Sulit Dapat Istri di Negeri Sendiri, Terpaksa Cari di Negara Lain

Sulit Dapat Istri di Negeri Sendiri, Terpaksa Cari di Negara Lain

Naviri Magazine - Otoritas China di wilayah utara Mongolia menangkap 31 orang yang diduga melakukan perdagangan manusia. Aparat sekaligus menahan 14 perempuan yang jadi korban, 11 asal Myanmar, seperti dilansir the Daily Mail.

Lima korban, yang berstatus warga asing, bahkan belum 18 tahun. Pemerintah China telah menggandeng kepolisian Myanmar untuk membongkar kasus ini. Penyelidikan selama tiga bulan dalam geng tersebut menunjukkan para pelaku menjerat korban, yang mayoritas asal Myanmar, berbekal iming-iming wisata dan pekerjaan di Negeri Tirai Bambu, kata kantor berita Xinhua.

Para korban kemudian dijual sebagai istri di pedesaan Tiongkok, dengan harga sedikitnya 50.000 yuan (atau setara Rp 85 juta). Perdagangan manusia untuk dijadikan istri ini dipicu oleh ketimpangan populasi di China.

Kebijakan satu anak sejak era Deng Xiaoping, ditambah aborsi ilegal bayi perempuan karena dianggap masyarakat tak punya masa depan, menyebabkan surplus besar pria lajang. Sensus terakhir menunjukkan 118 laki-laki yang baru lahir untuk setiap 100 perempuan.

Kepolisian China pun mulai aktif melacak akun-akun jejaring sosial yang berkedok agen wisata tapi sebetulnya menawarkan "impor pengantin" dengan pasokan korban dari negara-negara Asia Tenggara.

Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan Rusia dan China sebagai salah satu pelanggar terburuk di dunia untuk isu kerja paksa dan perdagangan seks.

Baca juga: Ekspedisi Orang-orang Nekad yang Menaklukkan Kutub Utara

Related

World's Fact 6268694749751353807

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item