Dokumen Rahasia Kematian Che Guevara Akhirnya Terungkap

Dokumen Rahasia Kematian Che Guevara Akhirnya Terungkap

Naviri Magazine - Memo rahasia lembaga intelijen Amerika Serikat (CIA) mengenai kematian gerilyawan Kuba, Ernesto Che Guervara, kini menjadi dokumen publik. Dokumen yang dibuat pada 1967 itu menyebut, pejabat AS menganggap eksekusi terhadap Che sebagai sebuah kemenangan besar.

“AS mempercayai gagasan Che dapat dikubur bersama dengan tubuhnya, setelah ditembak pasukan Bolivia hasil didikan CIA,” tulis dokumen itu, yang dimuat thenation.com.

Itulah gambaran kegembiraan pejabat AS sekitar setengah abad lalu. Penangkapan dan eksekusi terhadap Che dianggap sebagai “kemenangan” paling penting terhadap rival mereka: Kuba dan Amerika Latin secara umum.

Gedung Putih dan CIA menuliskan sejumlah dokumen rahasia sebagai analisis atas kematian Che dan dampaknya terhadap Fidel Castro, pemimpin Kuba waktu itu.

AS berkepentingan mencegah revolusi menyebar ke seluruh negara di wilayah Amerika Latin. Dokumen itu lalu dikirim kepada Presiden Lyndon Johnson, dengan judul SECRET-SENSITIVE/Eyes Only. Itu lima hari setelah eksekusi terhadap Che.

Dalam sebuah rangkuman singkat dengan judul Capture and Execution of Ernesto “Che” Guevara, Direktur CIA, Richard Helms, yang memastikan rincian waktu terakhir hidup Che, menegaskan, Che tidak tewas dalam perang atau dalam bentrokan dengan pasukan Bolivia. Akan tetapi, Che tewas karena dieksekusi.

Memo CIA ini menegaskan, selain pemerinta Bolivia, AS berperan dalam eksekusi Che. Mayat Che bahkan tidak dikembalikan ke negaranya di Argentina, dengan alasan sudah dikremasi. Itu sengaja dilakukan sebagai upaya menyembunyikan bagaimana Che tewas.

Laporan CIA itu juga menyebut, kematian Che merupakan pukulan bagi Fidel. “Kematian Che Guevara membawa implikasi signifikan,” tulis memo itu kepada Presiden Johnson. Bahkan memo itu menyinggung nama-nama tokoh progresif negara Dunia Ketiga lainnya, seperti Soekarno dari Indonesia, Ben Bella, dan Nkrumah.

Lantas apa reaksi Fidel atas berita kematian Che itu?

AS khawatir, Fidel bakal mengembalikan revolusi melawan AS. Antara lain, misalnya, dengan mengebom Kedutaan Besar mereka, atau menculik pejabat diplomatik. Karena itu pula, Kementerian Luar Negeri AS mengirim pesan kepada perwakilan seluruh negeri, agar mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan.

Penilaian AS terhadap Fidel dan negeri seperti Kuba jelas salah. Revolusi Kuba sama sekali berbeda dengan gerakan terorisme internasional. Tak ada bom yang diledakkan di kantor-kantor perwakilan pemerintah AS di berbagai negara. Tidak ada penculikan terhadap pejabat diplomatik mereka.

Fidel memang bersedih mendengar kematian Che, sahabatnya. Ia memberikan sambutan dalam bentuk pidato yang berapi-api, serius, dan sedih, ketika memperingati kematian Che pada 18 Oktober 1967. Kematian Che, kata Fidel, merupakan pukulan keras, pukulan yang luar biasa bagi gerakan revolusioner.

Tapi, ia menambahkan, jika AS merasa itu kemenangan, itu sebuah kekeliruan. AS berpikir kematian Che akan mematikan gagasannya, konsep gerilyanya, dan teorinya. Apa yang dipikirkan AS adalah sebuah kesalahan, kata Fidel.

Related

History 8170468067131213374

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item