Kisah Nabi Nuh, Pembuatan Kapal, dan Datangnya Azab Banjir Besar

 Kisah Nabi Nuh, Pembuatan Kapal, dan Datangnya Azab Banjir Besar

Naviri Magazine - Setelah berabad-abad berlalu dari masa Nabi Idris, dan moral manusia sudah terlalu jauh menyimpang dari kebenaran, Allah SWT menurunkan seorang nabi bernama Nuh. Ia merupakan keturunan ke-9 dari Nabi Adam AS. Ia diangkat menjadi nabi dan rasul pada usia 480 tahun. Ia menjalankan misinya selama lima abad, dan meninggal dalam usia 950 tahun.

Nabi Nuh terkenal sebagai nabi yang fasih berbicara, bijaksana, dan sabar dalam menjalankan tugas risalahnya. Namun demikian, ia hanya mendapatkan pengikut antara 70 sampai 80 orang, itu pun hanya dari kalangan orang-orang lemah.

Perahu Nabi Nuh

Melihat kaumnya yang keras kepala, Nabi Nuh AS berdoa kepada Allah SWT supaya kaumnya ditimpa musibah. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Nuh AS, dan memerintahkan ia dan pengikutnya untuk membuat perahu.

Segeralah Nabi Nuh AS dan pengikutnya membuat perahu di atas bukit. Kaumnya yang keras kepala, termasuk seorang anaknya yang bernama Kana'an, terus mengolok-olok perbuatan Nabi Nuh AS dan kaumnya ini.

Di antara mereka bahkan ada yang buang kotoran di dalam kapal yang belum selesai dibuat, ketika Nabi Nuh dan pengikutnya sedang tidak ada disana. Namun akibatnya perut mereka yang buang kotoran itu menjadi sakit. Tak seorang pun bisa menyembuhkannya.

Dengan merengek-rengek, mereka meminta Nabi Nuh untuk mengobatinya. Nabi Nuh hanya menyuruh mereka membersihkan kapal yang mereka kotori, setelah itu mereka pun sembuh dari sakit perutnya.

Setelah perahu selesai dibuat, Nabi Nuh mengajak pengikutnya naik ke atas kapal. Nabi Nuh juga membawa berbagai jenis binatang, masing-masing sepasang, untuk tiap jenis. Ini supaya kelak hewan-hewan tersebut bisa berkembang biak kembali dan tidak punah.

Setelah itu, azab Allah SWT berupa banjir besar yang dahsyat menghanyutkan seluruh kaumnya. Putra Nabi Nuh AS, Kana'an, termasuk di antara mereka.

Dari atas geladak kapal, didorong hati kecilnya, Nabi Nuh AS berteriak memanggil anaknya dan menyuruhnya bertaubat, namun Kana'an tetap menolak sehingga akhirnya ia pun tenggelam. Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras kepala sampai saat terakhir menjelang ajalnya.

Ia menyampaikan kegundahan perasaannya pada Allah SWT. Namun Allah SWT memberinya peringatan, bahwa meskipun putranya adalah keturunannya sendiri, tapi ia termasuk kafir karena mengingkari ajarannya.

Setelah kaum yang durhaka musnah, azab Allah SWT pun berhenti. Kapal Nabi Nuh AS tertambat di sebuah bukit.

Kisah Nabi Nuh AS termuat di Al Qur'an dalam 43 ayat, 28 ayat di antaranya terdapat dalam surat Nuh.

Related

Moslem World 3836412498332267469

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item