Hasil Riset: Tahun 2021, Tidak Ada Generasi Milenial yang Punya Rumah

Hasil Riset: Tahun 2021, Tidak Ada Generasi Milenial yang Punya Rumah, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Generasi milenial yang saat ini mendominasi penduduk Indonesia, diprediksi akan sulit memiliki rumah atau terancam jadi 'gelandangan' dalam beberapa tahun ke depan. Gaya hidup yang cenderung boros, dengan rata-rata kenaikan harga rumah yang sangat tinggi, menjadi penyebab utamanya.

Rumah123 melakukan survei, hasilnya dalam 3 tahun mendatang hanya 5% kaum milenial (kelahiran antara 1982–1995) yang sanggup membeli rumah. Sisanya, 95% tak memiliki tempat tinggal.

"Intinya kami ingin melihat bagaimana kemampuan generasi kaum milenial di sekitar Jakarta. Kita kerja sama dengan karir.com, kita bandingkan dengan rata-rata kenaikan harga rumah," kata Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung.

Menurut data Rumah123, kenaikan harga rumah jauh lebih besar dibanding kenaikan pendapatan per tahunnya. Rata-rata kenaikan properti di Indonesia, menurut Untung, per tahun mencapai 17%.

"UMR kan enggak sampai 10%. Apalagi pertumbuhan ekonomi membaik, itu kan inflasi turun. Kalau inflasi kecil berarti penghasilan juga enggak besar. Di luar Jakarta, seperti Bodetabek, kita survei angkanya hampir sama," imbuhnya.

Survei Rumah123 mengambil contoh, saat ini harga rumah berukuran 70 meter persegi di Sumarecon Bekasi sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Sementara untuk ukuran yang sama di Tambun, Bekasi, sudah mencapai Rp 600 jutaan.

"Menurut data di situs kami, rumah seharga Rp 300 jutaan juga sudah hampir tidak ada. Rata-rata sudah di atas Rp 1 miliar, untuk rumah second," imbuhnya.

Berdasarkan house price to annual income ratio atau rasio harga rumah berbanding pendapatan per tahun, harga rumah yang sebaiknya dibeli maksimal 3 kali dari penghasilan tahunan (12 kali gaji, bonus dan THR). Jika diambil contoh rumah seharga Rp 600 juta, maka generasi milenial harus memiliki penghasilan per tahun Rp 200 juta atau per bulan Rp 16 jutaan.

Menurut survei Rumah123, hanya 4% lebih kaum generasi milenial yang memiliki gaji per bulan sebesar itu. Jadi sebenarnya pemasukan generasi milenial saat ini terbilang biasa-biasa saja.

Faktor lainnya, generasi milenial saat ini gaya hidupnya terbilang boros. Mereka lebih mementingkan gaya hidup ketimbang membeli rumah. Seperti ingin terus mempunyai smartphone terbaru, dan hobi traveling, yang menghabiskan uang cukup besar.

"Padahal rumah ini harus diutamakan. Traveling bisa ditunda, dan harga tiket naiknya enggak besar. Sementara rumah naiknya sangat besar, bahkan pernah sampai 100% dalam setahun. Jika tidak didahulukan, tidak akan punya rumah," tuturnya.

Kaum milenial juga merasa tidak masalah untuk tinggal dengan menyewa properti. Padahal, menurut Untung, pikiran tersebut sangat salah. Sebab, dengan menyewa berarti hidup kita tergantung dengan pemilik properti tersebut.

"Kalau yang punya mau jual atau tidak mau perpanjang, berarti harus pindah lagi. Padahal biaya pindahan itu mahal. Jadi, menurut survei, di 2021 bahkan tidak ada satu pun generasi milenial yang memiliki rumah di Jakarta," tukasnya.

Related

Property 9077149993592011564

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item