Kisah Pengantin Batalkan Resepsi karena Corona, 1.250 Undangan Dihubungi Satu per Satu

Kisah Pengantin Batalkan Resepsi karena Corona, 1.250 Undangan Dihubungi Satu per Satu, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Ahmad Rico Haniful Haris dan Novia Ariani memajang foto pernikahannya di status WhatsApp. Pasangan pengantin baru tersebut melaksanakan akad, Jumat lalu, jam 08.00 WIB di Dusun Sumberrejo, Desa Umbulsari.

Tak ada keramain di rumahnya, resepsi hanya dilakukan di dalam rumah tanpa dihadiri tamu.

“Saya sudah merencanakan resepsi pernikahan ini sejak November 2019,” kata Rico.

Pihak keluarga sudah sepakat menggelar resepsi. Saat itu juga, keluarga Rico dan istrinya mulai menyebarkan undangan. Rico sudah menyebarkan sebanyak 350 undangan. Sedangkan keluarga istrinya menyebarkan sebanyak 900 undangan.

Total ada 1.250 undangan yang sudah tersebar ke berbagai saudara dan kolega pasangan pengantin baru itu. Namun, Rico dan istrinya mendengar kabar ada pembubaran acara pernikahan. Salah satunya tetangganya sendiri, yang menikah sebelumnya. Tetangga Rico dilarang menggelar resepsi.

“Di sebelah rumah ada yang dibongkar kemarin,” tutur dia.

Rico pun mendatangi rumah tersebut, untuk melakukan klarifikasi alasan pembatalan. Tetangga menjelaskan, pembatalan dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Belum puas dengan alasan yang ia dapatkan, Rico mendatangi Polsek Umbulsari untuk menanyakan langsung. Ternyata, memang tidak ada celah untuk mendirikan terop, dekorasi, atau hiburan lainnya.

“Full harus akad, kalau sudah selesai langsung disudahi acaranya,” ujar Rico.

Rico kembali ke rumahnya, mengabarkan informasi tersebut pada keluarganya. “Akhirnya kami batalkan satu per satu, ada yang didatangi ke rumah dan via telepon,” tambah alumni Ponpes Nurul Jadid tersebut.

Tak mudah membatalkan undangan tersebut, karena banyaknya undangan yang harus dihubungi. Apalagi, pembatalan baru dilakukan beberapa saat sebelum pelaksanaan resepsi dilakukan.

“Sampai ada yang tanya, jadi apa tidak nikahnya,” ucap dia.

Rico menambahkan, makanan juga sudah siap dimasak, seperti kue dodol yang sudah siap diproduksi. Begitu juga dengan dekorasi, harus diganti dengan dekorasi yang minimalis, karena di tempatkan di ruang tamu.

“Kalau hitung-hitungan rugi. Tapi karena niat untuk bersedekah merayakan pernikahan sekali seumur hidup, tidak dihitung ruginya,” jelas alumni IAIN Jember tersebut.

Namun, dirinya menerima karena memang sudah ada larangan resmi. “Ini juga tidak bisa bulan madu, semua ditutup,” ujar dia.

Tak hanya Rico, beberapa warga di Umbulsari juga menggelar pesta pernikahan tanpa dihadiri undangan.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 7724658162743230176

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item