Cek Fakta: Benarkah Orang-orang di China Melakukan Shalat karena Takut Virus Corona?

Cek Fakta, China, Shalat, Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Beredar video yang mengklaim bahwa orang China Islam melakukan salat, gara-gara terlalu takut virus corona. Konten tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Isal Saepulloh Al Bumiayuni.

Dalam unggahan tersebut, Isal menulis narasi sebagai berikut.

“Saking takutnya dengan virus corona, orang China Islam yang sholat, mereka pun pada ikutan walaupun arahnya ke mana mana.”

Ia menyertakan video yang memperlihatkan banyak orang melakukan salat di tengah jalan. Tampak orang-orang di video itu salat dengan menghadap ke beberapa arah yang berbeda.

Saat tangkapan layar diambil, unggahan Isal telah dibagikan 8.300 kali, dan mendapat 766 komentar.

Benarkah, karena saking takutnya pada virus corona, orang Cina Islam salat dan arahnya kemana-mana?

Penjelasan

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim informasi dalam unggahan akun Facebook Isal Saepulloh Al Bumiayuni adalah tidak benar.

Sebab, video serupa telah diunggah pada 5 Juni 2019 oleh akun Facebook Mak Mohamed. Rekaman Mak Mohamed memperlihatkan kejadian asli yang lebih lengkap.

Mak Mohamed menjelaskan bahwa orang-orang dalam video tersebut merupakan jamaah salat Ied di kota Yiwu, provinsi Zhejiang, China.

Ia menulis, “Eid prayer in China, Yiwu, Zhejing province”.

Selain itu, wabah virus corona Wuhan ditemukan pada akhir tahun 2019. Sehingga tidak berkaitan sama sekali dengan video yang viral itu.

Berdasarkan Wikipedia, kronologi penemuan wabah virus corona terjadi antara 1–18 Desember 2019. Berikut penjelasan yang dimuat di situs tersebut.

"Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet.

“Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019.

“Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal.

“Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak.”

Related

News 5082811257956311622

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item