Menachem Begin, Penjahat Perang yang Mendapat Nobel Perdamaian

Menachem Begin, Penjahat Perang yang Mendapat Nobel Perdamaian

Naviri Magazine - Menachem Wolfovich Begin adalah keturunan Yahudi Polandia yang menjabat sebagai kepala Zionis dalam kelompok Irgun, penerima Penghargaan Perdamaian Nobel, dan menjabat sebagai Perdana Menteri Israel ke-6 dari Partai Likud.

Begin dilahirkan di Brest-Litovsk, Belorusia, pada 16 Agustus 1913, putra Ze'ev Dov dan Hassia Begin. Ia belajar di sekolah Ibrani Mizrachi dan gimnasium di Polandia. Pada 1931, ia memasuki Universitas Warsawa dan mendapat gelar sarjana hukum pada 1935.

Sampai usia 13, ia memasuki pergerakan Hashomer Hatza’ir, dan pada usia 16 tahun menjadi anggota Betar (Brit Trumpledor), sekutu pergerakan pemuda nasionalis dengan Pergerakan Revisionis Zionis.

Pada 1932, ia menjadi kepala Departemen Organisasi Betar untuk perjalanan Polandia pada kepentingannya di seluruh negeri, dan menyumbang banyak artikel kepada pers revisionis. Ia dikirim ke Cekoslowakia untuk mengepalai gerakan di sana.

Pada 1937, ia kembali ke Polandia, dan untuk sekian waktu dipenjara karena memimpin demo di depan kedubes Inggris di Warsawa, memprotes kebijakan Inggris di Palestina.

Ia mengatur anggota grup Betar yang pergi ke Palestina sebagai imigran gelap, dan pada 1939 menjadi kepala gerakan di Polandia. Pada waktu Perang Dunia II pecah, ia ditangkap oleh otoritas Uni Soviet, dan antara 1940-1941 dikurung di kamp konsentrasi di Siberia dan di tempat lain, namun dibebaskan karena Persetujuan Stalin-Sikorski.

Setelah pembebasan, ia menjadi anggota pasukan Polandia, dan dipindahkan ke Timur Tengah. Setelah demobilisasi pada 1943, ia memimpin Organisasi Militer Nasional, dikenal dengan nama Ibraninya, sebagai 'Etzel'. Pada kapasitas ini ia memimpin operasi Etzel melawan Inggris, dan pemerintah Palestina menawarkan hadiah £10.000 bagi siapa pun yang bisa menangkapnya, dan ia menghindar dengan tinggal di tempat tersembunyi di Tel Aviv.

Pada 1947, ia bertemu secara rahasia dengan beberapa anggota Komite Khusus Palestina, PBB, dan juga pers asing, untuk menjelaskan pandangan gerakannya.

Pada 9 April 1948, grup teroris Irgun (dikepalai Menachem Begin) dan Stern Gang (dikepalai Yitzhak Shamir) menyerang Deir Yassin, desa berpenghuni lebih dari 750 warga Palestina. Desa itu direncanakan diberikan PBB pada Israel; memiliki reputasi yang tenang. Namun terletak pada koridor daerah yang tinggi, antara Tel Aviv dan Jerusalem, dan menurut Rencana Dalet akan dihancurkan dan penduduknya diungsikan.

Lebih dari 100 lelaki, wanita, dan anak-anak, secara sistematis dibunuh. 53 anak yatim piatu dibuang di sekitar Kota Tua, di mana mereka ditemukan Miss Hind Husseini, dan dibawa ke belakang American Colony Hotel ke rumahnya, yang menjadi panti asuhan Dar El-Tifl El-Arabi.

Atas pembantaian itu, Menachem Begin tak pernah dituntut pengadilan dunia. Selain itu, ia juga bertanggung jawab pada lepasnya tahanan penjara Akko, dan pengeboman Hotel King David.

Setelah pendirian Israel, ia mendirikan pergerakan Herut bersama para koleganya, dan memimpin daftar kandidat partai di Knesset. Ia menjadi anggota Knesset sejak pemilihan pertama.

Pada 1 Juni 1967, Begin menjadi anggota Pemerintahan Persatuan Nasional, dan menjabat sebagai menteri negara sampai 4 Agustus 1970.

Menachem Begin terpengaruh paham Zionisme, sehingga tidak segan menyebut orang Palestina sebagai binatang berkaki dua. Pada 20 Juni 1977, setelah memenangkan pemilihan Knesset pada 17 Mei 1977, Menachem Begin mengajukan pemerintahan baru di Knesset dan menjadi PM Israel.

Ia menulis White Nights (menceritakan pengalaman waktu di Eropa) dan the Revolt yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan sejumlah artikel.

Pada 1978, ia menerima Hadiah Nobel Perdamaian dengan Presiden Mesir, Anwar Sadat, karena usaha 'perdamaian' di Camp David, Amerika Serikat.

Pada 1981, Begin memerintahkan pemboman reaktor nuklir Osiraq (Tammuz) di Irak. Pada 1982, pemerintahan Begin menyerang Libanon, dan Menteri Pertahanan saat itu, Ariel Sharon, menggunakan tangan militan Kristen Phalangist pimpinan Elie Hobeika untuk melakukan pembantaian Sabra dan Shatila. Pada 1983, ia berhenti dari jabatannya.

Ia kawin dengan Aliza Arnold (Aliza Begin), berputra 1 orang dan berputri 2 orang. Menachem Begin meninggal pada 9 Maret 1992, dan jenazahnya dikubur di Bukit Zaitun, Yerusalem.

Related

History 5277458053767791054

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item