Kisah Nyata Anak yang Tak Mau Mengakui Ibunya karena Malu

 Kisah Nyata Anak yang Tak Mau Mengakui Ibunya karena Malu

Naviri Magazine - Kisah tentang Malin Kundang tentu sudah sangat populer, karena telah diceritakan secara turun temurun. Malin tidak mengakui ibunya, karena malu, sebab sang ibu berpenampilan seperti orang miskin. Karena terluka, ibu Malin mengutuk anaknya menjadi batu.

Tapi kisah itu bisa jadi hanya legenda atau cerita rakyat. Di dunia nyata, adakah kisah semacam itu? Ternyata ada.

Seorang wanita 63 tahun asal kota Hangzhou, Cina, bernama Ding Liang, mencuri perhatian dunia karena kisah pilunya dengan sang anak. Ia menangis saat diwawancara, karena telah melakukan perjalanan selama 5 jam untuk menemui anaknya, namun sang anak malah tak mau bertemu dengannya.

Dilansir Oddity dari China Smack, anak laki-laki Ding Liang menolak bertemu dengannya, karena menganggap wajah sang ibu terlalu jelek, seperti yang diungkapkan oleh Ding dalam wawancaranya yang langsung mengagetkan para penonton.

Beberapa tahun lalu, sang anak pindah ke kota untuk melanjutkan pendidikan dan berhasil sukses, bahkan mendapat pekerjaan di sebuah dealer mobil dan akhirnya menikah. Saat Ding menghadiri pernikahannya dengan pakaian seadanya, sang anak pun malu mengakuinya sebagai sang ibu.

Sang anak kemudian mulai tak menganggap keberadaan sang ibu dan keluarganya. Ia tak pernah menelepon, dan hanya berbicara ketika sang ibu yang menelepon. “Aku tak keberatan, aku tahu ia kini punya hidup sendiri, jadi aku paham ketika ia tak menguhubungi dan hanya berbicara ketika aku menghubunginya,” tutur Ding.

“Tetapi ketika ia meneleponku untuk mengatakan bahwa ia kini memiliki anak, aku ingin mengunjunginya, dan memberikan hadiah untuk cucuku,” lanjutnya lagi. Ketika ia akan mengunjungi sang anak, sayangnya ia malah ditolak mentah-mentah.

“Anakku mengatakan bahwa aku bisa membuatnya malu karena aku terlalu jelek. Suamiku mengatakan jangan pergi, dan aku mengatakan bahwa menantuku telah melahirkan, jadi aku harus pergi. Aku sangat khawatir dengan istrinya, sampai aku tak bisa makan,” ungkapnya lagi.

Di hari perjalanan ia mengunjungi sang anak, Ding pun bangun pukul 4, dan memakai pakaian yang ia beli khusus untuk bertemu sang anak. Ia kemudian mengendarai bus dan sampai sekitar pukul 9. Sayangnya, ia tak memiliki alamat sang anak, dan saat dihubungi, sang anak malah tak menjawab teleponnya tersebut.

Seorang pria yang bertemu dengannya di jalan pun langsung menghubungi media setempat untuk mewawancara Ding. Dalam wawancaranya, Ding menceritakan bahwa ia dulu bekerja sebagai seorang pembantu. Ia dan suami bahkan meminjam banyak uang agar sang anak bisa sekolah. Namun inilah balasan yang ia dapatkan.

Related

Inspiration 561632010926974176

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item