Masjid Kosong karena Corona, Muazin Menangis Saat Kumandangkan Azan

Naviri Magazine - Wabah Corona yang menggila, membuat banyak negara memberlakukan aturan ketat pada warganya untuk menghindari keramaian. Tujuannya agar tak mempercepat proses penularan. Salah satu yang menjadi imbauan adalah hindari salat berjemaah.

Setelah pemerintah Saudi melarang umrah dan mengosongkan Kakbah, hal lain yang membuat umat Islam masygul adalah permintaan banyak negara agar salat Jumat dan salat berjemaah di masjid ditiadakan untuk sementara waktu.

Imbauan itu bukan hanya dilakukan oleh negara dengan jumlah Muslim minoritas, tapi juga diberlakukan di negara-negara di wilayah Timur Tengah. Kondisi itu menimbulkan reaksi kesedihan bagi umat Islam. Sebab, masjid tak hanya sekadar tempat untuk salat, tapi juga tempat untuk silaturahmi dan bertukar kabar.

Kepedihan karena masjid yang kosong dan imbauan untuk salat di rumah, rupanya membuat seorang muazin begitu sedih. Sambil melantunkan azan untuk panggilan salat, ia juga menyampaikan agar warga tetap salat di rumah. Nada suaranya terdengar tergetar menahan tangis.

Suara muazin yang menahan tangis itu diunggah oleh Dr. Yasir Qadhi, seorang Teolog & Cendekiawan Islam, Dekan Bidang Akademik, Seminari Islam Amerika, BA, MA Islamic Univ. dari Universitas Madinah, dan PhD Yale. Sayangnya, ia tak menyertakan penjelasan soal lokasi masjid tersebut dan siapa muazin itu.

Melalui akun Twittern-nya, @YasirQadhi mengatakan dalam bahasa Inggris yang artinya kurang lebih, "adalah sunah ketika kita tak bisa salat di masjid, seperti yang disampaikan oleh muazin, ‘salatlah di rumah’, dibanding mengatakan, ‘ayo ke masjid’. Muazin ini, ketika mengumandakan azan untuk salat Jumat di masjidnya yang kosong, tak mampu menahan tangisnya. Semoga Allah menolong kita."

Sedih memang, tapi mari berdoa semoga pandemi ini segera berlalu dan kehidupan kembali normal.