Usir Virus Corona dari Muka Bumi, Dua Dukun Gelar Ritual di Alun-alun

Naviri Magazine - Wabah virus corona yang melanda penjuru dunia dan Indonesia, termasuk Sragen, membuat kalangan supranatural tergerak untuk bertindak.

Dua orang dukun atau ahli supranatural Sragen turun gunung, melakukan aksi ritual mengusir corona virus. Dua orang dukun itu masing-masing Mbah Suwardi asal Ngablak, Kroyo, Karangmalang, Sragen, dan rekannya, Sukino.

Keduanya berinisiatif menggelar ritual ala kejawen di alun-alun Sasono Langen Putro Sragen.

Merebaknya wabah corona yang melumpuhkan sendi-sendi kehidupan di berbagai negara dan daerah, menjadi alasan keduanya tergerak menggelar ritual.

Ritual dilakukan pukul 12.15 WIB di tengah alun-alun. Mereka berdoa dengan uborampe ala Jawa, yakni 5 buah sapu lidi yang diberi bawang merah, lombok merah, dan kunyit di ujungnya.

“Ritual ini untuk memanjatkan doa pada Tuhan, agar wabah virus corona segera sirna. Agar warga Sragen lepas dari segala penyakit yang meresahkan. Dan pageblug penyakit corona ini segera lenyap,” paparnya.

Dukun asal Karangmalang itu menuturkan, alun-alun Sragen dipilih sebagai lokasi ritual lantaran merupakan pusat kota, dan menjadi titik 0 kilometer Kabupaten Sragen. Ritual dilakukan dengan melafalkan doa dengan bahasa Arab dan bahasa Jawa.

Melalui lelaku ritual menggunakan sodo lanang itu, diharapkan bisa mengusir wabah virus corona. Dia berharap, kondisi ekonomi dan kesejahteraan warga segera pulih seperti sedia kala. Karena saat ini kondisi bangsa dan daerah benar-benar terpuruk.

”Ini juga peringatan pada semua manusia. Supaya mereka merenung, tidak berbuat jahat dan berbuat maksiat, serta selalu eling pada Gusti Allah,” tandasnya.

Sementara Sukino mengingatkan, agar semua komponen masyarakat saling mendoakan. Karena menurutnya, doa pada orang lain akan lebih ikhlas dan lebih didengar Tuhan.

”Mungkin ritual ini tidak masuk akal, Namun orang Jawa dari dulu memberi nasehat melakukan seperti ini jika terjadi pageblug,” tuturnya.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.