Asal Usul Lahirnya Film Dokumenter “The Act of Killing”

Asal Usul Lahirnya Film Dokumenter “The Act of Killing”

Naviri Magazine - Sutradara The Act of Killing, Joshua Oppenheimer, mengaku, kebun sawit di Sumatera menjadi insipirasi awal dirinya membuat film tersebut. Teknik Oppenheimer dalam memperoleh keterangan sumber di film itu menuai pujian kritikus film di Academy Awards.

Dalam wawancaranya, sutradara nominator film dokumenter terbaik Academy Awards (Piala Oscar) ini menceritakan proses bagaimana ia memperoleh keterangan dari seorang jagal bernama Anwar Congo.

Awalnya, saat menginjak Sumatera pada 2001, Oppenheimer ingin membuat film dokumenter mengenai buruh perkebunan sawit di kawasan Matapao, Serdang Bedagai, Sumatera Utara. "Saya ingin mengangkat persoalan mereka, seperti kesulitan membentuk serikat buruh," kata Oppenheimer.

Ternyata, Oppenheimer menemukan fakta menarik; para buruh sawit ternyata hidup bertetangga dengan orang-orang yang banyak membunuh buruh PKI pada tahun 1965-1966.

"Mereka bertetangga dengan jagal yang membunuh bapak, paman, dan bibi mereka sendiri," ujarnya.

Pada satu kesempatan, Oppenheimer berbincang-bincang dengan salah satu jagal. Jagal itu bercerita bagaimana dia membunuh anggota serikat buruh yang berafiliasi dengan PKI—dengan perincian yang mengerikan.

Oppenheimer mengaku terpana oleh keterbukaan jagal ini. Oppenheimer memfilmkan mantan pemimpin pasukan pembunuh bernama Amir Hasan yang tinggal di Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai.

Setelah memfilmkan Amir Hasan, Oppenheimer bertemu dengan banyak tokoh jagal lain. Pada 2005, Oppenheimer berkenalan dengan Anwar Congo. Anwar dikenal sebagai preman bioskop. Dia dulu menguasai pasar gelap karcis di Medan Bioskop.

Related

Film 4063419884721221435

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item