Ini Negara-negara dengan Ekonomi Terbaik di Masa Depan

 Ini Negara-negara dengan Ekonomi Terbaik di Masa Depan

Naviri Magazine - Dengan jumlah populasi yang besar (di atas 200 juta jiwa), Indonesia memiliki tenaga kerja dalam jumlah yang sama besar, dan hingga saat ini menduduki peringkat ketiga sebagai negara dengan populasi pekerja terbanyak di dunia, setelah Cina dan India. Yang disebut populasi pekerja adalah warga yang berumur 15 sampai 64 tahun.

Namun, di masa mendatang, segala hal selalu bisa berubah.

Perusahaan Merrill Lynch melakukan simulasi mengenai prediksi populasi pekerja di berbagai negara, yang akan terjadi pada tahun 2037 mendatang.

Dalam simulasi itu, mereka melihat kenaikan dan penurunan posisi negara-negara yang sebelumnya masuk dalam daftar sepuluh besar sebagai pemilik populasi pekerja terbesar dunia. Indonesia, misalnya, yang semula ada di urutan ketiga, diperkirakan akan digeser oleh Amerika Serikat.

Berdasarkan data Merrill Lynch, negara teratas yang memiliki populasi pekerja terbesar pada 2037 adalah India, dengan jumlah mencapai 1 miliar lebih. Posisi kedua diduduki Cina, dengan populasi pekerja hingga 900 juta, sementara posisi ketiga adalah Amerika dengan populasi pekerja sekitar 210 juta. Indonesia akan turun ke posisi empat, dan diprediksi memiliki jumlah populasi pekerja hingga 200 juta.

Berikut prediksi daftar negara pemilik populasi pekerja terbanyak di dunia pada 2037, sebagaimana data dan prediksi yang dirilis Merrill Lynch:
  • India, sekitar 1,1 miliar.
  • Cina, sekitar 900 juta.
  • Amerika, sekitar 210 juta.
  • Indonesia, sekitar 200 juta.
  • Brazil, sekitar 180 juta.
  • Rusia, sekitar 100 juta.
  • Jepang, sekitar 80 juta.
  • Jerman, sekitar 60 juta.
  • Inggris, sekitar 50 juta. 

Makin besarnya jumlah populasi pekerja tentu akan berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi di negara bersangkutan. Kurang lebih memang begitu, karena negara-negara yang diprediksi akan memiliki populasi pekerja paling banyak di masa mendatang juga diprediksi akan memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik di masa depan.

Jika uraian di atas menunjukkan perkiraan jumlah peningkatan populasi pekerja pada tahun 2037, berikut ini adalah prediksi terhadap negara-negara yang akan memiliki ekonomi terbaik pada tahun 2030.

Cina

Di masa depan, setidaknya pada tahun 2030, pertumbuhan ekonomi Cina diprediksi akan melampaui Amerika Serikat. Dalam beberapa dekade mendatang, tingkat PDB Cina akan mencapai US$ 53,8 triliun.

Jika Cina saat ini menduduki peringkat kedua dalam bidang ekonomi, di masa depan negara ini akan naik ke peringkat satu yang saat ini diduduki Amerika Serikat.

Amerika Serikat

Pasca Perang Dunia II, sebagian besar negara-negara Eropa mengalami masalah ekonomi, semisal Inggris, Jerman, dan Prancis. Amerika Serikat mengisi kebutuhan dalam masalah ekonomi tersebut, dan hasilnya sejak itu Amerika pun menjadi negara yang kuat secara ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi global yang cukup pesat itu memang memberikan keuntungan finansial bagi Amerika Serikat, karena produk mereka dikonsumsi negara-negara lain yang mengalami peningkatan kesejahteraan.

Namun, di dalam negeri, AS juga menghadapi masalah, yakni krisis keuangan, kenaikan jumlah utang, dan persaingan yang makin ketat. Di masa depan, pada tahun 2030, PDB Amerika Serikat diperkirakan sekitar US$ 38,5 triliun.

India

Dengan populasi yang besar, India menjadi negara dengan perekonomian yang juga besar. Di masa depan, India diprediksi akan terus tumbuh dalam hal ekonomi, seiring makin besarnya jumlah populasi pekerja yang mereka miliki.

Bersama hubungan baik yang mereka jalin dengan negara-negara lain, India diperkirakan akan menjadi salah satu negara Asia dengan perekonomian terbesar.

Bahkan pada saat ini pun, pertumbuhan ekonomi masyarakat menengah ke atas terus meningkat di India. Kondisi itu, ditambah industri-industri yang terus berkembang di sana, menjadikan India memiliki pijakan yang kuat untuk memimpin ekonomi di dunia. Di masa depan, PDB India diprediksi akan mencapai US$ 15 triliun.

Jepang

Jepang sudah lama dikenal sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang berkembang paling pesat. Sejak keruntuhannya pada Perang Dunia II, Jepang telah bangkit dan berubah menjadi raksasa ekonomi yang disegani. Sektor yang paling penting dalam membantu pertumbuhan ekonomi Jepang adalah teknologi.

Pada saat ini, bisa dibilang Jepang mengalami ancaman masalah dalam populasi pekerja, karena jumlah penduduk Jepang usia produktif makin berkurang. Namun, meski begitu, Jepang memiliki fondasi ekonomi yang kuat.

Hubungan kerjasama bisnis yang mereka jalin dengan negara-negara lain memungkinkan Jepang terus tumbuh di masa-masa mendatang. Pada 2030, tingkat PDB Jepang diprediksi mencapai US$ 9,3 triliun.

Jerman

Jerman memiliki sistem pendidikan yang baik, dan faktor itulah yang dipercaya banyak pihak sebagai faktor penting yang melahirkan banyak tenaga kerja ahli di bidang industri. Pada 2008, sebagaimana negara-negara lain, Jerman juga terkena hantaman krisis global.

Namun Jerman sanggup bertahan, dan keluar dari krisis, bahkan sanggup untuk terus menyediakan lapangan kerja bagi para warganya.

Hingga saat ini, Jerman menjadi negara dengan perekonomian tertinggi di kawasan Eropa. Dalam beberapa dekade mendatang, perekonomian Jerman juga diprediksi akan terus meningkat, seiring makin banyaknya jumlah penduduk di sana. Tingkat PDB Jerman di tahun 2030 diprediksi akan mencapai US$ 7,4 triliun.

Brazil

Perekonomian Brazil banyak ditunjang oleh jumlah populasi yang besar, basis industri yang kuat, serta peningkatan kelas menengah di negara tersebut. Melalui penerapan sejumlah reformasi, Brazil juga mampu menyelamatkan diri dari jebakan ekonomi dan pemerintahan yang semula penuh korupsi.

Di masa sekarang, dengan segala perubahan yang terus terjadi, Brazil telah terbiasa dengan perdagangan bebas. Hubungan dagang mereka dengan negara lain serta investor asing juga semakin kuat, seiring meningkatnya tingkat pendidikan dan teknologi di sana.

Kombinasi industri jasa dan tingkat tenaga kerja yang baik tampaknya memang berhasil memulihkan ekonomi Brazil dengan sangat baik dan terhitung pesat. Dalam beberapa dekade mendatang, tingkat PDB Brazil diprediksi mencapai US$ 6,3 triliun.

Inggris

Inggris menolak menggunakan mata uang euro, yang umum digunakan di negara-negara Eropa. Keputusan itu kemudian terbukti menguntungkan, karena Inggris selamat dari badai krisis—setidaknya tidak sampai mengalami masalah ekonomi yang parah—ketika Eropa dilanda krisis finansial yang menjatuhkan mata uang euro.

Di sisi lain, Inggris lebih memilih mendorong modal finansialnya di berbagai negara di dunia.

Pertumbuhan ekonomi Inggris ditopang oleh industri pelayanan dan jasa, serta sektor keuangan lainnya. Pada 2008, setelah dihantam badai finansial global, Inggris memang mengalami pertumbuhan yang lamban.

Tapi sekarang mereka telah pulih, dan siap melaju kembali. Dalam beberapa dekade mendatang, tingkat PDB Inggris diperkirakan mencapai US$ 5,8 triliun.

Prancis

Ketika Eropa dihantam badai finansial, Prancis tidak terlalu mengalami dampaknya. Hubungan dagang dengan negara-negara lain dari berbagai belahan dunia juga masih terus membaik, dan Prancis masih menjadi negara pengekspor mesin serta obat-obatan kimia yang dikembangkan di negaranya.

Karena fokus utama mereka dalam industri bukan dalam bidang teknologi, Prancis sering dianggap sebagai negara dengan daya saing lemah.

Namun, di masa depan, Prancis diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang melaju pesat. Tingkat PDB negara itu diperkirakan akan mencapai US$ 5,7 triliun.

Indonesia

Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan perekonomian paling besar, sekaligus negara yang paling banyak memiliki BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Nasionalisasi perusahaan merupakan hasil reformasi besar-besaran negeri ini saat bangkit dari krisis finansial Asia pada 1997.

Ketika krisis ekonomi terjadi pada 1997-1998, bisa dibilang Indonesia menjadi negara yang terkena dampak paling besar. Meski begitu, Indonesia mampu bangkit kembali, dan perlahan namun pasti mulai meningkatkan perekonomiannya melalui pergantian regulasi. Indonesia juga secara berkelanjutan memodernisasi industri minyak gas dan mineral.

Di masa depan, tingkat PDB Indonesia diperkirakan mencapai US$ 4,7 triliun, dan menjadi salah satu dari sepuluh negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Rusia

Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebanyakan industri Rusia dibuka untuk para investor swasta, kecuali untuk sektor pertahanan dan milik pemerintah. Melalui industri-industri tersebut, Rusia berhasil pulih dengan baik dari krisis finansial global.

Pada saat ini, Rusia termasuk negara yang memiliki perekonomian terbesar. Mereka menjadi produsen minyak dan energi dalam jumlah besar, yang menyuplai kebutuhan negara-negara lain.

Selain itu, produksi vodka juga menjadi salah satu andalan Rusia, yang ikut membantu pertumbuhan ekonominya. Di masa mendatang, tingkat PDB di Rusia diprediksi mencapai US$ 4,6 Triliun.

Related

World's Fact 1658278550799619636

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item