Transaksi E-Commerce Indonesia Capai Rp13 Triliun Per Bulan

Transaksi E-Commerce Indonesia Capai Rp13 Triliun Per Bulan

Naviri Magazine - Setelah adanya internet, ada banyak yang bergeser dan masuk ke internet, termasuk perdagangan, yang sering disebut e-commerce atau e-dagang. Dalam hal ini, Indonesia termasuk negara yang memiliki e-commerce dengan prestasi luar biasa.

Sektor ekonomi digital di dalam negeri terus mengalami pertumbuhan. Seperti yang dicatat Bank Indonesia (BI), terjadi peningkatan transaksi di platform e-dagang (e-commerce) yang mencapai Rp13 triliun per bulan.

Deputi Gubernur BI, Mirza Adityaswara, mengatakan, sektor ekonomi digital, khususnya e-commerce, terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu.

"Kalau sekarang kita lihat aktivitas sektor real yang sudah lewat, digital ekonomi ini kelihatan meningkat," kata Mirza.

Dia mengakui, jika dibandingkan dengan total transaksi sektor riil, transaksi e-commerce memang belum terlalu besar. Namun pertumbuhan transaksinya sangat signifikan.

"Misalnya data transaksi yang diperoleh BI, menunjukkan peningkatan melalui e-commerce itu paling tidak yang BI capture sekarang, setiap bulan itu sekitar Rp 11 triliun sampai Rp 13 triliun per bulan. Kalau setahun kan bisa Rp 140-an triliun," jelasnya.

Pertumbuhan yang cepat tersebut, sebut Mirza, ingin dimanfaatkan BI untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga produksinya dapat diekspor. "Saat ini sudah ke arah situ, tapi tentu perjalanannya ada crossborder payment dan sebagainya," ujarnya.

BI saat ini sedang mengkaji peraturan yang terkait perkembangan ekonomi digital. Mirza memastikan BI ingin memfasilitasi digital ekonomi.

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengklaim bahwa pemerintah terus mendorong UMKM untuk melebarkan bisnisnya melalui jalur online (daring).

Menurut Jokowi, saat ini terdapat 56 juta UMKM di Indonesia, namun hanya 4 juta saja yang sudah memasarkan produknya di lapak online.

Pemerintah mengakui, tak mudah membangun ekosistem bisnis online yang mudah diikuti pelaku UMKM. Para pelaku usaha masih banyak yang menghadapi kendala seperti membangun brand, membuat desain, hingga mendapatkan modal.

"Ini tidak segampang yang kita bayangkan. Masih ada sisa 52 juta, dan itu bukan sesuatu yang mudah. Banyak yang belum siap untuk masuk (online)," ucap Jokowi.

Related

News 7229190229631467930

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item