Akibat Bentrokan Antar Warga, India Dicekam Kengerian (Bagian 2)

Akibat Bentrokan Antar Warga, India Dicekam Kengerian, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Akibat Bentrokan Antar Warga, India Dicekam Kengerian - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Akan tetapi, kelompok pro-supremasi Hindu tidak sabar menunggu. Mereka melakukan penyerangan atas nama agama sejak Senin dini hari. "Situasinya semakin memburuk sekarang," kata wartawan Zeyad Masroor Khan dari Delhi.

Pada saat penyerangan mulai terjadi, Khan bertindak sebagai koordinator demonstran oposisi. Dia menyampaikan informasi dan mengurus bantuan darurat bagi warga muslim, jurnalis, aktivis, dan kelompok lain yang menjadi target serangan massa Hindu.

Dia mengatakan sempat menyerukan permintaan mendesak untuk membantu teman yang rumahnya disergap massa. Lelaki malang itu sampai lompat ke teras tetangga untuk menyelamatkan diri, setelah rumahnya dibakar. Lebih miris lagi, polisi di beberapa wilayah cenderung membela massa Hindu, membiarkan pembakaran dan pengeroyokan terjadi.

Khan mengutarakan kekerasan banyak berasal dari pendukung pemerintah garis keras. Mereka akan menyerang siapa saja yang dianggap lawan politik BJP.

"Di satu kampung, siapa pun yang jenggotan bisa kena sasaran," ungkapnya. Di India, jenggot otomatis diasosiasikan dengan pemeluk agama Islam. Sejumlah warga sampai mengibarkan bendera nasionalis Hindu di luar rumah mereka agar tidak diserang.

Selain jurnalis yang ditembak, dua wartawan NDTV dipukuli massa ketika mereka merekam pembakaran masjid. Editor eksekutif NDTV, Nidhi Razdan, lewat Twitter menyatakan, massa baru berhenti setelah menyadari kedua jurnalis itu "orang kita juga—orang Hindu."

Kekerasan terjadi bertepatan dengan penyambutan Donald Trump di India. Presiden AS ogah mengkritik dorongan legislatif PM Narendra Modi mengabaikan umat muslim India. Dalam konferensi pers pada Selasa, dia tampak menghindari pertanyaan seputar kerusuhan antar-agama.

“Kami sempat membicarakan kebebasan beragama,” tutur Trump. “India telah bekerja keras memajukan kebebasan beragama. Saya yakin itulah yang diinginkan [Modi].”

Ketika ditanya soal kekerasan, Trump berkata ini adalah “urusan India”.

Otoritas Delhi telah memberlakukan jam malam di beberapa wilayah. Namun, politikus Atishi dari Partai Aam Aadmi yakin anggota militer harus segera dikerahkan.

Perdana Menteri Narendra Modi, yang juga pemimpin BJP, meminta massa tenang. Dia berjanji akan menjamin keselamatan warga muslim. Tapi janji itu dianggap omong kosong oleh warga, terutama karena kericuhan ini dipicu oleh provokasi elit partai pimpinan Modi.

"Kerusuhan ini polanya seperti yang terjadi di Gujarat," kata politikus Manish Tiwari lewat akun Twitter-nya.

Dia merujuk pada tiga hari bentrokan antar agama di Negara Bagian Gujarat pada 2002. Kala itu 790 umat muslim dan 254 pemeluk Hindus tewas. Gubernur Gujarat kala itu adalah Narendra Modi. Itu sebabnya, citra Modi sebagai aktor intelektual kerusuhan antar agama tak pernah memudar sampai sekarang.

Harish Khurana, juru bicara BJP, membantah partainya mendalangi kericuhan ini. Dia balik menuding umat muslim sebagai provokator yang ingin merusak citra India di tengah kunjungan Presiden Trump.

"Ada banyak kelompok anti-India yang ingin mempermalukan pemerintah di tengah lawatan resmi pemimpin negara asing. Itulah kenapa muncul provokasi dan hasutan semacam ini," ujarnya.

Sampai saat ini, penduduk New Delhi dilanda ketakutan akan terjadi kerusuhan lain dalam skala lebih besar.

"Situasinya sangat menegangkan. Tidak ada yang berani keluar rumah selama dua hari terakhir," kata Khan. "Ini pertama kalinya sepanjang hidup saya merasa sangat takut tinggal di India."

Related

World's Fact 5064301130675435291

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item