Perbedaan Menkes Singapura dan Menkes Indonesia Dalam Menjelaskan Wabah Virus Corona

Perbedaan Menkes Singapura dan Menkes Indonesia Dalam Menjelaskan Wabah Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, dalam sebuah video, memaparkan seluk beluk COVID-19. Dengan bahasa yang mudah dicerna, dia berhasil membuat masyarakat sedikit tenang menghadapi COVID-19.

“COVID-19 lebih berpotensi menular, tapi tidak lebih mematikan ketimbang SARS.”

Beberapa akun media sosial dari Indonesia membagikan potongan video tersebut dengan menambah bumbu testimoni. Sejauh ini, mereka menganggap pemaparan Kim Yong paling komprehensif di antara simpang siur informasi COVID-19.

Secara ringkas, Kim Yong membagikan cara-cara mengantisipasi penularan COVID-19 dengan rajin mencuci tangan, dan menerapkan gaya hidup sehat. Ia juga menganjurkan penggunaan masker untuk orang-orang sakit, persis seperti yang pernah diungkapkan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, pertengahan Februari lalu.

Tapi, apa yang bikin keduanya dapat respons berbeda?

Dalam beragam kesempatan, Terawan selalu mengatakan bahwa masyarakat yang sehat tak perlu memakai masker. Pernyataan ini diungkapkan di tengah kelangkaan masker di pasar, dan ketika masyarakat melihat warga China dianjurkan memakai masker.

Saat dikonfrontasi soal kelangkaan masker, Terawan bukan memberi penjelasan tentang alasan di balik anjuran tidak pakai masker. Ia justru menyalahkan masyarakat karena rela membeli masker dengan harga fantastis. Respons itu diterjemahkan sebagai “guyon” atau malah “ketidakpedulian” belaka oleh awam.

“Salahmu sendiri kok beli, ya,” begitu katanya, di sela-sela menunggu kedatangan WNI dari Natuna di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, sempat pula mengeluarkan pernyataan misinformasi soal infeksi corona. Saat seorang warga negara Jepang yang pulang dari Indonesia dikonfirmasi tertular virus corona tipe II (SARS CoV-2), Yuri berujar bahwa SARS CoV-2 berbeda dengan COVID-19.

Padahal menurut situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), keduanya sama saja. SARS CoV-2 merupakan penyebutan untuk nama virus, sementara COVID-19 merujuk pada penyebutan penyakit.

Di sisi berbeda, ketika kita melihat pidato Kim Yong, ia secara rinci menjelaskan COVID-19 tidak menyebar lewat udara, melainkan bertransmisi dari tetesan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi. Sisa cairan itu, kata Yong, lebih banyak menyebar lewat sentuhan tangan ke area wajah.

Komunikasi yang bagus, tentu mempermudah informasi diterima dengan baik.

Related

News 4091620472501957651

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item