidak dapat memahami bagaimana Piramida dibuat. Batu yang begitu besar, bagaimana manusia mengangkutnya? Beberapa manusia raksasa, yang tingginya lima meter, mengangkut sesuatu, memindahkan batu besar. Untuk membangun Piramida, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar."

Pemikiran demikian, mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa Piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna.

Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico, ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa, yang beratnya melebihi 100 ton lebih. Di antaranya ada batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga).

Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa, dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimana mereka itu? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun?

Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4, yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.

Seorang ilmuwan, John Washeth, juga berpendapat bahwa Piramida raksasa dan Sphinx, dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya, sama sekali berbeda. Ia dibangun pada masa yang lebih purba, dibanding masa kerajaan ke-4.

Dalam bukunya, John Washeth mengemukakan, perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno, ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita.

Hal ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas, yaitu patung Sphinx, juga telah membuktikan hal ini.

Ahli ilmu pasti, Swalle Rubich, dalam "Ilmu Pengetahuan Kudus", menunjukkan, pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu, Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM, dan hujan lebat yang silih berganti, lalu mengakibatkan bekas erosi.

Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washeth mengesampingkan kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu di dataran tinggi jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10.000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian.

Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah, seperti yang terjadi pada Sphinx.

Profesor Universitas Boston, dan ahli segi batuan erosi, Robert S., juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan bahwa erosi yang dialami Sphinx ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun.

Washeth dan Robert S. juga menunjukkan, teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.

Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju. Namun, karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan Piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna.

Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, Piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx.

Karena bahan bangunan Piramida raksasa adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam. Sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata Piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.

Sphinx yang bertetangga dekat dengan Piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembap, karenanya memperkirakan bahwa Sphinx sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam.

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Pengiriman Pesan Dalam Botol

Related

Mistery 6485032471971858893

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item