Benarkah Menyebar Biji Buah-buahan Dapat Menumbuhkan Pohon Buah di Mana pun? Ini Penjelasan Ahli

 Menyebar Biji, Buah-buahan, Pohon Buah, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Ada ajakan yang viral di WhatsApp grup, untuk tidak membuang biji tanaman buah-buahan ke tempat sampah. Warga disarankan mencuci dan mengeringkan biji tersebut di bawah sinar matahari. Lalu membungkusnya dengan koran, dan menyimpannya di mobil.

Setiap kali pergi dan menemukan tanah kosong terbuka, buang biji-bijian itu karena bakal berkecambah dengan mudah pada musim hujan mendatang.

Penulis pesan yang viral itu menjelaskan bahwa Pemerintah Thailand telah mempromosikan ajakan itu kepada warganya sejak beberapa tahun lalu. Petugas pertanian di desa-desa berkampanye secara agresif dan berhasil. Jumlah pohon buah-buahan di alam telah berlipat ganda, terutama di distrik utara Thailand.

“Mari kita warga Indonesia juga bergabung dengan Thailand dalam inisiatif cemerlang ini untuk menyebarkan kelimpahan di alam dengan cara yang sederhana namun efektif dan berkontribusi kembali bagi generasi kita berikutnya,” tulis pesan itu. Dalam informasi tersebut ditulis bahwa pesan itu merupakan terjemahan bahasa Inggris.

Menyebar Biji, Buah-buahan, Pohon Buah, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Klarifikasi

Guru besar konservasi biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Jatna Supriatna, memberi tanggapan atas ajakan yang viral di WAG tersebut.

Memperbanyak tanaman dapat berasal dari biji. Tingkat kemudahan penanganan benih amat ditentukan oleh karakteristik fisiologis biji dari setiap jenis pohon.

Menurut Jatna Supriatna, berdasarkan ketebalan dan kekerasan kulit biji dan kemampuan biji dapat disimpan, biji-biji pohon dikelompokkan menjadi tipe biji, yaitu ortodoks dan recalcitrant.

Biji tipe ortodoks adalah biji-biji yang umumnya berkulit tebal dan keras, kandungan airnya rendah, serta dapat disimpan dalam jangka panjang (tahunan). Misalnya mangium, sengon, dan sawo kecil.

Sedangkan biji tipe recalcitrant adalah biji-biji yang umumnya berkulit lunak, kandungan air tinggi, serta tidak dapat disimpan dalam jangka panjang. Misalnya meranti, mahoni, nangka, durian, rambutan, dan mangga.

Biji pada tipe ortodoks dapat langsung tumbuh, apabila diletakkan di atas tanah tanpa treatment.

“Sedangkan jenis biji-bijian recalcitrant dapat tumbuh dengan penggemburan tanah sebelum ditanam,” kata Jatna yang meraih gelar Ph.D dalam bidang biological anthropology dari University of New Mexico, Alburquerque, Amerika Serikat.

Menurut Jatna, biji-bijian kelompok orthodoks tidak harus dibungkus koran dan dikeringkan seperti disarankan informasi yang menyebar lewat WAG.  Namun, katanya, cukup dikering-anginkan.

Untuk biji-bijian kelompok recalcitrant, seperti  durian dan mangga, memang harus dicuci sampai bersih. Tujuannya untuk menghilangkan jamur. Setelah itu baru ditanam.

Jatna menjelaskan, mekanisme hewan sebagai penyebar biji atau dispersal sangat penting. Kalong misalnya, merupakan penyebar biji yang paling baik.

Intervensi manusia sangat penting melalui proses kultivasi, yaitu persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemupukan.

Apakah Pemerintah Thailand mengkampanyekan gerakan menanam buah-buahan kepada warganya? Memang, pada tahun 2005, mereka mengkampanyekan Double A Paper Tree untuk petani padi, jagung, dan singkong. Tujuannya meningkatkan pendapatan petani dengan menanam 200 juta pohon untuk bahan kertas.

Selain itu ada program The Billion Tree Campaign 2009 di Sirindhorn International Environment Park. Program ini jadi bagian The Billion Tree Campaign was launched in 2006, by the United Nations Environment Programme (UNEP). Kedua program tersebut tidak mengkhususkan pada gerakan menanam bibit pohon buah-buahan.

Related

Science 2446353384291375552

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item