Ini 8 Hal Unik yang Selalu Muncul Dalam Film-film Spider-Man

Ini 8 Hal Unik yang Selalu Muncul Dalam Film-film Spider-Man

Naviri Magazine - Sejauh ini, sosok Spider-Man sudah dibuatkan filmnya sebanyak delapan kali. Dalam delapan film itu pula, selalu ada sesuatu yang berulang kali dipertunjukkan kepada penonton, tak peduli siapa pemeran dan sutradaranya.

Film Spider-Man versi bioskop bisa dirunut sejak 2002. Film trilogi pertama dibuat sutradara Sam Raimi, dibintangi Tobey Maguire, terdiri dari "Spider-Man" (2002), "Spider-Man 2" (2004), dan "Spider-Man 3" (2007).

Setelah Maguire pensiun sebagai Spider-Man, giliran Andrew Garfield yang muncul dalam bimbingan Marc Webb. Filmnya, "The Amazing Spider-Man" (2012) dan "The Amazing Spider-Man 2" (2014).

Sementara dalam film MCU yang dibintangi Tom Holland, ada "Spider-Man: Homecoming" (2017) dan "Spider-Man: Far From Home" (2019).

Sementara satu film versi animasi muncul pada 2018, yaitu "Spider-Man: Into the Spider-Verse" yang berhasil meraih Piala Oscar 2019 untuk film animasi panjang terbaik.

Dari semua film tersebut, ada beberapa hal yang kelihatannya selalu terjadi dalam film Spider-Man.

Sosok paman 

Kematian Paman Ben yang menjadi panutan Peter tentu tidak asing bagi pencinta Spider-Man. Kisah ini bahkan telah menjadi meme populer saat Spider-Man diledek mengenai kematian Paman Ben, dari waktu ke waktu. Karena selalu diulang-ulang, kematian Paman Ben jadi agak monoton dan mengurangi efek harunya.

Pada Spider-Man versi MCU dan animasinya, soal kematian ini pun agak dimodifikasi. Pada versi animasi, Spider-Man menjadikan pamannya sebagai panutan, walau sang paman justru mengkhianatinya.

Sementara dalam MCU, sosok paman dalam arti panutan diambil alih oleh Tony Stark. Saat Tony pergi, pada "Far From Home", sosok tersebut berusaha disematkan Peter pada Mysterio.

Buka penutup wajah

Spider-Man memang harus berkostum saat beraksi, tapi dia juga butuh menunjukkan aktingnya dengan ekspresi wajah. Hal ini tampaknya membuat sang superhero seringkali melepas ataupun menghilangkan topengnya.

Pada trilogi awal maupun film yang terakhir ini, tampak kalau topeng bukan hal yang sangat penting buat Spider-Man. Topengnya berulang kali rusak ataupun dibuka begitu saja.

Galau dengan beban tanggung jawab 

Selalu ada kegalauan yang dialami Peter sebagai superhero sekaligus remaja, yang pikirannya masih seperti anak-anak kebanyakan. Buat dia, jadi superhero itu berat dan tanggung jawabnya besar.

Kisah cinta yang rumit

Jadi Spider-Man memang berat. Sudah kehilangan paman, mesti pula jadi superhero demi melindungi masyarakat. Gara-gara ini, Peter selalu susah punya hubungan cinta yang menyenangkan, atau setidaknya status yang jelas.

Dalam film trilogi yang diperankan Maguire, hubungannya dengan Mary Jane Watson selalu rumit dan kusut. Begitu juga dengan Gwen Stacy, yang diperkenalkan dalam "Spider-Man 3". Dalam "Amazing", hubungan dengan Gwen jadi rumit karena ayah Gwen ingin menangkap Spider-Man.

Dalam "Homecoming", Peter naksir teman sekolahnya, Liz. Tapi ternyata ayah Liz adalah musuh Spider-Man. Dalam "Far From Home", Peter susah mengungkapkan cintanya pada MJ, ditambah ada saingan cowok lain yang naksir MJ.

Bahkan dalam versi animasinya pun, dalam dunia paralel, Peter cerai dari Mary Jane, tapi dia masih mencintai MJ.

Simpati buat penjahat

Dalam semua film Spider-Man, kita diberi alasan mengapa pemeran antagonisnya bisa menjadi jahat, dan alasan tersebut sangat manusiawi. Kita bisa merasakan kesedihan mereka, yang membuat kita bersimpati dengan sang penjahat.

Entah karena kehilangan orang tersayang, kehidupan yang sulit, dikecewakan, atau malah semuanya bercampur jadi satu. Contoh jelasnya dalam versi animasi, penjahat utamanya memang bikin kacau multiverse dan membunuh Spider-Man, tapi itu semua dilakukan karena perasaan rindu pada anak dan istrinya, yang dia tak bisa ketemu lagi.

Pertunjukan kekuatan

Kekuatan Spider-Man memang sering diremehkan, karena atributnya yang tak seglamor kawan-kawannya di Avengers, seperti Hulk, Captain America, dan Thor, yang ke mana-mana sering mendominasi lawan dengan kekuatan mereka.

Tapi soal kekuatan, Spider-Man juga bisa memukau dengan kekuatannya yang luar biasa. Dalam film, gambaran ini selalu melibatkan Spider-Man yang menahan kereta (pada film-film pertama) atau kapal yang mau hancur (dalam "Homecoming"). Dalam "Far From Home", aksi Peter yang sampai kepentok lonceng hingga menahan menara yang mau jatuh.

Kostum jelek

Selalu ada adegan Spider-Man menggunakan kostum jelek. Peter kerap kali digambarkan sibuk memilih kostum yang tersedia di rumahnya. Dalam "Far From Home", ada adegan yang melibatkan ilusi saat Spider-Man pakai kostum jelek seperti yang ada dalam film "Spider-Verse".

Bangga jadi Spider-Man 

Meski sering galau dengan status pahlawan super dan urusan percintaan yang bikin dia merasa ingin pensiun jadi superhero, pada akhirnya Peter selalu senang dan bangga jadi Spider-Man.

Kita selalu melihat Peter berteriak kegirangan saat berayun dari satu gedung ke gedung lainnya, dengan jaring laba-laba di tangannya.

Related

Film 7539013602131591104

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item