Kunci Sukses Korea Selatan Melawan Wabah Virus Corona di Negaranya

Kunci Sukses Korea Selatan Melawan Wabah Virus Corona di Negaranya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk "tes, tes, tes" demi mencegah penyebaran virus corona.

"Pesan kami sederhana kepada seluruh negara; tes, tes, tes. Semua negara harus bisa mengetes seluruh kasus suspek. Mereka tidak bisa melawan pandemi ini dengan mata tertutup," kata Tedros, seperti dikutip dari Reuters.

Pernyataan Tedros bukan sembarangan, pengujian yang masif dan cepat terhadap para suspek corona adalah kunci sukses mencegah penyebaran virus. Salah satunya yang telah berhasil melakukan hal ini adalah Korea Selatan.

Dalam tiga hari terakhir berturut-turut, jumlah penderita baru corona di Korsel berada di bawah angka 100 orang. Angka ini jauh dari rekor penderita dalam sehari, yakni 909 orang pada 29 Februari lalu. Dalam waktu kurang dari sebulan, Korsel berhasil menekan angka penderita.

Saat ini, total penderita corona di Korsel 8.320 orang, dengan angka kematian 81 jiwa. Jika bukan karena pengujian yang cepat, jumlah ini bisa membengkak.

Tingkat tes corona di Korsel sangat tinggi, yakni 3.692 pengujian per sejuta orang, per 8 Maret 2020. Wall Street Journal menyebut, Korsel saat ini mampu mengetes hingga 20 ribu orang per hari. Hingga Sabtu lalu (14/3), Korsel telah mengetes lebih dari 248 ribu orang, lebih dari 8.000 di antaranya positif virus corona.

Hal ini berkat banyaknya lokasi pengetesan corona di Korsel, sebanyak 633 pos. Tempat ini termasuk klinik drive-through yang bisa didatangi warga Korsel sambil berkendara, atau fasilitas sementara di depan gedung-gedung terinfeksi. Pemeriksaan juga sangat kilat, sekitar 10 menit per orang.

Dari pos-pos tersebut, sampel dibawa dengan van di dalam kotak berpendingin di bawah 4 derajat Celcius, ke 118 laboratorium. Ada sebanyak 1.200 ahli medis yang siap memeriksa sampel tersebut. 

Hasil pemeriksaan dikirimkan melalui SMS kepada warga, sehari atau dua hari setelahnya. Yang tak kalah penting, pengujian ini bebas biaya alias gratis. Pembebasan biaya ini membuat masyarakat miskin tak segan untuk memeriksakan diri.

Tindakan cepat ini diputuskan pemerintah Korsel, tidak lama setelah virus corona muncul di Wuhan, China. Dikutip dari ProPublica, selang beberapa pekan setelah corona mewabah di Wuhan, pemerintah Korsel memerintahkan empat perusahaan untuk membuat alat tes corona berdasarkan komposisi dari WHO. 

Pengujian yang cepat memungkinkan deteksi dan isolasi penderita dengan cepat pula. Hal ini bisa mencegah penderita untuk berada di luar dan menulari orang lain. Ujungnya adalah putusnya rantai penularan virus corona.

Gye Cheol Kwon, ketua Masyarakat Korea untuk Laboratorium Medis, mengatakan Korsel telah belajar dari wabah MERS pada 2015 silam. Ketika itu ada 186 kasus infeksi MERS dengan 36 kematian.

Sejak saat itu, kata Gye, Korsel berhasil menciptakan sistem deteksi cepat penyakit. "Dengan pengalaman masa lalu kami dengan MERS, kami mendapati sangat penting untuk mendiagnosis orang dengan cepat, dan mencegah penyebaran ke masyarakat melalui isolasi pasien terinfeksi," ujar Gye.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 8695647325955666898

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item