Ini 10 Rencana Gila Untuk Mengatasi Pemanasan Global di Dunia

Ini 10 Rencana Gila Untuk Mengatasi Pemanasan Global di Dunia

Naviri Magazine - Pemanasan global telah menjadi masalah besar dunia saat ini, dan ini bukan masalah lokal, karena dialami semua negara di dunia. Karenanya, upaya mengatasi pemanasan global harus melibatkan semua pihak yang ada di muka bumi.

Selama ini, berbagai upaya telah dicoba dan digalakkan, dari pengurangan energi listrik, kehidupan yang lebih hijau, dan lain-lain. Namun semua upaya itu sepertinya belum mampu memperlambat laju pemanasan global. Sampai kemudian ada ilmuwan-ilmuwan yang mencoba mengajukan ide-ide aneh bahkan gila untuk mengatasi masalah ini. Berikut di antaranya.

Gunung buatan Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab dikenal dengan gedung pencakar langit dengan tinggi 820 meter (2.700 ft), Burj Khalifa. Namun, jika ide ini terwujud, bangsa timur tengah ini bisa menjadi terkenal untuk gunung buatan.

Ide ini mungkin terdengar konyol, tapi didukung dengan ilmu pengetahuan. Dengan UEA yang terletak di daerah gersang, pembuatan gunung buatan dapat mengatasi masalah air di negara itu.

Gunung buatan bisa memicu pembentukan awan, kemudian awan bisa menghasilkan hujan. Teori ini mungkin dapat diterima, namun Roelof Bruintjes, seorang peneliti modifikasi cuaca dari University Corporation for Atmospheric Research, menyebutkan bahwa membangun gunung tersebut tidak mungkin. Karena, dari mana mendapatkan bahan baku untuk membuat struktur yang sangat besar seperti itu?

Debu asteorid di luar angkasa

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi pemanasan global adalah memberi "payung" planet ini dari panas matahari. Solusi ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sangat sulit untuk menerapkannya di nyata.

Banyak versi "payung" yang melindungi bumi dari matahari, tetapi itu tidak segila versi seorang saintis dari Skotlandia, yaitu dengan menangkap debu asteroid sebagai payung. Jika usulan gila ini bekerja, itu bisa mendinginkan bumi.

Tetapi seperti yang Anda bayangkan, mengimplementasikan ide ini hampir mustahil. Karena, bagaimana ilmuwan akan menangkap asteorid besar ini? Apakah teknologi untuk mencapai hal ini ada?

Bahkan jika ilmuwan berhasil menangkap asteorid besar ini, kedekatannya dengan bumi bisa menimbulkan keruskan yang sangat parah. Akhirnya, usulan gila ini bisa bekerja di atas kertas, tetapi tidak ada jaminan ide ini bekerja di0 kehidupan nyata.

Membuat bulan lebih terang

Kebanyakan solusi untuk mengatasi perubahan iklim melibatkan matahari, seperti di atas. Namun ide baru muncul bahwa pergeseran fokus dari matahari ke bulan dapat mengurangi perubahan iklim, yaitu dengan membuat bulan lebih terang.

Secara teori, membuat bulan lebih terang menyebabkan konsumsi daya yang lebih kecil pada malam hari. Para Ahli berharap ide ini membuat emisi karbon berkurang.

Setelah ide ini dilontarkan ke publik, banyak yang menentang ide ini, salah satunya Alan Robbock, ahli iklim dari Rutgers University. Ia mengatakan bahwa membuat bulan lebih terang akan berpotensi membuat perubahan iklim lebih buruk. Selain itu, paparan cahaya pada malam hari dapat menyebabkan efek samping yang dapat merugikan makhluk hidup.

Menyelimuti gletser Greenland

Gletser hanya mencakup 10% dari permukaan bumi, tetapi mengandung 75% pasokan air tawar dunia. Selama 1 dekade terakhir, sungai-sungai besar es telah mencair secara signifikan. Jika gletser ini terus mencair, kota-kota pesisir seperti New York bisa berpotensi tenggelam.

Untuk mencegah gletser terus mencair, Jason Box, glasiologis dari Ohio State University, mengusulkan solusi aneh dengan "menyelimuti" gletser. "Selimut" itu akan memantulkan panas dari matahari.

Pada 2009, ide ini diuji dengan menyelimuti Greenland dengan polypropylene putih, dengan luas 10.000 meter persegi. "Selimut" itu dirancang untuk memblokir angin
dan memantulkan sinar matahari.

Space mirror

Untuk beberapa alasan aneh, banyak ilmuwan yang terobsesi dengan gagasan menciptakan "cermin" dan meluncurkan ke ruang angkasa, agar dapat memantulkan panas matahari, sehingga dapat mendinginkan bumi secara signifikan dan memecahkan masalah global waming.

Star Technology and Research mengklaim, "cermin" ini dapat mendinginkan bumi sebanyak 3,0 derajat celsius. Namun klaim ini ditolak oleh Max Planck Institute for Meteorology. Menurutnya, "cermin" itu bisa berdampak pada iklim, seperti curah hujan yang tidak merata, dan penurunan suhu yang tidak merata. Sehingga usul ini tidak pernah dilanjutkan.

Pembendungan Mediterania

Selama tahun 1900-an, Eropa dilanda masalah energi, masalah pengangguran, dan konflik antarnegara. Untuk mengatasi masalah ini, arsitek jerman, Herman Sorgel, mengusulkan untuk membendung Mediterania.

Sorgel yakin bahwa membendung Mediterania dapat menciptakan sumber energi yang signifikan untuk Eropa dan Afrika. Pada tahun 1952, Sorgel meninggal sehingga usulnya ini runtuh.

Erupsi buatan

Pada 1991, sebuah gunung berapi di Filipina, Gunung Pinatubo, meletus. Namun erupsi ini memiliki dampak positif, yaitu mengurangi pemanasan global. Tidak seperti rencana Uni Emirat Arab dengan gunung buatannya.

Para ilmuwan ingin meniru efek letusan gunung berapi itu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat untuk melepaskan asam sulfat ke dalam atmosfer. Asam sulfat ini akan bergabung dengan uap air, membentuk partikel sulfat halus.

Partikel itu dapat memantulkan sinar matahari, yang akan mengurangi pemanasan global. Namun gagasan ini bisa berpotensi menyebabkan polusi udara yang menyebabkan kematian, mematikan terumbu karang, dan merusak lapisan ozon.

Penyemprotan debu berlian

Ketika mendengar kata "berlian", kita berpikir ke perhiasan seperti kalung, cincin, dll. Namun tim ilmuwan Harvard mempunyai gagasan untuk menyemprotkan debu berlian ke atmosfer untuk mendinginkan bumi.

Sama seperti partikel sulfat halus, debu berlian dapat memantulkan sinar panas. Namun, debu berlian adalah nanopartikel, sehingga lebih berpotensi merusak lingkungan.

Bisa Anda bayangkan, menyemprotkan debu berlian butuh dana yang tidak sedikit. Ilmuwan Harvard memperkirakan butuh ratusan ribu ton debu berlian setiap tahun untuk menstabilkan suhu bumi. Selain biaya, ilmuwan belum sepenuhnya bertekad dengan risiko yang dihadapi.

Gletser buatan

Para ilmuwan memprediksi, permukaan laut akan naik hingga 3 meter dalam dua abad berikutnya. Tim ilmuwan dan insinyur Jerman mengusulkan untuk membuat gletser buatan, dengan cara memompa air laut ke Antartika. Peneliti Jerman berharap agar permukaan air laut bisa turun.

Namun, untuk membuat gletser buatan ini diperlukan pompa sejauh mungkin ke Antartika, yang membutuhkan banyak energi dan biaya.

Pendukung proyek ini mengatakan bahwa kita harus siap dengan skenario terburuk, yaitu ketika proses permbuatan gletser buatan Antartika bisa saja runtuh. Di samping itu, solusi ini hanya bersifat sementara. Setelah menghentikan pemompaan air laut, gletser akan mencair lagi.

Supercontinent baru

Herman Sorgel, yang mengusulkan gagas pembendungan Mediterania, bukan satu-satunya yang percaya bahwa jika manusia bekerja sama untuk memecahkan masalah maka masalah akan teratasi.

Jonathon Keats, artis dan filsuf eksperimental konseptual, juga percaya bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan planet ini adalah dengan mencapai perdamaian sejati. Ia mengusulkan kita harus membuat supercontinent baru, yaitu menyatukan semua benua di dunia ini.

Ia menjulukinya dengan Pangea Optima. Amerika Serikat, Cina, dan Rusia, harus berdamai. Secara teori, ini dapat mengurangi kekuasaan negara. Kenyataannya, bagaimanapun, ini dapat memicu ketegangan yang lebih besar.

Related

Science 5776852721279681764

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item