Ini Tempat-tempat yang Dikunjungi Bima Arya, Sebelum Dinyatakan Positif Corona

Ini Tempat-tempat yang Dikunjungi Bima Arya, Sebelum Dinyatakan Positif Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Wali Kota Bogor, Bima Arya, telah dinyatakan positif corona. Selain dia, seorang pejabat Pemkot Bogor yang tidak sebutkan namanya juga terinfeksi corona.

"Pada hari Kamis sore kemarin, tanggal 19 Maret 2020, Wali Kota Bogor Bima Arya telah menerima hasil tes swab yang menunjukkan positif COVID-19," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno kepada wartawan.

Setelah dinyatakan positif, Bima Arya dan seorang pejabat Pemkot Bogor itu langsung dibawa ke RSUD Bogor untuk diisolasi. Mereka diisolasi selama 14 hari.

"Setelah dinyatakan positif, Wali Kota dan pejabat yang dimaksud selanjutnya menjalani proses isolasi di RSUD Kota Bogor sejak Kamis 19 Maret 2020 malam selama minimal 14 hari ke depan," ujar Retno.

Meski begitu, Reto belum mengungkapkan lebih jauh, dari mana Bima Arya terinfeksi corona. Namun, sebelum dinyatakan positif virus corona, Bima Arya mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri, yakni ke Turki dan Azerbaijan.

Berikut rangkuman riwayat perjalanan Bima Arya, sebelum terinfeksi virus corona:

Kunjungi Turki dan Azerbaijan pada 9-15 Maret 2020

Bima Arya mengunjungi Turki dan Azerbaijan pada 9-15 Maret. Kunjungan ke Turki dalam rangka memenuhi undangan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Istanbul, untuk menjadi motivator acara yang diselenggarakan di Universitas Fatih Sultan Mehmet.

Padahal, Turki merupakan salah satu negara terjangkit virus COVID-19. Kasus corona di Turki pertama kali diumumkan pada Rabu (11/3).

Bima Arya kemudian tiba di Indonesia pada Senin (16/3). Setibanya di Indonesia, sesuai dengan aturan Kemenkes, Bima Arya langsung diisolasi selama 14 hari. Selama isolasi, pada Selasa (17/3) Bima Arya sempat melakukan tes di RS Bogor Senior Hospital untuk memastikan apakah dirinya terjangkit virus corona atau tidak.

Meninjau Tebing Longsor di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Nangetang, Bogor, pada 28 Februari

Bima Arya bersama jajaran meninjau proses evakuasi jenazah di TPU Kamoung Nangetang yang rusak akibat longsor. Belasan makam hilang dan tulang belulang hanyut di sungai.

Bima berharap, pejabat wilayah dapat menginventarisir pemakaman-pemakaman umum milik warga yang rawan longsor. Selanjutnya disosialisasikan, dan dilakukan antisipasi agar tidak ada lagi makam yang hilang terbawa longsor.

Menghadiri acara GPIB di Hotel Aston pada 26 Februari

Sebelum meninjau tebing longsor dan berkunjung ke Turki dan Azerbaijan, Bima Arya sempat hadir dalam acara Persidangan Sinode Tahunan (PST) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston, Kota Bogor.

Bima Arya dan Ketua MPR, Bambang Soesatyo, hadir pada 26 Februari untuk memberikan sambutan. Belakangan diketahui, dalam acara itu terdapat satu orang yang dinyatakan positif corona.

Bima Arya kemudian memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Ia mengatakan, setelah melakukan penelusuran, ada tiga pendeta yang meninggal setelah mengikuti kegiatan itu. Namun, mereka meninggal bukan karena terjangkit corona.

"Memang GPIB hati-hati untuk menyampaikan supaya tidak timbul kepanikan. Saat ini Litbang Inforkom GPIB menjadi sarana berita konfirmasi seputaran GPIB," ujar Bima Arya.

Related

News 5305999906626576209

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item