Kisah di Balik Film The Dark Knight: Kekuatan Batman dan Kegilaan Joker

Kisah di Balik Film The Dark Knight: Kekuatan Batman dan Kegilaan Joker, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Christopher Nolan memulai perjalanan barunya dengan menyutradarai film superhero, berjudul Batman Begins. Film ini, kata Nolan, berusaha menggali sisi lain dari seorang Bruce Wayne, sosok yang menjadi pahlawan kesayangan Gotham City, Batman, yang rapuh dan emosional.

Mulanya, Nolan hanya ingin membuat satu film dan tak berencana bikin sekuel. Namun, Batman Begins ternyata laris di pasaran. Sutradara kelahiran 30 Juli 1970 tersebut dianggap mampu menggambarkan cerita tentang superhero dengan gaya noir, sesuatu yang mungkin belum banyak dilakukan oleh film-film produksi DC maupun Marvel lainnya.

“Ya, itu [cerita Batman] adalah soal superhero. Tapi, ini lebih tentang bagaimana karakter tersebut punya rasa bersalah, ketakutan, serta impuls yang kuat,” kata Nolan, sebagaimana dilaporkan Variety.

“Bruce Wayne tidak memiliki kekuatan super selain kekayaannya yang luar biasa. Tapi, sungguh, ia hanya seseorang yang melakukan banyak push-up. Dalam hal itu, ia sangat manusiawi. Saya pikir, itu sebabnya saya condong ke sana.”

Alhasil, Batman Begins membuka semesta Batman lainnya—tentu versi Nolan—yang kemudian diberi nama “The Dark Knight Trilogy.” Dua film setelahnya, yakni The Dark Knight (2008) serta The Dark Knight Rises (2012), juga sama-sama mendapat respons positif.

Salah satu hal yang menjadikan trilogi Batman begitu istimewa adalah kemampuan Nolan dalam menempatkan karakter penjahat sebagai sumbu cerita. “Bagi saya, setiap film [Batman] adalah genre yang berbeda,” ujar Nolan. “Film-film Batman cenderung dibentuk oleh penjahat.”

Salah satu penjahat itu ialah Joker. Dan dalam konteks Joker versi Nolan, tidak bisa tidak, nama pertama yang diingat tiap membicarakan itu sudah pasti Heath Ledger.

Mengingat Heath Ledger

Dalam semesta Batman versi Nolan, karakter Joker muncul dalam The Dark Knight. Pemerannya, Heath Ledger, aktor brilian yang sebelumnya pernah bermain di film Brokeback Mountain (2005) garapan Ang Lee.

Berdasarkan laporan Uproxx, sebelumnya Ledger diajak Nolan justru untuk memerankan tokoh Batman dalam Batman Begins. Ajakan tersebut ditolak Ledger karena ia merasa tidak cocok. Nolan memahaminya. Barulah ketika ia hendak menggarap The Dark Knight, Nolan kembali mengajak Ledger. Namun kali ini untuk tokoh Joker.

Dalam sebuah sesi tanya jawab di Film Society of Lincoln Center, New York, pada 2012, Nolan menyatakan bahwa rasa lapar Ledger akan seni peran membuatnya pantas memerankan sosok Joker. Kehadiran Ledger, tambah Nolan, akan melahirkan duet yang dahsyat bersama Christian Bale yang memerankan Batman.

Hanya saja, kendati telah menerima tawaran Nolan, Ledger tetap dirundung ketakutan bila ia gagal memenuhi ekspektasi penonton, terutama dari kalangan penggemar Batman yang militan.

“Aku benar-benar takut,” ujarnya dalam wawancara dengan Empire. “Meskipun, hal yang bikin aku takut itu juga bisa bikin bersemangat di saat yang sama. Aku tidak tahu apakah rasa takut ada atau tidak. Tapi, yang jelas, aku harus berani dan percaya bahwa akan ada sesuatu yang berbeda.”

Demi memuluskan perannya, Ledger bekerja keras memahami sosok Joker. Ia menyelami lebih dalam karakter Joker, mengulitinya sampai habis. Ia membaca A Clockwork Orange (1962) karya Anthony Burgess, hingga mempelajari lukisan-lukisan figuratif Francis Bacon, demi memperkuat persona Joker dalam dirinya.

Upaya Ledger tak berhenti sampai situ. Masih mengutip laporan Empire, berbulan-bulan sebelum proses syuting dilangsungkan, Ledger mengisolasi dirinya di sebuah kamar di salah satu hotel di London. Di ruangan tersebut, ia membikin gambar, tulisan, maupun corat-coret yang lainnya, semata demi satu hal: menjadi Joker secara paripurna.

“Aku akhirnya bisa mendarat di ranah yang lebih psikopat, seseorang yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali hati nurani,” jelasnya.

“Ia [Joker] hanya sosiopat, badut berdarah dingin, pembunuh massal, dan Chris [Nolan] memberiku kendali bebas. Yang menyenangkan, tidak ada batasan nyata untuk apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan atau dilakukan Joker. Tak ada yang mengintimidasinya. Semua adalah lelucon besar.”

Buku harian Ledger menggambarkan dengan baik keruwetan yang dialami Ledger dalam mempersiapkan karakter Joker.

Seperti yang diungkapkan film dokumenter berjudul Too Young to Die (2012) bikinan sutradara asal Jerman, Dag Freyer, tertempel foto-foto hyena, badut, potongan komik, sampai sosok Alex DeLarge, tokoh anarkis yang dimainkan Malcolm McDowell dalam film A Clockwork Orange (1971) besutan Stanley Kubrick.

Ketika produksi dimulai, Ledger masih meneruskan proses tersebut. Beberapa kali ia kerap keluar dari naskah, dan melakukan improvisasi akting. Dialog-dialognya bikin Michael Caine—yang memerankan tokoh Alfred Pennyworth—terkejut, sehingga lupa bagiannya. Sementara berbagai aksi Ledger yang lain juga sampai membuat Bale gelagapan.

“Ia membanting dirinya sendiri, melempar tubuhnya ke ubin sehingga retak dan penyok,” kenang Bale kepada Independent. “Komitmennya [sungguh] total.”

Akan tetapi, usahanya untuk menyerap karakter Joker mendatangkan konsekuensi yang tak main-main. Ia susah tidur, diserang panik, kegelisahan, pikirannya penuh, dan tubuhnya kelelahan. Pendek kata, Ledger stres berat.

The Dark Knight, sebagaimana diketahui, sukses besar. Secara finansial, film tersebut meraup pendapatan lebih dari 1 miliar dolar. Dan di saat yang bersamaan, akting Ledger dalam memerankan Joker membuat para kritikus terkagum-kagum.

David Denby, dalam catatan berjudul “Past Shock” yang terbit di New Yorker (2008), menyebut penampilan Ledger di The Dark Knight sangat menakutkan. Bahkan, ia sampai berspekulasi bahwa untuk mengeluarkan performa sebaik itu, Ledger harus rela “mengacaukan dirinya.”

Joker ala Ledger memang berhasil menghidupkan atmosfer gelap di The Dark Knight. Maka tak heran jika kemudian ia diganjar Oscar untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik pada 2009, sekaligus menjadikan Joker sebagai satu-satunya karakter dalam sejarah film superhero yang pernah meraih penghargaan tersebut.

Nahas, puja-puji itu tak sempat dinikmati Ledger. Pada 22 Januari 2008, Ledger tewas di apartemennya akibat overdosis. Rumor dengan cepat berkembang: caranya memforsir diri demi peran Joker berandil dalam kejadian ironis tersebut.

Related

Film 3586325241839134520

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item