Mengenali Gejala dan Pencengahan Virus Corona, Menurut Dokter (Bagian 2)

Mengenali Gejala dan Pencengahan Virus Corona, Menurut Dokter naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Mengenali Gejala dan Pencengahan Virus Corona, Menurut Dokter - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Jika gejalanya hilang dan hasil telah negatif, ujar Diah, pasien kemudian akan dipulangkan. Pemeriksaan pembuktian pun dapat dilakukan dengan cepat. "Tapi kalau pasien sudah pneumonia, dan biasanya demam tinggi, maka diinfus karena butuh cairan banyak, dan diberikan obat lainnya tergantung derajatnya," kata Diah.

"Kemudian, kalau benar-benar sembuh, batuk dan semua gejala hilang, kita pantau, terus kita pulangkan. Tidak perlu khawatir (menular) karena berarti badannya telah sukses melawan virus dengan sendirinya. Jadi tidak menular lagi," ujar Diah.

Cara mencegah: jalani pola hidup sehat dan etika batuk

Diah menjelaskan, terdapat beberapa cara untuk mencegah tertular virus corona. Pertama adalah dengan menjalani pola hidup yang sehat dengan cara mendapatkan asupan makan yang sehat dan sempurna. Lalu, katanya, istirahat cukup dan mengimbau perokok untuk berhenti merokok.

"Berada di cuaca sekarang ini (hujan), kita tidak perlu terlalu lama di keramaian," katanya.

Kemudian selalu cuci tangan usai ke tempat umum atau menyentuh alat-alat publik, karena berpotensi mengandung virus yang disentuh oleh pengidap virus corona. Tidak lupa juga, kata Diah, untuk menggunakan masker saat di ruang publik.

"Lalu bagi yang sakit flu dan batuk, tanamkan etika batuk. Jadi ketika batuk, ditutup dengan tisu. Lalu jangan meludah sembarangan, buang dahak sembarangan, juga hindari kerumunan, dan lekas periksa ke dokter. Itu tips kita." katanya.

Apakah Indonesia memiliki fasilitas memadai?

Diah mengatakan Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas pencegahan serta pengendalian, hingga diagnosis virus dan terapi penanganan.

"Ada tiga RS, yaitu RS Persahabatan, Sulianti Saroso dan RSPAD. Semua memiliki kemampuan bahkan saat pasien mengalami kondisi pneumonia, ada alat-alat. Jadi kapasitas pelayanan kesehatan kita siap," katanya.

Katanya, fasilitas kesehatan telah memadai untuk melakukan terapi pendukung bagi korban terinfeksi virus corona.

"Dari pintu masuk penyaringan dengan thermo scanner, lalu evakuasi jika terindikasi dan isolasi. Jadi fasilitas kesehatan di Indonesia mampu," ujarnya.

Pada Jumat, 20 Maret 2020, pemerintah Indonesia menyatakan akan menyiagakan lebih banyak rumah sakit rujukan, termasuk rumah sakit milik TNI, rumah sakit milik Polri, rumah sakit milik BUMN, serta membangun tempat penanganan darurat di Wisma Atlet dan hotel-hotel.

Sosialisasi tentang virus corona

Beberapa warga di Jakarta dan Bali mengungkapkan belum mendapatkan sosialisasi resmi dan memadai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai langkah pencegahan dan penanganan jika terjangkit virus corona.

Jakarta dan Bali adalah dua kota besar yang mayoritas dikunjungi oleh warga negara China, baik untuk berwisata ataupun berbisnis.

Seorang warga Jakarta bernama Fuad mengatakan, mengetahui virus corona dari media massa. Ia mengungkapkan belum mendengar sosialisasi dari pemerintah mengenai langkah pencegahan dan penanganan jika terjangkit virus corona.

"Jadi sementara waktu, saya dan keluarga akan menghindari tempat umum dan keramaian seperti mall, karena hingga kita belum ada info pasti tentang langkah pencegahan supaya tidak terkena dan jika sudah terpapar," kata Fuad.

Senada dengan itu, beberapa warga Bali seperti Kadek dan Wayan Martadana mengungkapkan belum mendapatkan sosialisasi resmi dari pemerintah.

"Belum (ada info dari pemerintah), tidak tahu yang lainnya. Saya tahu hanya dari berita," kata Kadek.

Walaupun demikian, mereka tidak merasakan kekhwatiran seperti yang dirasakan Fuad. Wayan menjelaskan, saat ini situasi di Bali tetap berjalan normal, walaupun ada penurunan penyewaan mobil yang dilakukan oleh turis China di Bali.

"Belum (ada sosialisasi). Tidak sama sekali (khawatir)," kata Wayan.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

Health 3787877167537481909

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item