Misteri “Wabah Menari”, Peristiwa Paling Aneh Sepanjang Sejarah

Misteri “Wabah Menari”, Peristiwa Paling Aneh Sepanjang Sejarah

Naviri Magazine - Dulu, beberapa negara pernah mengalami wabah menari, yang membuat warganya menari tanpa henti sampai melukai diri sendiri dan bahkan mati. Dikisahkan, pada malam Natal tahun 1021, sebanyak 18 orang berkumpul di luar sebuah gereja di kota Kölbigk, Jerman, dan menari dengan liar.

Pendeta gereja, yang sedang melakukan misa, tidak dapat melanjutkan misa dengan hiruk-pikuk yang terjadi di luar gereja. Ia pun segera memerintahkan mereka untuk berhenti. Warga yang sedang asyik menari itu mengabaikan peringatan dari sang pendeta, malah mereka saling berpegangan tangan dan menari membentuk lingkaran, bertepuk tangan, melompat, dan bernyanyi secara serempak.

Pendeta tersebut mulai marah. Sejarah lokal mencatat, pendeta tersebut mengutuk mereka untuk menari selama setahun, sebagai hukuman atas kesembronoan dan tindakan keterlaluan mereka.

Akibatnya, tidak sampai Natal berikutnya, para warga yang melakukan tarian mendapati diri mereka mulai tidak dapat mengendalikan anggota badan mereka. Tubuh mereka merasa lelah dan letih dan akhirnya tertidur, bahkan beberapa dari mereka tidak pernah terbangun lagi.

Memang bagi kita, cerita dari orang-orang abad pertengahan sulit dipercaya. Apa yang mendorong warga untuk menari mungkin dikaitkan dengan rapalan-rapalan doa diiringi gerakan tubuh manusia, yang berkaitan dengan upacara keagamaan serta kekuatan supranatural.

Tapi meskipun banyak penulis sejarah menjelaskan hal ini bisa saja hanya merupakan legenda, kita tidak perlu menganggapnya sebagai cerita yang nyata. Banyak sumber menunjukkan bahwa para penulis sejarah ini mungkin telah melebih-lebihkan peristiwa sebenarnya.

Apa yang terjadi di Kölbigk merupakan awal dari cerita tentang epidemi menari. Cerita tentang serangan epidemi menari ini mulai tak terbendung, dan terkadang berakibat fatal. Kejadian epidemi menari selanjutnya terjadi di kota Erfurt, Jerman, tahun 1247.

Tak lama setelah itu, 200 orang penduduk menari tanpa henti di sebuah jembatan di atas Sungai Moselle di Maastricht, hingga mengakibatkan jembatan itu runtuh, dan membuat para penari tersebut tenggelam semuanya.

Cerita masih berlanjut di abad pertengahan, tentang epidemi tarian yang mengerikan ini. Pada tahun 1374, sebuah lanjutan epidemi menyapu wilayah Jerman Barat, daerah yang berada di daratan rendah, dan timur laut Perancis.

Dijelaskan bahwa ribuan orang menari tanpa henti selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu, menjerit-jerit mengerikan, seakan mereka mendapat visi kematian, dan memohon kepada para pendeta dan biarawan untuk menyelamatkan jiwa mereka.

Beberapa dekade kemudian, paderi dari biara dekat kota Trier mengingat kembali epidemi ini, di mana ia melihat sekumpulan para penari yang menari dengan hebat seakan sedang berhalusinasi atau kerasukan. Mereka menari dengan melompat-lompat, sebagian dari mereka mati setelah mengalami patah rusuk pinggang.

Pada skala yang jauh lebih besar, sebuah wabah yang sama melanda kota Strassbourg tahun 1518, tepatnya pada bulan Juli. Di sebuah jalanan sempit kota Strassbourg, Perancis, seorang wanita yang dikenal bernama Frau Troffea mulai menari dengan sekuat tenaga dan dengan liar, hingga empat sampai enam hari lamanya.

Di penghujung minggu, 34 orang mulai mengikuti yang dilakukan Frau Troffea, dan satu bulan kemudian 400 orang telah tercatat ikut menari tanpa henti.

Pihak berwenang menegaskan bahwa tarian ini bertujuan untuk melepaskan diri dari rasa tersiksa. Tetapi, pada akhir musim panas, lusinan warga Alsatian yang melakukan tarian ini akhirnya menemui ajal akibat serangan jantung, stroke, dan kelelahan yang luar biasa akibat telah menari tanpa henti.

Related

Mistery 6733206442144233465

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item