Hati-hati, Kanker Paru Juga Bisa Menyerang Orang yang Tidak Merokok

Hati-hati, Kanker Paru Juga Bisa Menyerang Orang yang Tidak Merokok, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Meski kerap diasosiasikan dengan penggunaan nikotin, kanker paru tak hanya menyerang para perokok. Salah satunya terjadi pada Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo didiagnosis menderita kanker paru sejak Januari 2018. Perlu diketahui, pria yang getol memberikan informasi kebencanaan untuk masyarakat itu bukan seorang perokok.

Akibat kanker paru yang dideritanya, Sutopo mengembuskan napas terakhir di Guangzhou, China.

Kanker paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sebanyak 2,09 juta kasus kanker paru terjadi di dunia pada 2018.

Tak selamanya kanker paru terjadi pada seorang perokok. Mengutip Very Well Health, sekitar 10-15 persen kanker paru terjadi pada orang bukan perokok. Sebanyak 50 persen lainnya terjadi pada mantan perokok.

Meski bernama sama, kanker paru pada orang bukan perokok berbeda dalam banyak hal. Adenokarsima adalah jenis kanker yang menyerang paru-paru pada orang bukan perokok. Kanker ini tumbuh di luar paru-paru, dan dapat hadir dalam waktu yang lama, bahkan sebelum gejala muncul.

Sesak napas dan rasa mudah lelah hanyalah sebagian dari deretan gejala kanker paru pada non-perokok. Nyeri tulang yang menjalar juga menggambarkan penyebaran kanker ke bagian lain tubuh.

Kanker paru pada non-perokok kerap didiagnosis pada stadium akhir. Sebagaimana Sutopo mendapatkan diagnosis kanker paru stadium empat.

Beberapa hal memicu tumbuhnya sel kanker pada paru seseorang bukan perokok. Paparan gas radon adalah salah satunya. Radon merupakan gas radioaktif yang dihasilkan dari pembusukan uranium, thorium, dan radiom, dalam batuan dan tanah.

National Cancer Institute menyebut, kadar radon akan lebih tinggi pada rumah yang terisolasi dan tak memiliki ventilasi yang baik. "Basement dan lantai pertama rumah umumnya mengandung radon, karena paling dekat dengan tanah," tulis NCI pada situs resminya.

Paparan asbes dan status perokok pasif juga disebut sebanyak penyebab muncul kanker paru. Selain itu, kanker paru pada non-perokok juga bisa terjadi akibat faktor genetik.

Memeriksa kadar radon dan menghindari asap rokok adalah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kanker paru. Praktik diet seperti olahraga dengan intensitas menengah secara rutin, juga disebut mampu menekan risiko kanker paru.

Related

Health 7498583778362760057

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item