Kisah Nyata Lorena Bobbitt yang Menghebohkan Dunia

 Kisah Nyata Lorena Bobbitt yang Menghebohkan Dunia

Naviri Magazine - Aksi balas dendam kerap berakhir menyakitkan bagi korban, namun ada secercah perasan lega dalam diri pelaku akibat sakti hati yang menumpuk sejak lama, akhirnya terluapkan. Sebuah kondisi yang pernah dialami oleh Lorena Bobbitt, perempuan kelahiran Ekuador yang menikah dan tinggal di Amerika Serikat dengan John Wayne Bobbitt sejak 18 Juni 1989.

Alih-alih bahagia, pernikahan keduanya justru menjadi awal penderitaan bagi Lorena. John sering melecehkan Lorena secara seksual, fisik, maupun emosional. John adalah tukang selingkuh dan kerap memamerkan kelakuan bejatnya ke hadapan Lorena. Ia juga pernah memaksa Lorena untuk mengaborsi anak hasil dari hubungan mereka. Tak pelak, Lorena menderita depresi klinis dan gangguan stres pasca-trauma.

Hari pembalasan itu terjadi pada 23 Juni 1993. Lorena pulang ke rumah di malam hari dan menemukan suaminya mabuk berat. Bak sudah menjadi ritual harian, John segera mencengkeram Lorena, menanggalkan pakaian yang melekat di tubuh Lorena, dan memperkosanya bak binatang kesurupan. Lorena hanya bisa menahan sakit. Namun diam-diam ia merencanakan aksi pembalasan.

John tertidur pulas usai aksinya malam itu. Lorena berjalan sempoyongan ke dapur dan mengambil sebilah pisau. Lorena, sebagaimana ia ceritakan kembali di acara Steve Harvey, mengaku sudah tak kuat lagi menahan beban, baik secara fisik maupun pikiran. Ia mengaku takut, namun ia lebih takut lagi membayangkan jika harus tinggal dengan John selama sisa usianya.

“Jadi, kupotong saja penisnya,” ujar Lorena dengan tenang.

Lorena lalu meninggalkan rumahnya dengan mengendarai mobil. Di tangannya masih tergenggam bagian penis John yang terpotong. Setelah melaju beberapa saat, ia membuang bagian penis itu keluar jendela mobil, dan jatuh di sebuah lapangan kosong.

Tak butuh waktu lama bagi Lorena untuk menyadari bahwa tindakannya sebuah pelanggaran hukum. Ia pun menepi, menelepon 911, dan tak melawan saat diamankan kepolisian. Lorena dibebaskan oleh pengadilan, dengan dasar sebagai korban kekerasan rumah tangga.

Kisah Lorena dan John Bobbitt menjadi sensasi internasional kala itu, dan membuka tabir kekerasan domestik yang secara laten masih terjadi di masyarakat. Saat Lorena masuk ke ruang wawancara di acara Steve Harvey, penonton perempuan masih bersorak kencang kepadanya, menunjukkan dukungan yang terus mengalir bagi seseorang perempuan pemberani.

Related

World's Fact 7831880013732715927

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item