Kisah Thomas Cook, Travel Agent Pertama di Dunia yang Kini Bangkrut

 Kisah Thomas Cook, Travel Agent Pertama di Dunia yang Kini Bangkrut

Naviri Magazine - Industri travel agent dikejutkan dengan kabar bangkrutnya Thomas Cook, sebuah perusahaan travel agent pertama sekaligus tertua di dunia. Kabar kebangkrutan perusahaan yang berkantor pusat di Peterborough, Inggris, ini sejatinya telah terendus sejak 2011. Namun, kabar tersebut makin santer diberitakan akhir-akhir ini.

Hal ini cukup mengejutkan banyak pihak, sebab sampai Senin (23/9), Thomas Cook masih punya ratusan ribu pelanggan setia yang siap berlibur menggunakan layanan yang mereka tawarkan.

Dilansir BBC, bisnis travel agent Thomas Cook berdiri pada medio 1841. Meski kini perusahaan tersebut terkenal sebagai travel agent yang mengatur perjalanan ke luar negeri, ternyata Cook mengawali bisnisnya dengan menawarkan paket perjalanan lokal.

Cook, yang merupakan mantan pendeta Baptis asal Market Harborough di Midlands, Inggris, merasa prihatin dengan kehidupan sosial di wilayahnya. Saat itu, masyarakat yang masuk golongan kelas pekerja kecanduan minuman beralkohol.

Dari keprihatinannya itulah, Cook mencoba menawarkan hiburan untuk mengalihkan mereka dari minum keras. Cook pun memanfaatkan momen. Saat itu kereta api Inggris baru saja dibangun. Ia lantas menawarkan paket perjalanan untuk pertama kalinya.

Dengan menggunakan moda transportasi kereta api, Cook menyusun perjalanan, yaitu dari Leicester ke Loughborough, sejauh 12 mil. Paket ini ia jual dengan harga satu shilling per orang, atau sekitar 3 poundsterling, setara dengan Rp 54 ribu.

Mereka yang ikut dalam perjalanan itu disebut ‘pendukung perang’, alias orang-orang yang mendukung larangan alkohol. Kunjungan itu begitu sukses, sehingga Thomas Cook mengulanginya selama beberapa musim panas.

Pada 1855, setelah mempelopori perjalanan keliling Kepulauan Inggris, Thomas Cook mulai melebarkan sayap bisnisnya. Ia mulai menawarkan paket tur ke Benua Eropa. Paris menjadi tujuan pertamanya saat itu.

Ternyata, paket tur Eropa menuai kesuksesan besar. Thomas Cook pun akhirnya menawarkan lebih banyak pilihan destinasi, seperti Amerika, Asia, hingga Timur Tengah.

Ketika Thomas Cook tutup usia pada 1892, perusahaan tersebut diambil alih putranya, John Mason Cook. Perusahaan itu kemudian diwariskan secara turun temurun pada generasi berikutnya.

Di akhir 1920-an, perusahaan berpindah tangan untuk pertama kalinya. Ini dimulai ketika cucu-cucu Thomas Cook secara tak terduga justru menjualnya kepada Orient Express, perusahaan asal Belgia.

Tetapi, ketika Perang Dunia II pecah, perusahaan Thomas Cook akhirnya dinasionalisasi oleh pemerintah Inggris, dan dijadikan sebagai bagian dari Perusahaan Kereta Api Inggris.

Tahun-tahun pasca perang, aktivitas liburan sangat booming di Inggris. Travel agent Thomas Cook pun menjadi bagian dari fenomena yang sejatinya telah mereka mulai puluhan tahun sebelumnya.

Dalam perjalanannya, Thomas Cook kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 1970-an, dan memperluas jaringan cabang melalui serangkaian akuisisi. Kemudian pada 1992, perusahaan ini dibeli oleh bank terbesar ketiga di Jerman, Westdeutsche Landesbank.

Bisnis Thomas Cook makin berkembang. Perusahaan ini kemudian mempunyai bisnis maskapai dengan nama yang sama, yaitu maskapai Thomas Cook, yang didirikan pada 1999.

Meski demikian, perusahaan ini kembali berpindah tangan. Pada 2001, Thomas Cook dimiliki oleh perusahaan Jerman lainnya, yaitu C&N Touristic AG.

Setelah melewati sejarah yang panjang, abad ke 21 merupakan era yang paling sulit diadaptasi oleh perusahaan Thomas Cook. Era digital telah menciptakan revolusi besar dalam industri travel agent.

Munculnya internet dan menjamurnya maskapai berbiaya rendah telah membuat liburan menjadi lebih murah, dan lebih mudah diakses daripada sebelumnya.

Paket liburan tetap populer, tetapi pelanggan mulai sangat sensitif terhadap harga. Tak ayal, margin keuntungan Thomas Cook mulai menipis.

Perusahaan ini kemudian diketahui memiliki utang yang tinggi. Padahal Thomas Cook punya ratusan kantor cabang dan ribuan karyawan.

Fluktuasi mata uang yang terjadi secara global juga memberikan hantaman keras pada perusahaan. Di sisi lain, perusahaan tak kuasa menghadapi tantangan pasar dalam bisnis agen perjalanan.

Meski demikian, sejarah akan mencatat bahwa Thomas Cook tetap memiliki pelanggan fanatik. Buktinya, perusahaan ini berhasil membawa 19 juta orang dari Inggris dan negara-negara lain untuk berlibur setiap tahun.

“Ini adalah merek travel agent yang ikonik, telah ada selama 178 tahun,” ujar Ms Keeley dari Travel Weekly.

Keely bahkan menyebut bahwa perusahaan itu sangat dicintai, baik oleh konsumen maupun mereka yang berada di industri perjalanan. Bahkan, menurutnya, para pesaing perusahaan sejatinya tidak ingin melihat Thomas Cook runtuh.

“Banyak orang telah bekerja untuk Thomas Cook atau bekerja dengan mereka, jadi semua orang mendukung mereka,” ujarnya.

Jika nantinya Thomas Cook harus benar-benar mengakhiri perjalanan mereka setelah 178 tahun, perusahaan ini telah menjadi tonggak sejarah, khususnya bagi dunia travel agent dan pariwisata.

Related

News 675358833393888442

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item