Mengenal dan Mewaspadai Penyebab Rem Cakram Motor Bisa Blong

Mengenal dan Mewaspadai Penyebab Rem Cakram Motor Bisa Blong

Naviri Magazine - Penyematan rem cakram pada sepeda motor sudah sangat umum. Malah, pada beberapa model motor, penggunaannya tak hanya pada bagian depan, tapi juga di belakang.

Namun, meski disebut lebih baik dari rem tromol, sistem rem cakram ternyata juga memiliki kelemahan dan bisa saja berpotensi blong. Senior Technical Advisor Yamaha, Slamet, menyebutkan, kejadian seperti itu umumnya disebabkan oleh titik didih cairan rem yang melewati batas.

Pasalnya, cara kerja rem cakram juga sangat bertumpu pada kualitas cairan rem, sebagai media pendorong piston di kaliper. Piston tersebut yang kemudian akan menekan brake pad untuk menjepit cakram, sehingga roda motor akan melambat. Jadi jika rem mendidih, maka kemampuannya tidak maksimal.

Tak hanya itu, Slamet mengingatkan, masih ada lagi beberapa faktor yang bisa membuat sistem rem cakram pada motor tak berfungsi maksimal. Berikut lebih jelasnya.

Spesifikasi cairan rem

Seolah nyambung dengan pembahasan awal di atas, pemilik kendaraan perlu paham standar minyak rem yang dianjurkan oleh pabrikan. Tiap minyak rem ada jenis tingkatan cairan DOT, mengacu pada Department of America, yang berbeda.

DOT adalah penanda terhadap titik didih cairan rem. Umumnya, sepeda motor Tanah Air menggunakan DOT 4, yang memiliki titik didih hingga 230 derajat. Sehingga jangan sampai salah memilih minyak rem, apalagi yang jauh dari standar yang ditentukan.

“Kalau mengganti cairan rem dengan DOT di bawah standar, rem malah akan blong dan ngempos. Karena sudah pasti titik didihnya akan terlewati ketika kerja rem dalam posisi berat,” ungkapnya.

Selang rem

Umumnya, pabrikan sepeda motor sudah membuat jenis selang rem sesuai karakteristik motor, yang umumnya disesuaikan denga mesin dan tenaga yang dihasilkan. Slamet menyarankan, buat biker yang sudah memodifikasi performa sepeda motornya, atau gaya berkendara yang agresif, sebaiknya turut mengganti selang rem aftermarket yang lebih berkualitas, dan tahan dalam kondisi apa pun.

“Kalu memang gaya berkendaranya agresif (suka highspeed, akselerasi dan rem mendadak), lebih baik segera ganti selang rem dengan tipe baja. Tetapi kalau cara berkendara tidak agresif, memakai selang rem OEM (standar) saja sudah cukup,” lanjutnya.

Kampas rem

Kampas rem yang sudah aus atau menipis membuat daya cengkramnya untuk menjepit piringan cakram jadi tak maksimal. Tentu ini membahayakan, karena ada potensi sistem rem terganggu, kinerjanya berkurang, dan bisa menimbulkan kecelakaan.

Slamet mengingatkan, para pemilik kendaraan, khususnya sepeda motor, untuk secara rutin memeriksakan kendaraannya, termasuk rem. Tak dipungkiri, masih banyak pengendara sepeda motor yang abai, bahkan ada yang membiarkannya hingga pelat kampas rem benar-benar habis.

“Kalau yang satu ini sebenarnya bukan blong ya, tetapi daya cengekram kampas akan berkurang,” jelasnya.

Related

Tips 4693580292062022041

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item