Benarkah Kera Sakti Benar-benar Ada di Dunia Nyata? (Bagian 2)

Benarkah Kera Sakti Benar-benar Ada di Dunia Nyata?

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Benarkah Kera Sakti Benar-benar Ada di Dunia Nyata? - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Biksu kecil inilah yang akhirnya menjadi “xuan zhuang fa shi” (bhiksu agung dalam Budhisme). Oleh karena tempaan sejak kecil, sehingga dalam perjalanannya ke barat yang serba sulit dan bahaya untuk mengambil kitab suci, membuat hatinya bisa selalu bersinar menuntut cahaya Dharma (Kebenaran Universal).

Jadi, jalan yang berliku dan sulit bukan halangan untuk mencapai tujuan. Tekad dan kemauan merupakan kunci sukses atau gagal.

Sun Go Kong adalah salah satu tokoh utama dalam novel klasik Tiongkok “Shi You Ji” atau “Perjalanan ke Barat” karya Wu Cheng-en pada masa Dinasti Ming yang kemudian populer selama berabad-abad lamanya, baik di dalam maupun di luar Tiongkok.

Dalam novel itu, Wu terlihat lebih menekankan tokoh Sun Go Kong daripada tokoh sejarah asli Pendeta Xuan Zang (Tang San-zhang/Tong Sam-Cong). Dapat dilihat dari penokohan Pendeta Tong sebagai seorang yang baik hati, namun lemah dan pengecut. Padahal dalam sejarah aslinya, Pendeta Tong mengadakan ekspedisi sendirian yang dapat membuktikan ketegarannya.

Walaupun di tengah jalan ia bertemu seorang teman bernama Shih Pan Tuo, namun temannya kemudian melarikan diri ketika mereka menemui kesulitan. Kesulitan yang dimaksud adalah perampokan oleh bandit-bandit di tengah jalan.

Riwayat Sun Go Kong dalam novel secara sekilas bertinggi badan 1.33 meter. Pada umur 320 tahun, ia menuju Gunung Hua Guo, dan menjadi dewa dengan gelar “Qi Tian Da Sheng” pada umur 357 tahun.

Lalu, 180 tahun kemudian, karena suka membangkang, ia dihukum ditimpa di bawah Gunung Wuzhi selama 500 tahun. Setelah itu, ia berguru kepada Pendeta Tong dan menjalankan perintah untuk mengawal Pendeta Tong mengambil kitab suci ke India. Ia dikisahkan sebagai perwujudan dari sebuah kera batu.

Indentitas Sun Go kong

Sun Go kong memiliki kekuatan luar biasa. Ia bisa mengangkut sebuah benda seberat 6.750 Kg (13.500 jin). Memiliki kecepatan tinggi jika terbang, dapat menjelajah 108.000 li (54.000 kilometer) dalam satu lompatan, dan mengetahui 72 transformasi binatang dan sebagainya. Rambutnya memiliki kekuatan magis yang luar biasa, ia juga dapat memerintah angin.

Dalam perkembangannya, karena Sun Go Kong terkenal akan kesaktiannya, muncul opini bahwa Wu mengambil tokoh Sun Go Kong dari inspirasinya atas cerita Ramayana dari India, yang juga mengisahkan tokoh kera sakti Hanoman.

Di kalangan sastrawan Tiongkok juga ada pendapat yang mendukung opini ini, namun mayoritas menolak. Juga ada yang berpendapat bahwa Wu mendapat inspirasi dari Hanoman, namun Sun Go Kong kemudian digambarkan tanpa ada kaitan sama sekali dengan Hanoman India.

Lu Xun (1881-1936) adalah Bapak Sastra Modern Tiongkok yang terkenal. Ia berpendapat bahwa Sun Go Kong adalah karya Wu yang mengambil inspirasi dari cerita karya Lee Gong-zuo, yang hidup di zaman Dinasti Tang. Dalam novel berjudul “Gu Yue Du Jing”, ia menceritakan siluman sakti bergelar Huai Wo Shuei Shen, yang akhirnya juga berhasil ditaklukkan oleh kekuatan Buddha.

Setelahnya, ia berganti nama menjadi Wu Zi Qi. Lu Xun berpendapat bahwa Wu Cheng-en mengambil tokoh Sun Go Kong atas modifikasi Wu Zi Qi. Sastrawan lain juga berpendapat bahwa tokoh Sun Go Kong adalah asli Tiongkok, karena ada seorang pendeta yang juga terkenal di masa Dinasti Tang, bergelar Wu Kong (Go Kong = Hokkian), nama asli Che Chao-feng.

Namun Hu Shi, sastrawan lain, berpendapat bahwa Wu mengambil inspirasi dari Hanoman yang dikisahkan dalam cerita Ramayana. Karena ia berspekulasi bahwa tidak mungkin cerita Ramayana yang terkenal tidak sampai di Tiongkok. Jadi pasti ada pengaruh Hanoman pada karya Wu Cheng-en.

Ada pula sastrawan lain, Ji Xian-lin, yang berpendapat bahwa Sun Go Kong adalah Hanoman yang dimodifikasi menjadi Sun Go Kong, tanpa ada kaitan sama sekali dengan Hanoman sendiri, kecuali sama-sama merupakan kera sakti. Namun kera sakti Sun Go Kong jelas perpaduan antara kepercayaan, cerita rakyat, dan kreasi, dari penulisnya.

Ada orang yang menyatakan bahwa Sun Go Kong adalah tokoh nyata yang pernah hidup di dunia, dengan ditemukannya makam Sun Go Kong.

Makam dengan nama Sun Go Kong memang ditemukan di Kabupaten Shunchang, Provinsi Fujian, diperkirakan berasal dari zaman Ming, sesuai dengan masa ditulisnya novel Perjalanan ke Barat. Namun, kera sakti dipastikan hanya sebuah tokoh mitos dan legenda yang dipopulerkan oleh Wu Cheng-en. Sun Go Kong dikategorikan sebagai dewa kategori ke-4, yakni dewa-dewi yang berasal dari tokoh legendaris.

Segi sejarah dan legenda

Sun Go Kong adalah tokoh mitologi. Jadi tidak ada seorang tokoh Sun Go Kong benar-benar hidup di dunia. Pendeta Tong pergi mengambil kitab suci ke India sendirian. Ia pernah didampingi seorang lainnya, namun karena dihadang sekelompok perampok, orang itu tidak berani menemaninya sampai ke India.

Sun Go Kong hanya muncul dalam novel Perjalanan Ke Barat yang ditulis oleh Wu Cheng-en di zaman Ming. Dari mana Wu Cheng-en mendapat ilham tentang Sun Go Kong? Ada 2 versi tentang ini, ada sastrawan yang yakin bahwa Sun Go Kong diadopsi dari karakter Hanoman.

Ada pula yang meyakini Sun Go Kong diilhami oleh karakter Wu Zi Qi yang juga tokoh mitologi di zaman Da Yu, Dinasti Xia. Da Yu terkenal akan jasanya menjinakkan banjir di Tiongkok pada tahun 2200 SM. Wu Zi Qi berwujud seperti kera. Inilah yang dianggap orang-orang menjadi ilham Wu Cheng-en untuk menciptakan karakter Sun Go Kong yang berwujud kera.

Related

History 7148212176042608676

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item