Peristiwa dan Kontroversi Meledaknya Gedung WTC Amerika (Bagian 1)

Peristiwa dan Kontroversi Meledaknya Gedung WTC Amerika

Naviri Magazine - Serangan 11 September (disebut September 11, September 11th atau 9/11) adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001.

Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok al-Qaeda membajak empat pesawat jet penumpang. Para pembajak sengaja menabrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trade Center di New York City; kedua menara runtuh dalam kurun waktu dua jam. Pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia.

Ketika penumpang berusaha mengambil alih pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, pesawat ini jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania, dan gagal mencapai target aslinya di Washington, D.C. Menurut laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini.

Dugaan langsung jatuh kepada al-Qaeda, dan pada 2004 pemimpin kelompok, Osama bin Laden, yang awalnya menolak terlibat, mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Al-Qaeda dan bin Laden juga mengatakan dukungan AS terhadap Israel, keberadaan tentara AS di Arab Saudi, dan sanksi terhadap Irak, sebagai motif serangan ini.

Amerika Serikat merespons serangan ini dengan meluncurkan Perang Melawan Teror, dengan menyerang Afghanistan untuk menggulingkan Taliban, yang melindungi anggota-anggota al-Qaeda. Banyak negara yang memperkuat undang-undang anti-terorisme mereka, dan memperluas kekuatan penegak hukumnya.

Pada Mei 2011, setelah diburu bertahun-tahun, Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa bin Laden ditemukan dan ditembak mati oleh marinir AS, walaupun belum ada bukti yang dipublikasikan yang menyatakan kematian tersebut dengan gamblang.

Kehancuran WTC mengakibatkan dampak serius terhadap ekonomi Lower Manhattan. Pembersihan lahan World Trade Center selesai dilaksanakan pada Mei 2002. National September 11 Memorial & Museum dijadwalkan dibuka pada 11 September 2001. Di dekat tugu peringatan terdapat One World Trade Center setinggi 1.776 kaki.

Pentagon diperbaiki dalam kurun satu tahun, dan Pentagon Memorial dibuka di sebelah gedung ini pada tahun 2008. Pembebasan tanah untuk Flight 93 National Memorial dilakukan pada November 2009, dan tugu peringatan ini dibuka secara resmi pada 10 September 2011.

Serangan

Pada pagi 11 September 2001, 19 pembajak mengambil alih empat pesawat komersial yang sedang terbang menuju San Francisco dan Los Angeles, setelah lepas landas dari Boston, Newark, dan Washington, D.C. Pesawat dengan penerbangan jarak jauh sengaja dipilih untuk dibajak, karena mengangkut bahan bakar yang banyak.

Pukul 8:46 pagi, lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 11 ke Menara Utara World Trade Center (1 WTC), dan pada pukul 9:03 pagi lima pembajak lainnya menabrakkan United Airlines Penerbangan 175 ke Menara Selatan (2 WTC).

Lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 77 ke Pentagon pada pukul 9:37 pagi. Pesawat keempat, di bawah kendali pembajak, menjatuhkan United Airlines Penerbangan 93 dekat Shanksville, Pennsylvania, pada pukul 10:03 pagi, setelah penumpangnya melawan para pembajak. Target Penerbangan 93 diduga adalah U.S. Capitol atau Gedung Putih.

Rekaman suara kokpit Penerbangan 93 menemukan bahwa awak pesawat dan penumpang berusaha mengambil alih pesawat dari pembajak, setelah mempelajari lewat telepon tentang pesawat-pesawat lain yang dibajak telah ditabrakkan ke beberapa bangunan pada pagi itu.

Setelah muncul bukti kuat bagi pembajak bahwa penumpang akan mengambil alih pesawat, seorang pembajak memerintahkan temannya untuk memutar pesawat dan sengaja menjatuhkannya. Akhirnya, Penerbangan 93 jatuh di sebuah lapangan dekat Shanksville.

Beberapa penumpang mampu melakukan panggilan telepon menggunakan layanan telepon pesawat dan telepon genggam, dan memberikan rincian bahwa ada beberapa pembajak di masing-masing pesawat; bahwa semprotan merica atau gas air mata digunakan, dan beberapa orang di pesawat telah ditusuk. Laporan menemukan bahwa para pembajak menusuk dan membunuh pilot, pramugari, dan satu atau beberapa penumpang.

Dalam laporan akhirnya, 9/11 Commission menemukan bahwa para pembajak membeli peralatan tangan multifungsi dan berbagai jenis pisau dan belati.

Seorang pramugari Penerbangan 11, seorang penumpang Penerbangan 175, dan beberapa penumpang Penerbangan 93, mengatakan bahwa para pembajak memiliki bom, tetapi salah satu penumpang juga mengatakan ia menduga bom tersebut palsu. FBI tidak menemukan jejak-jejak peledak di tempat kejadian, dan 9/11 Commission menyimpulkan bom tersebut palsu.

Setelah dibenarkan bahwa Penerbangan 11 dibajak, dua F-15 diberangkatkan dari Otis Air National Guard Base di Massachusetts, dan mengudara pada pukul 8:53 pagi. North American Aerospace Defense Command (NORAD) memiliki pemberitahuan 9 menit bahwa Penerbangan 11 telah dibajak.

Karena komunikasi buruk dengan Federal Aviation Administration (FAA), mereka tidak mendapat pemberitahuan mengenai pesawat-pesawat lain yang akhirnya menabrak targetnya.

Setelah kedua Menara Kembar ditabrak, beberapa pesawat tempur diterbangkan dari Langley Air Force Base di Virginia pukul 9:30 pagi. Pada pukul 10:20 pagi, beberapa perintah dikeluarkan untuk menembak jatuh setiap pesawat komersial yang berpotensi dibajak. Perintah ini tidak tersampaikan tepat waktu bagi pesawat tempur untuk mengambil tindakan.

Beberapa pesawat tempur terbang tanpa membawa amunisi hidup, mengetahui bahwa untuk mencegah para pembajak mencapai targetnya, para pilot pesawat tempur harus menabrakkan pesawatnya ke pesawat yang dibajak, mungkin dengan meluncur keluar dari pesawat tempur pada saat-saat terakhir.

Dalam wawancara tahun 2005 bersama pilot pesawat tempur yang berangkat dari Otis Air National Guard Base, seorang pilot mengatakan, "Tidak ada yang akan menyebut kami pahlawan jika kami menembak jatuh empat pesawat pada 11 September."

Tiga bangunan di Komplek World Trade Center runtuh akibat kegagalan struktur. Menara Selatan runtuh pukul 9:59 pagi, setelah terbakar selama 56 menit dalam kebakaran yang diakibatkan tabrakan United Airlines Penerbangan 175. Menara Utara runtuh pukul 10:28 pagi setelah terbakar selama 102 menit.

Ketika Menara Utara runtuh, reruntuhannya jatuh ke gedung 7 World Trade Center (7 WTC) yang ada di sebelahnya, sehingga merusaknya, dan menciptakan kebakaran. Kebakaran ini terjadi selama beberapa jam, merusak ketahanan struktur bangunan, dan 7 WTC runtuh pukul 5:21 sore.

Semua pesawat di daratan Amerika Serikat dipaksa mendarat, dan pesawat yang sudah terbang diminta untuk mendarat sesegera mungkin. Semua pesawat sipil internasional diterbangkan pulang atau dialihkan ke bandara-bandara di Kanada atau Meksiko, dan semua penerbangan internasional dilarang mendarat di tanah Amerika Serikat selama tiga hari.

Serangan ini menciptakan kebingungan massal di antara organisasi berita dan pengawas lalu lintas udara. Di antara berita yang tidak terkonfirmasi dan sering berlawanan yang disiarkan sepanjang hari itu, salah satunya adalah sebuah bom mobil telah diledakkan di kantor pusat Departemen Luar Negeri AS di Washington, D.C.

Pesawat jet lain—Penerbangan 1989—diduga dibajak, tetapi diduga laporan palsu karena pesawat ini akhirnya merespons panggilan pengawas udara, dan mendarat dengan aman di Cleveland, Ohio.

Dalam wawancara bulan September 2002, Khalid Sheikh Mohammed dan Ramzi bin al-Shibh, yang diduga telah mengatur serangan tersebut, mengatakan bahwa target utama Penerbangan 93 adalah United States Capitol, bukan Gedung Putih.

Selama tahap perencanaan serangan, Mohamed Atta, pembajak yang akan memiloti Penerbangan 11, menduga Gedung Putih sulit dijadikan targe,t dan meminta penilaian dari Hani Hanjour, yang kemudian membajak dan memiloti Penerbangan 77.

Mohammed juga mengatakan al-Qaeda awalnya berencana menargetkan instalasi nuklir, bukan World Trade Center dan Pentagon, namun mereka memutuskan tidak jadi, khawatir semuanya jadi "tidak terkendali". Keputusan terakhir dalam menentukan target, menurut Mohammed, ada di tangan para pilot.

Baca lanjutannya: Peristiwa dan Kontroversi Meledaknya Gedung WTC Amerika (Bagian 2)

Related

World's Fact 2116890971508612554

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item