Evita Peron, Wanita Fenomenal dan Berpengaruh di Argentina

Naviri Magazine - María Eva Duarte de Perón (7 Mei 1919 - 26 Juli 1952) adalah istri kedua Presiden Juan Perón (1895-1974), dan menjabat sebagai First Lady Argentina dari tahun 1946 sampai kematiannya pada tahun 1952. Dia sering disebut sebagai Eva Perón, atau Evita Peron.

Dia lahir di luar nikah, di desa Los Toldos di pedesaan Argentina, pada 1919, anak keempat dari lima bersaudara. Pada 1934, pada usia 15, dia pergi ke ibukota negara Buenos Aires, di mana ia mengejar karier sebagai aktris panggung, radio, dan film.

Eva bertemu Kolonel Juan Perón pada 22 Januari 1944, di Buenos Aires, selama acara amal di Luna Park Stadium, untuk para korban gempa bumi di San Juan, Argentina. Keduanya menikah tahun berikutnya.

Pada 1946, Juan Perón terpilih sebagai Presiden Argentina. Selama enam tahun berikutnya, Eva Perón menjadi kuat dalam serikat buruh, terutama untuk dan atas nama hak-hak buruh. Dia juga aktif di Departemen Tenaga Kerja dan Kesehatan, dan menjalankan amal Yayasan Eva Perón, yang memperjuangkan hak pilih perempuan di Argentina, serta mendirikan partai politik perempuan, Partai Perempuan Peronis.

Pada 1951, Eva Perón meninggalkan pencalonan Peronis untuk kantor Wakil Presiden Argentina. Dia menerima dukungan besar dari basis politik Peronis dan kelas pekerja Argentina yang disebut sebagai descamisados atau "yang bertelanjang dada". Namun, oposisi dari militer dan kaum borjuis, ditambah kesehatannya yang menurun, pada akhirnya memaksa dia untuk menarik pencalonannya.

Pada 1952, tak lama sebelum kematiannya pada usia 33, Eva Perón diberi gelar resmi "Pemimpin Spiritual Bangsa" oleh Kongres Argentina. Eva Perón diberi penghormatan dengan pemakaman kenegaraan resmi, meskipun ia bukan kepala negara terpilih.