Ribut-ribut Kasus Penculikan oleh Sopir Taksi Grab, Ternyata Cuma Salah Paham

Ribut-ribut Kasus Penculikan oleh Sopir Taksi Grab, Ternyata Cuma Salah Paham, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Kasus percobaan penculikan yang dilakukan oleh sopir taksi mitra Grab, bernama Muhamad Imam Shohibi, terhadap karyawati berinisial T, berakhir damai. Setelah dikonfrontasi, T mengaku salah paham terhadap Imam saat sedang mengantarnya pada Jumat lalu.

"Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi dikarenakan driver tersebut pun baru memulai jadi driver selama satu bulan, dan terjadi human error kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik, dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke jalan raya," kata wanita yang tidak mau memberikan nama lengkapnya itu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Imam saat itu kesulitan dalam memahami cara kerja fitur map di aplikasi Grab, karena baru menjadi sopir taksi online.

Imam ketika itu dicurigai korban sedang berbicara dengan seseorang menggunakan handy talkie. Namun ternyata Imam tengah berbicara dengan keluarganya menggunakan handphone.

"Beliau menerima telepon tersebut, ternyata pada saat itu telah dijelaskan juga dan telah diperiksa panggilan telepon dia. Itu dia sedang menelepon orang tuanya, tetapi memang dia pelankan suaranya karena dia tidak mau mengganggu, katanya," jelas T.

T juga menyampaikan permohonan maaf kepada Imam, yang telah dirugikan akibat laporannya. Ia juga akan mencabut laporan polisi terkait kasus tersebut.

"Saat ini saya dan driver sudah saling meminta maaf dan memaafkan atas kesalahpahaman yang terjadi. Maka dari itu saya memohon maaf kepada Muhamad Imam Shohibi, keluarga, dan pihak Grab, atas keramaian yang terjadi. Secepatnya per hari ini juga saya mau cabut laporannya," ucap T.

Dalam kesempatan sama, Imam juga turut menyampaikan permohonan maafnya karena membuat T tidak nyaman. Imam menegaskan tidak punya niat untuk melakukan penculikan.

"Saya belum memahami aplikasi Grab kali, ya. Ini juga buat pelajaran saya, jadi saya minta maaf karena ketidaknyamanan Mbak atas semua kejadian ini. Terima kasih," kata Imam.

Akibat peristiwa ini, pria asal Brebes itu mengaku sangat dirugikan. Namun ia tidak mau memperpanjang kasus itu dengan melaporkan balik atau menuntut kompensasi.

"Merasa dirugikan, iya. Karena nama imej saya tercemar, tapi kalau setelah klarifikasi jadi saya merasa nyaman lagi, lah. Tenang lagi," kata Imam.

Ia juga berniat untuk segera mengurus akun Grabnya yang di-suspend manajemen, agar bisa kembali bekerja sebagai sopir taksi.

Kasus ini sebelumnya viral di media sosial Instagram dan Twitter. Penumpang tersebut curiga dengan sopir yang tak mengarahkan kendaraannya ke lokasi tujuan, dan terus berbisik dengan lawan bicaranya di handy talky.

Sopir tersebut melaju kencang, padahal penumpang itu sudah protes. Akhirnya, penumpang itu memencet emergency call di aplikasi taksi online.

Perempuan itu akhirnya berhasil dihubungi oleh customer care, dan pihak aplikator langsung melacak lokasi korban. Penumpang tersebut akhirnya diturunkan di jalan tol.

Awal kisah

Sebelumnya diberitakan, publik diramaikan oleh cerita viral di media sosial Twitter, soal wanita yang menjadi korban oknum GrabCar. Akun @mllerasya yang membagikan kisah itu.

Sambil melampirkan potongan gambar screenshoot dari cerita sesungguhnya, akun tersebut mengklaim bahwa cerita tersebut dialami oleh temannya. "Mau share kejadian yang cukup mengerikan yang dialami oleh temanku sewaktu naik GrabCar di Jakarta," tulisnya dengan ikut mention akun @CeritaTranspOL.

Dalam lampiran gambar, cerita asli dibagikan oleh akun Instagram @tiannnwu. Potongan gambar menjelaskan, mulanya korban memesan layanan GrabCar untuk dua lokasi tujuan. Pertama, kantornya di bilangan Dharmawangsa, lalu kedua ICE BSD.

Korban merasa oknum Grab tidak membawanya menuju lokasi, justru menjauhi. Singkat cerita, ia pun dibawa masuk ke jalan tol arah Merak dengan kecepatan tinggi. Korban yang semakin curiga mencoba klik fitur emergency, lalu terhubung dengan operator Grab.

Untunglah kejadian tersebut mendapat respons cepat. Singkat cerita, Grab segera mengirim Satuan petugas (Satgas) ke lokasi. Hal itu membuat oknum tersebut panik, kemudian segera menurunkan korban di pinggir jalan tol.

Pihak Grab, lanjut akun itu, bertanggung jawab dengan menawarkan armada lain untuk menjemput. Satgasnya pun bersedia menemani korban untuk melaporkan hal itu pada polisi.

Related

News 1686959312801802345

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item