Asal Usul Manusia Menurut Charles Darwin dan Harun Yahya

Asal Usul Manusia Menurut Charles Darwin dan Harun Yahya

Naviri Magazine - Bagaimana asal usul manusia? Jawabannya tergantung kita mau menggunakan teori yang mana. Kalau menurut ajaran agama, manusia berasal dari Adam dan Hawa, yang artinya manusia diciptakan dengan kondisi sudah lengkap. Namun, kalau menurut ilmu biologi, manusia adalah hasil proses evolusi.

Dari biologi, tokoh yang terkenal terkait hal ini adalah Charles Darwin. Sementara dari bidang agama, tokoh yang terkenal dalam hal ini adalah Harun Yahya.

Kedua tokoh itu lahir dan hidup di dua masa yang berbeda. Charles Darwin lahir tahun 1809 dan meninggal 1882, sedangkan Harun Yahya lahir tahun 1956. Meski hidup pada abad berbeda, keduanya memiliki minat dan fokus dalam membahas hal serupa, yakni asal-usul makhluk hidup di bumi.

Darwin terkenal dengan teori evolusi, setelah ia menerbitkan buku berjudul The Origin of Species pada 1859. Hampir 150 tahun kemudian, tepatnya pada 2007, Harun Yahya menerbitkan buku berjudul The Atlas of Creation.

Dengan terbitnya buku itu, nama Harun Yahya kemudian dikenal banyak orang karena ia berani mengajukan pemikiran yang berseberangan dengan Charles Darwin.

Melalui tulisan dan DVD, Yahya menjabarkan teori penciptaan atau kreasionisme berdasarkan pemaknaannya terhadap ajaran Islam. Atas upaya inilah, namanya kemudian selalu dikaitkan atau identik dengan teori penciptaan atau kreasionisme Islam yang mengkritik habis-habisan teori evolusi Darwin.

Harun Yahya bahkan dijuluki sebagai pioner kreasionisme Islam. Tak sedikit orang yang kemudian membandingkan pemikiran dari kedua tokoh yang saling berseberangan ini.

Apa saja inti pemikiran dari masing-masing teori keduanya mengenai makhluk hidup dan kehidupan di bumi?

Teori Charles Darwin

1. Spesies tidak diciptakan dalam bentuknya yang sekarang ini, tetapi berevolusi dari spesies nenek moyangnya.

2. Jika seluruh individu spesies berhasil bereproduksi, populasi spesies tersebut akan meningkat secara tidak terkendali.

3. Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi, dan jumlah keturunan yang dilahirkan lebih banyak dari jumlah keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.

4. Populasi cenderung tetap dari tahun ke tahun.

5. Sumber makanan yang ada terbatas.

6. Terjadi perjuangan secara implisit di antara spesies untuk bertahan hidup.

7. Tiada dua individu organisme suatu spesis yang persis mirip satu sama lainnya.

8. Beberapa variasi dalam spesies secara langsung memengaruhi kemampuan individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.

9. Kebanyakan variasi dalam suatu populasi dapat diwariskan kepada keturunan selanjutnya.

10. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi.

11. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya kepada generasi berikutnya.

12. Proses ini menghasilkan populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-menerus, akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies baru.

Teori Harun Yahya

1. Jenis-jenis makhluk hidup tak bisa berubah. Tidak mungkin terjadi perubahan dari satu bentuk makhluk hidup ke bentuk lainnya, misalnya dari ikan menjadi amfibi dan reptil, reptil ke burung, atau mamalia darat ke paus.

2. Tiap jenis makhluk hidup tidak berkerabat satu sama lain, dan tidak diturunkan dari leluhur yang sama. Masing-masing merupakan hasil dari suatu tindakan penciptaan tersendiri.

3. Seleksi alam adalah kaidah yang berlaku di alam, tapi tidak pernah menghasilkan spesies baru.

4. Tidak ada mutasi yang memberikan keuntungan berupa peningkatan kelestarian makhluk hidup. Selain itu, mutasi tak menambah kandungan informasi dalam materi genetis makhluk hidup.

5. Catatan fosil tak menunjukkan adanya bentuk transisional, tapi menunjukkan penciptaan tiap kelompok makhluk hidup secara terpisah.

6. Abiogenesis (kemunculan makhluk hidup dari materi tak hidup) tak mungkin terjadi.

7. Kerumitan dan kesempurnaan yang ditemukan pada tubuh dan DNA makhluk hidup tak timbul karena kebetulan, tapi merupakan bukti ada yang merancang kerumitan tersebut.

8. Materi dan persepsi kita adalah ilusi, sedangkan yang nyata adalah Allah, Yang Meliputi segalanya.

Perbedaan utama antara teori Charles Darwin dan teori Harun Yahya terletak pada tesisnya mengenai asal-usul suatu spesies. Darwin menyebut spesies saat ini berasal dari spesies sebelumnya. Adapun Yahya menyebut tiap spesies berbeda dan memang dengan sengaja diciptakan masing-masing oleh Tuhan.

Jika didalami secara saksama dan disimpulkan secara singkat, Yahya tidak sudi dengan anggapan bahwa manusia berasal dari kera. Begitulah kira-kira pendapat Yahya sebagai salah seorang yang kontra terhadap teori Darwin.

Related

Science 8305016883182337893

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item