Mengungkap Fakta di Balik Isu Datangnya Kemarau Panjang dan Kemunculan Dajjal

Mengungkap Fakta di Balik Isu Datangnya Kemarau Panjang dan Kemunculan Dajjal, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Video berjudul “Hati-hati BMKG Memberi Peringatan (Kemarau Panjang 2019-2022)" viral di media sosial. Video itu diunggah akun Hijab Cantik di YouTube. Hingga kini, video itu telah ditonton puluhan ribu kali.

Berdurasi 2 menit 22 detik, video itu berisi infografis daerah-daerah yang mengalami kurang hujan terpanjang per 20 Juli 2019. Namun video itu mengandung narasi yang berbeda dengan infografis yang disajikan.

Suara pria dalam video itu mengklaim, BMKG dunia telah mengumumkan ada tiga tahun berturut-turut ke depan, bumi akan mengalami kemarau panjang dan ekstrem. Kelaparan akan melanda di seluruh muka bumi.

Narasi kemudian mengaitkan prediksi kemarau panjang itu dengan dajjal yang akan keluar, sebagai tanda-tanda kiamat. "Jawabannya adalah wallahu’alam.”

Artikel ini akan memeriksa, benarkah BMKG mengeluarkan pengumuman kemarau panjang dalam 3 tahun mendatang, dan seluruh dunia akan kelaparan? Dan benarkah kemarau panjang ini berkaitan dengan datangnya dajjal?

Pemeriksaan fakta

Informasi yang mengaitkan kemarau panjang dengan dajjal ternyata adalah kabar bohong berulang, yang muncul setiap tahun.

Pada 25 Maret 2019, juga muncul video dengan narasi sama di Youtube, berjudul “Benarkah tahun ini, 3 kemarau panjang sebelum dajjal datang, tanda-tanda kiamat”. Video ini telah ditonton lebih dari 1,5 juta orang.

Sebelumnya, video dengan narasi serupa juga telah muncul pada 2017. Bahkan untuk meyakinkan pembaca, video mencatumkan artikel The Guardian berjudul "Here is the Weather Forecast for the Next Five Years: Even Hotter”.

Padahal tidak ada yang salah dalam artikel di The Guardian itu, karena membicarakan fakta kecenderungan suhu global yang diprediksikan terus naik menimbulkan tahun- tahun yang lebih panas dari sebelumnya, dan sama sekali tidak menyinggung kekeringan panjang.

BMKG sendiri pernah mengeluarkan rilis pada 13 Oktober 2018, yang membantah narasi kemarau panjang dalam tiga tahun dan dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat atau datangnya dajjal.

Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, menyatakan, "BMKG sudah membantah isu yang meresahkan tersebut melalui berbagai media hampir tiap tahun, namun tiap tahun juga isu tersebut terus beredar-ulang,” katanya.

Menurut Herizal, benar ada kondisi perubahan iklim akibat kecenderungan naiknya pemanasan global pada periode klimatologi hingga saat ini. Namun tidak ada musim kemarau yang berlangsung sepanjang tahun bahkan hingga menyeberang tahun.

Ada kalanya musim kemarau dapat menjadi lebih parah tingkat keringnya, atau lebih lama berlangsungnya kalau ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah El Nino.

Amplifikasi atas kabar berantai itu terjadi karena ketidakhati-hatian dalam memahami konteks riset/studi mutakhir soal tren peningkatan suhu global. Selain itu, ada upaya pembuat misinformasi yang mengaitkan topik pemanasan global dengan pemahaman atas keyakinan tertentu, yakni soal kiamat.

Pemutakhiran terbaru prakiraan BMKG menyebutkan, 68% wilayah akan terlambat awal musim hujannya. Awal Musim Hujan di 342 Zona Musim (ZOM), 43.% diprediksi akan mulai pada bulan November, 22.8% di bulan Oktober di sebanyak 78 ZOM, dan selebihnya di bulan Desember.

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis 30 tahun (periode 1981-2010), Awal Musim Hujan 2018/2019 umumnya akan mundur (68.4%), normal sesuai klimatologisnya di 78 ZOM (22.8%) dan maju sebanyak 30 ZOM (8.8%).

Selebihnya, 147 ZOM meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua, akan mulai musim hujan pada November dan 85 ZOM lainnya akan mulai pada Desember.

Sementara itu, BMKG dan lembaga internasional lainnya telah memantau adanya anomali suhu muka laut melebihi 0.5C di Samudera Pasifik bagian tengah, peluang El Nino meningkat hingga dengan 70% apabila kemungkinan El Nino berkembang pada akhir tahun. Intensitasnya belum dapat dipastikan, tetapi kecil kemungkinannya berkembang menjadi El Nino yang kuat seperti kejadian El Nino 2015.

Kesimpulan

Dari pemeriksaan fakta di atas, bisa disimpulkan bahwa narasi kemarau panjang dan kelaparan sedunia yang melanda 2019-2022 adalah keliru. Mengaitkannya dengan kedatangan dajjal juga tidak relevan.

Related

News 3309568930392072

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item