Kisah Count St. Germain, Manusia Paling Misterius di Dunia (Bagian 2)

Kisah Count St. Germain, Manusia Paling Misterius di Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Count St. Germain, Manusia Paling Misterius di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Pada 27 Februari 1784, Count St. Germain sedang berada di kastilnya, di Eckenform, ketika ia disebut menderita pneumonia, dan meninggal dunia. Kematiannya disaksikan secara langsung oleh dokter yang merawatnya.

Reputasinya yang dikenal sebagai seorang alkemis membuat banyak orang menyangsikan kalau Count sudah meninggal, karena di Eckenform tidak pernah ditemukan satu pun batu nisan bertuliskan namanya.

Mungkin ada benarnya juga kalau tahun itu Count belum meninggal, karena ada dokumen resmi Freemasonry yang menyebut kalau pada tahun 1785 Freemasonry cabang Perancis telah memilih dia sebagai perwakilan mereka di sebuah konvensi yang diadakan pada tahun itu bersama dengan Mesmer, Saint-Martin, dan Cagliostro (yang juga dipercaya sebagai alkemis dan hidup abadi).

Tidak sampai disitu, pada tahun 1789, St. Germain disebut muncul di istana Rusia, dan disambut sang ratu sendiri. Lalu pada tahun 1789, lima tahun setelah kematiannya, Comtesse d'Adhemar mengaku berjumpa dengannya, dan mengalami percakapan yang cukup panjang di Gereja Recollets.

Pada Comtesse, ia memberikan ramalannya, kalau ratu Marie Antoinette akan tewas dengan mengenaskan, dan keluarga kerajaan akan hancur berantakan. Setelah itu berkata kalau ia akan pergi ke Swedia, untuk menyelidiki raja Gustavius III dan mencoba mencegah terjadinya sebuah kejahatan besar.

Menurut Sang Comtesse, wajah dan penampilan St. Germain terlihat seperti seorang yang baru berusia 30 tahun lebih.

Lalu, pada tahun 1790, Franz Graeffer, seorang temannya yang berkebangsaan Austria, mengaku menerima sebuah surat dari Count yang berbunyi:

"Besok malam, aku akan pergi lagi. Aku dibutuhkan di Konstantinopel, lalu aku akan ke Inggris untuk mempersiapkan dua penemuan yang akan kalian miliki di abad berikutnya, yaitu kereta api dan kapal uap. Pada akhir abad ini, aku akan menghilang dari Eropa, dan pergi menyepi ke Himalaya. Aku akan berisitirahat, aku harus beristirahat."

Tidak ada yang tahu pasti kemana ia pergi pada tahun berikutnya. Kemunculannya yang berikutnya diketahui dari catatan Comtesse d'Adhemar, yang sebelumnya telah berjumpa dengannya pada tahun 1789.

Pada tahun 1821, Comtesse d'Adhemar menulis:

"Setiap kali aku melihatnya, aku selalu takjub. Aku berjumpa dengannya ketika ratu dibunuh pada tanggal 18 di Brumaire, dan aku kembali berjumpa dengannya satu hari setelah kematian duke of d'Enghien pada Januari 1815, dan juga sekali lagi pada malam kematian Duke de Berry."

Pada tahun 1821 itu, Mademoiselle de Genlis juga mengaku berjumpa dengan St. Germain selama negosiasi di Winna. Kesaksian ini diteguhkan oleh Comte de Chalons.

Apakah benar St. Germain masih hidup pada tahun itu?

Banyak orang yang mempercayai hal itu.

Pada tahun setelah tahun 1821, seorang penulis Inggris bernama Albert Vandam mengatakan pernah berjumpa dengan seorang pria misterius yang mirip Comte de Saint Germain.

"Ia menyebut dirinya Mayor Fraser. Ia hidup sendirian, dan kaya-raya. Ia juga memiliki pengetahuan luas mengenai Eropa, dan dalam beberapa kesempatan berkata kalau ia mengenal Nero dan telah berbicara dengan Dante."

Sama seperti St. Germain, Mayor Fraser juga terlihat seperti seorang pria berusia 40 tahun, dan menghilang begitu saja pada tahun-tahun berikutnya. Menariknya, pada tahun 1820, seseorang bernama Mayor Fraser menerbitkan sebuah buku yang menceritakan perjalanannya ke Himalaya, dimana ia berhasil mencapai Gangotri, yaitu sumber paling suci dari sungai Gangga, dan mandi di sana.

Ini sesuai dengan surat Count yang ditulis untuk sahabatnya. Jadi, banyak yang percaya kalau Mayor Fraser sesungguhnya adalah Count sendiri.

Pada tahun 1835, Count disebut muncul lagi di Paris, lalu di Milan tahun 1867, dan di Mesir pada tahun-tahun berikutnya. Napoleon bahkan disebut pernah bertemu dirinya dan masih menyimpan catatan mengenainya.

Setelah itu, salah seorang pemimpin teosofi bernama Annie Besant mengklaim bertemu St. Germain pada tahun 1896, dimana sang guru mengajarkan kepadanya berbagai hikmat.

Anggota teosofi lain, bernama CW. Leadbeater, juga mengklaim bertemu dengan St. Germain di Roma tahun 1926. Leadbeater mengatakan, saat itu St Germain menunjukkan kepadanya sebuah jubah yang pernah dipakai seorang Kaisar Romawi.

Anggota teosofi lain, bernama Guy Ballard, juga mengaku pernah berjumpa dengan Count. Namun, kesaksiannya kali ini sedikit berbeda, karena Ballard mengklaim kalau Count memperkenalkannya dengan para pengunjung dari Venus. Ballard bahkan menulis sebuah buku mengenai hal ini.

Jika melihat dari kehidupannya, sebenarnya tidak ada yang aneh dari Count St.Germain. Ia mungkin memang keturunan raja yang memiliki banyak keahlian, suka menghilang selama beberapa tahun, dan memiliki kharisma yang luar biasa.

Satu-satunya misteri yang ada padanya hanyalah rumor yang menyebut kalau ia seorang alkemis yang mampu mengobah logam dasar menjadi emas (Philosopher's Stone), dan telah menemukan rahasia umur panjang (Elixir of Life).

Annie Besant pernah mengadakan penyelidikan mengenainya, dan ia percaya kalau St. Germain adalah anak pangeran Transylvania bernama Francis Racoczi, yang diasingkan oleh kerajaan. Pendapat ini dikonfirmasi oleh fakta kalau salah satu dari anak-anak pangeran Racoczi yang dibesarkan pihak keluarga kerajaan Austria pergi meninggalkan kerajaan Austria.

Penulis lain, bernama Raymond Bernard, percaya kalau Count sebenarnya Francis Bacon, yang juga dipercaya sebagai tokoh yang menulis menggunakan nama Shakespeare. Tapi, tetap saja tidak ada yang aneh dengan hal itu.

Beberapa peneliti yang skeptis percaya kalau legenda Count terlalu dibesar-besarkan. Rumor-rumor mengenai kehebatannya bisa saja tersebar akibat isu yang diembuskan banyak orang yang mengenalnya.

Misalnya, tidak berapa lama setelah tahun kematiannya, seorang komedian Inggris bernama Milord Gower mulai meniru karakter Count dalam aksi panggungnya. Tidak bisa disangkal kalau ia lebih menekankan pada sisi satir dibanding fakta, misalnya mengatakan kalau Count seorang alkemis yang hidup abadi.

Rumor seperti ini mungkin telah menyebabkan pengkultusan terhadap pribadi Count. Pengkultusan ini kemudian dinyalakan kembali oleh kaum esoterik yang anggota-anggotanya menulis banyak buku mengenai pria ini.

Namun, sama seperti tokoh misterius lain di dalam sejarah, kita mungkin tidak akan pernah bisa memastikan identitasnya. Entah ia seorang penipu, mata-mata, pesulap, atau benar-benar seorang alkemis yang telah menemukan rahasia Elixir of Life.

Related

Mistery 8840587922878635793

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item