Kisah Orang-orang yang Menghasilkan Ratusan Juta dari BIGO Live
https://www.naviri.org/2019/12/ratusan-juta-dari-bigo-live.html
Naviri Magazine - Demam BIGO Live, aplikasi streaming yang sudah di-download oleh 70 juta orang, melanda Indonesia setahun terakhir. Saat ini, nilai aplikasi itu ditaksir mencapai angka $400 juta (setara Rp5 triliun).
BIGO LIVE punya fungsi serupa aplikasi live streaming lain, seperti Periscope atau Faceboook Live. Pengguna BIGO bisa menyiarkan apa yang mereka lakukan—entah makan siang atau jalan-jalan sampai tengah malam—secara live.
Yang membedakan aplikasi ini dari produk sejenis adalah pengguna bisa mengirimkan hadiah—bentuknya Diamond atau Bean—kepada penyiar BIGO. Hadiah ini nantinya bisa benar-benar dimonetisasi oleh para penyiar.
Bagi beberapa pengguna BIGO, aplikasi itu menjadi candu tersendiri. Hampir 30 juta pengguna BIGO setidaknya menghabiskan 40 menit sehari memeloloti para penyiar BIGO.
Tak sedikit pengguna rela begadang memelototi penyiar BIGO menyiarkan aktivitas sehari-hari mereka. Diperkirakan, 15 persen dari seluruh pengguna BIGO sedunia berasal dari Indonesia.
BIGO mempunya sistem "mata uang" yang bisa digunakan penggunanya. Bentuknya berupa Bean dan Diamond. Nilai keduanya secara berurutan Rp100 dan Rp300. Meski ongkos untuk menggunakan BIGO terbilang murah, beberapa penyiar BIGO berhasil mengeruk kantong pengguna dari seluruh dunia, dan mengumpulkan uang yang tak sedikit.
Sejak aktif siaran pada bulan September 2016, penyiar BIGO asal Vietnam, Thao Duyen Tran, berhasil mengumpulkan bean sebanyak 11.152.317 atau setara Rp710 juta. Sementara itu, Beyla, salah satu bintang BIGO lokal, berhasil mengantongi 2,279.188 bean atau setara Rp145 juta.
Callista Lawrence mulai terjun ke BIGO pada 2016. "Saya mulai siaran di BIGO karena dapat uangnya gampang," ujar Callista. "Saya kalau siaran paling sering cuma ngomong dan ngobrol sama orang lain. Tapi sekarang, saya berusaha menjauhi BIGO karena banyak konten senonoh." Sejauh ini, Callista bisa menghasilkan $1 juta berkat aktif tampil di BIGO.
Mirip seperti pendahulunya, Omegle, awalnya BIGO dikenal lewat catatan yang muram: menjadi sarang video-video bermuatan pornografis. Banyak kecaman yang dilontarkan pada aplikasi ini lantaran penyiar BIGO kerap menyuguhkan konten menyerempet pornoaksi.