Di Sinilah Tempat Terjadinya Kisah Ajaib Ashabul Kahfi (Bagian 2)

Di Sinilah Tempat Terjadinya Kisah Ajaib Ashabul Kahfi

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Di Sinilah Tempat Terjadinya Kisah Ajaib Ashabul Kahfi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Di lokasi Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Jordania, terdapat sebuah lubang dari atas gua yang menjadi jalan masuk cahaya ketika matahari terbit, dan ketika terbenam matahari berada di arah pintu gua.

Kedua, firman Allah dalam Surah Kahfi ayat 21:

“...setelah itu maka (sebagian dari) mereka berkata, ‘Dirikanlah sebuah bangunan di sisi gua mereka, Allah yang mengetahui hal ihwal mereka’. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka (pihak raja) berkata, ‘Sebenarnya kami hendak membangun sebuah masjid di sisi gua mereka’.”

Di atas Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, terdapat rumah ibadah yang dibangun ketika zaman tersebut. Ketika zaman kerajaan Umawiyah, rumah ibadah tersebut telah dijadikan masjid.

Ketiga, firman Allah dalam Surah Kahfi ayat 17”

“...sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu.”

Bentuk gua yang terdapat di Abu Alanda adalah luas dan lapang serta tidak dalam.

Beberapa bukti tinggalan sejarah dan arkeologi telah membuktikan bahwa gua yang terdapat di Abu Alanda, Jordania, merupakan gua tempat terjadinya peristiwa tersebut.

1. Terdapat tulisan pada lengkungan pintu di dinding sebelah timur, yang menyatakan “Masjid diperbarui pada tahun 117 Hijrah”, yang merujuk kepada zaman Hisham bin Abdul Malik bin Marwan. Ini membuktikan bahwa ketika era kerajaan Umawiah, mereka sudah memperbarui masjid itu. Kesan yang bisa dilihat ialah mihrab (petunjuk arah kiblat) yang terdapat di atas gua tersebut.

2. Tulisan khat Kufi turut ditemui di sana, yang mengisyaratkan bahwa masjid di Ashabul Kahfi diperbarui pada zaman Khomarumiah bin Ahmad Tholun dari kerajaan Abasiah. Masjid yang dimaksud ialah masjid yang dibangun berhadapan dengan gua Ashabul Kahfi, setelah masjid pertama diwujudkan di atas gua ketika zaman Umawiah.

3. Kesan Nawawis di dalam gua. Nawawis dalam Mu'jam Wasit (m/s 962) memberi arti ‘kubur tempat meletakkan mayat di dalamnya’. Pada Nawawis tersebut terdapat bintang segi delapan yang membuktikan tanda zaman kerajaan Rum-Byzantium pada kurun ke-3 Masehi. Menjadi adat pada ketika itu, mayat-mayat akan dikuburkan di dalam bekas batu. Tidak mustahil bahwa mereka yang telah mengurus mayat pemuda tersebut telah mengebumikan mereka dengan cara dan adat mereka pada masa itu.

4. Penemuan barang tembikar, duit tembaga dan perak, lampu dari pelbagai zaman (Umawiah, Abasiah, Turki Uthmaniyyah) di dalam gua tersebut dan sekitarnya. Benda-benda itu membawa maksud bahwa tempat itu telah dijaga oleh pelbagai zaman yang berlalu.

5. Al-Waqidi, di dalam kitab Futuhat Sham, telah menulis bahawa beliau bersama yang lain telah berhenti di Ain Ma', yang berdekatan dengan Gua Ashabul Kahfi. Mereka berhenti di Ain Ma' tersebut untuk berwudhu, salat dan tidur di situ, sebelum meneruskan perjalanan keesokan harinya ke Palestina. Ain Ma' terletak 70 meter dari Gua Ashabul Kahfi.

6. Pohon zaitun berusia ratusan tahun tumbuh di hadapan gua. Pokok tersebut telah mati, dan batang pohon zaitun yang berusia ratusan tahun itu kini ditempatkan di dalam museum mini di dalam gua.

7. Penemuan tulang di dalam Nawawis. Dikatakan bahawa tulang-tulang itu adalah kepunyaan pemuda-pemuda tersebut.

Dari beberapa penemuan dan bukti yang ada, peristiwa yang telah dinyatakan di dalam Surah Kahfi mengenai pemuda-pemuda yang ditidurkan selama 300 tahun Shamsiah telah terjadi di Abu Alanda, Jordania.


Related

World's Fact 6768901301297176961

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item