Akibat Bentrokan Antar Warga, India Dicekam Kengerian (Bagian 1)

Akibat Bentrokan Antar Warga, India Dicekam Kengerian, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhir pekan lalu memuji India sebagai salah satu negara paling toleran di dunia, dalam lawatan resmi. Selang sehari setelah pujian itu dilontarkan, kelompok nasionalis Hindu sayap kanan memburu dan membantai penduduk Muslim yang menetap di timur laut Ibu Kota New Delhi.

Pada 25 Februari, ketika matahari bersinar terik persis di atas kepala, Mohammad Ishtiaq Khan—akrab disapa Raja oleh keluarganya—mendengar suara ribut di luar rumahnya, kawasan Kabir Nagar, dekat dengan New Delhi. Gerombolan manusia itu menyanyikan slogan rasis "Hindustan mein rehna hoga Jai Shree Ram Kehna hoga ('jika kalian ingin tetap tinggal di India, kalian harus menyayikan 'Jai Shree Ram')".

Lelaki 30 tahun itu lalu keluar rumah, untuk memahami kenapa ada massa yang mendatangi kampungnya. Baru beberapa detik melangkahkan kaki, tubuh Raja diterjang timah panas. Dia mati tanpa pernah tahu apa kesalahannya—yang belakangan terkuak, hanya karena dia seorang muslim.

Beberapa jam kemudian, Akhtar Khan, 50 tahun, berusaha menjemput jenazah Raja dari rumah sakit. Dia adalah mertua mendiang Raja. Tapi massa yang lain mengepung mobilnya. Mereka menarik paksa Akhtar dari mobil, lalu mengeroyoknya sampai babak belur.

"Mereka menarik jenggot saya seperti saya ini binatang," kata Akhtar. "Saya sudah pasti mati, kalau bukan karena ada polisi yang lewat dan membubarkan massa."

Massa yang menyerang minoritas muslim ini berasal dari pendukung partai penguasa, Bharatiya Janata Party (BJP), yang berideologi ultranasionalis Hindu. Politikus BJP, pada Minggu akhir pekan lalu, berpidato amat provokatif, agar orang-orang Hindu menghabisi warga muslim yang tak mau mengikuti kebijakan pemerintah.

Dampak pidato tersebut, selama dua hari terakhir, ribuan orang menyerang dan membakar rumah warga muslim, tempat usaha mereka, sampai masjid.

Pihak berwenang melaporkan, jumlah korban tewas sudah bertambah jadi 25 hingga berita ini dilansir—menjadikannya kerusuhan paling mematikan di ibu kota India dalam beberapa dekade terakhir. Bentrokan melukai setidaknya 200 orang lebih, termasuk wartawan media lokal JK24 yang tertembak peluru nyasar entah dari siapa.

Rekaman video yang beredar di media sosial mempertontonkan penyerangan, pembakaran bangunan, dan para korban bersimbah darah yang diseret di sepanjang jalan.

Dalam satu video viral, aparat polisi dan warga tampak mengerumuni tumpukan korban luka. Massa menyodok dengan pentungan panjang, dan memaksa mereka menyanyikan lagu patriotik India, serta melontarkan makian pada umat muslim. Banyak yang merekam kejadian ini dengan ponsel masing-masing.

Kerusuhan ini adalah dampak susulan Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan kontroversial yang disahkan parlemen India pada Desember 2019. UU tersebut mempercepat pemberian kewarganegaraan pada imigran Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan, tapi tidak mencantumkan Islam dalam daftar agama yang pemeluknya diizinkan masuk ke Negeri Sungai Gangga.

Banyak pihak menganggapnya pemaksaan terselubung, agar para imigran memeluk agama Hindu.

Oposisi—terdiri dari mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi berbagai kota besar bersama aliansi warga muslim India—selama lebih dari dua bulan rutin melancarkan aksi demo menolak amandemen tersebut, yang mereka nilai sebagai strategi pemerintah sayap kanan memberangus hak kewarganegaraan 200 jutaan penduduk Muslim, serta upaya paksa ‘mengembalikan’ India sebagai bangsa Hindu.

Demonstrasi tandingan yang digelar kelompok loyalis pemerintah pun sering berakhir bentrok dengan massa oposisi.

Pembantaian pun jadi nyata, setelah massa sayap kanan yang dipimpin Kapil Mishra, salah satu petinggi di Negara Bagian Delhi dari Partai Bharatiya Janata (BJP), mengonfrontasi pengunjuk rasa pada Minggu lalu. Dia meminta massa mengusir paksa oposisi, sesudah lawatan resmi Presiden Trump ke India.

Baca lanjutannya: Akibat Bentrokan Antar Warga, India Dicekam Kengerian (Bagian 2)

Related

World's Fact 686397089151310814

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item