Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru, Terkait Kanker Paru-paru

Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru, Terkait Kanker Paru-paru, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Jangan sepelekan batuk, apalagi bila berlangsung lama dan sampai mengeluarkan bercak darah. Lebih baik diperiksakan ke dokter spesialis, karena ternyata kanker paru adalah salah satu kanker yang sulit terdeteksi dari awal.

Sekitar dua bulan lalu, Lina terdeteksi terkena kanker paru-paru. Bahkan stadiumnya sudah mencapai stadium 4. Wanita berusia 70 tahun ini awalnya tidak merasakan gejala yang serius. Hanya mengeluhkan batuk yang tak kunjung sembuh. Akhirnya berobat ke spesialis paru-paru, dan akhirnya ditemukan sel kanker.

Sempat panik dan ketakutan, anak laki-lakinya memberinya semangat. “Mami harus kuat,” katanya sambil selalu berusaha menenangkan. Ditambah lagi ucapan yang dilontarkan oleh anak perempuan yang juga mendorong Lina untuk sembuh.

Ketika sakit, wanita dua orang anak ini jadi jarang beraktivitas seperti biasanya. Padahal terkenal sebagai sosok yang bermasyarakat.

Saat mendengar kabar itu, rekan Lina kaget. Mereka berkata agar selalu optimis untuk sembuh dan percaya pada Tuhan. Saat sakit itulah, ada kekuatan. Kemudahan-kemudahan berdatangan. Lina tidak sampai melakukan kemoterapi dan hanya mengonsumsi obat. Kondisinya pun mulai membaik.

Bertempat di rumah singgah kanker CISC, pasien kanker paru-paru tersebut menceritakan pengalamannya. Ada beberapa penderita kanker yang juga berkumpul untuk saling berbagi. Tak hanya itu, terdapat pemaparan mengenai penyakit kanker paru-paru, mulai dari penyebab hingga pengobatannya, oleh dokter spesialis paru-paru RS Pondok Indah, Achmad Hudoyo.

“Orang-orang banyak mengatakan penyebabnya kerena rokok, padahal rokok hanya risiko. Lebih pada asap dan zat radioaktif dari perut bumi. Rokok juga mengandung zat-zat beracun dan zat tersebut berbahaya,” katanya.

Pada stadium awal, biasanya tidak menunjukkan gejala, dan menyebabkan keterlambatan dalam deteksi. Ini karena paru tidak memiliki syaraf, sehingga termasuk salah satu penyakit yang sulit didiagnosis. Bila muncul gejala, salah satunya yaitu batuk kronis dan terkadang mengeluarkan darah.

Ketika membahas mengenai batuk, ada hal yang serupa dengan gejala TBC. Padahal kedua penyakit ini berbeda. Menurut dokter spesialis paru-paru tersebut, yang membedakan pada seberapa banyak darah yang keluar saat batuk. Pada penderita kanker paru-paru, darah dikeluarkan lebih sedikit bahkan hanya berupa bercak saja. Berbeda dengan TBC yang mengeluarkan banyak darah.

Mengenai pengobatan, ada beberapa jenis seperti pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi-target, dan sebagainya. Katagori berdasarkan stadium. Pada pembedahan biasanya dilakukan pada pasien stadium 1 atau 2. Sedangkan pada pasien stadium 4 diberikan terapi target.

“Terapi target ini, ada target tertentu dengan pemberian obat tablet atau oral. Biasanya obat EGFR. Responnya lebih dari 70%. Meskipun begitu, perlu juga mencocokan obatnya. Efek sampingnya seperti timbul jerawat, kulit kering, dan diare,” katanya.

Related

Health 8990350418005327948

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item