Ini 5 Peninggalan Belanda yang Memakmurkan Indonesia

Naviri Magazine - Sejarah Indonesia diwarnai oleh penjajahan beberapa bangsa, dan Belanda adalah salah satunya. Belanda bahkan menjajah Indonesia dalam waktu sangat lama. Karenanya, selama masa penjajahan tersebut, Belanda telah membangun berbagai aneka infrastruktur yang tujuannya untuk memudahkan aktivitas penjajahan yang mereka lakukan.

Belakangan, setelah masa penjajahan usai dan Indonesia menjadi negara merdeka, aneka infrastruktur yang dibangun oleh Belanda di Indonesia masih ada, bahkan masih bisa dimanfaatkan sampai sekarang. Berikut ini lima di antaranya.

Waduk dan bendungan sumber air rakyat

Keberadaan bendungan jadi hal vital untuk kebutuhan air. Di zaman Belanda, banyak dibangun tempat penampungan air raksasa, dengan tujuan untuk mengairi sawah-sawah milik Belanda, serta manfaat-manfaat sampingan lainnya. Bendungan ini dibangun dengan kerja keras rakyat, namun akhirnya manfaatnya kembali ke bangsa Indonesia.

Selain untuk mengairi sawah, air bendungan juga bisa dimanfaatkan untuk konsumsi. Bahkan beberapa juga jadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Tidak terbayangkan bagaimana susahnya jika Belanda dulu tidak membangun fasilitas semacam ini.

Jalan-jalan penting penghubung antar wilayah

De Grote atau Jalan Pos bisa dibilang jalur paling penting yang ada di Indonesia. Jalur Pos ini juga dikenal dengan Pantura, yang menghubungkan hampir seluruh Jawa. Dan Pantura bisa dibilang prestasi luar biasa di era kolonialisme, walaupun proses pembuatannya sangat mengerikan.

Jalan ini adalah hasil kerja rodi orang-orang Jawa sepanjang setahun. Jalan ini dimaksudkan perintisnya, yakni Daendels, untuk mempermudah militer Hindia Belanda melawan gempuran asing, serta mengontrol tanah jajahannya.

Setelah Belanda berlalu, jalan ini pun memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia. Terutama dari pemanfaatan jalur vital ini untuk keperluan distribusi produksi dan sebagainya.

Perkebunan-perkebunan sumber penghasilan masyarakat

Fokus belanda dulu adalah mengeruk sumber daya alam Indonesia, salah satunya lewat hasil perkebunan. Hal ini pun diwujudkan dengan berdirinya banyak industri perkebunan ketika itu. Mirisnya, jangankan bagi hasil, pekerja pribumi yang dijadikan budak tak boleh mencicipi hasil kebun yang ditanam tangan mereka sendiri.

Ada banyak perkebunan di zaman penjajahan dulu. Mulai dari teh, kopi, cengkeh, karet, sampai biji cokelat. Memang benar kita dulu tak bisa menikmati semua ini.

Namun, ketika penjajah enyah, semua perkebunan tersebut berpindah tangan dan berbalik menguntungkan Indonesia. Bahkan beberapa perkebunan tersebut masih ada hingga sekarang, dan sukses memberdayakan masyarakat serta menaikkan taraf hidup mereka.

Pabrik-pabrik yang beroperasi hingga kini

Belanda tak hanya mengeruk rempah-rempah dan sumber daya dari Indonesia. Mereka juga melakukan pembangunan-pembangunan industri di sini. Hal tersebut dibuktikan lewat pabrik-pabrik kuno yang berdiri tegak hingga hari ini. Tercatat mungkin ada puluhan pabrik yang dibangun pemerintahan Hindia Belanda dari Sabang sampai Merauke.

Pabrik gula adalah yang terbanyak dibangun oleh mereka. Beberapa bahkan masih beroperasi hingga hari ini, misalnya di Tegal, Gondang Baru, Malang, dan masih ada beberapa yang lain. Pabrik industri alat berat juga pernah mereka bangun, misalnya Pindad, yang bahkan makin besar saat ini.

Arsitektur dan konstruksi yang bermanfaat 

Selain deretan hal di atas, satu lagi peninggalan mereka yang bermanfaat bagi kita, yaitu tinggalan arsitektur dan konstruksi. Peninggalan arsitektur biasanya berupa gedung-gedung tua. Di beberapa kota di Indonesia memang banyak tersebar bangunan-bangunan tua yang cantik. Dulu jadi tempat tinggal mereka, kini jadi obyek wisata yang menarik dan bermanfaat bagi pemerintah setempat.

Belanda tak cuma meninggalkan arsitektur cantik, mereka juga membangun rel-rel kereta plus stasiun. Beberapa stasiun kita adalah peninggalan mereka, dan sampai sekarang berfungsi dengan baik. Rel-rel kereta juga sangat penting keberadaannya, meskipun pembuatannya sampai mengorbankan banyak nyawa.