Anggaran Rp 405 Triliun Dinilai Tidak Akan Cukup Mengatasi Wabah Corona

Anggaran Rp 405 Triliun Dinilai Tidak Akan Cukup Mengatasi Wabah Corona naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pemerintah menggelontorkan anggaran untuk mengatasi dampak penyebaran virus corona atau Covid-19 melalui APBN 2020, sebesar Rp 405,1 triliun.

Besaran anggaran tersebut ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Stabilitas Perekonomian di masa pandemi corona.

Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menilai anggaran sebesar itu dirasa makin tak cukup jika penyebaran virus corona di Indonesia makin mengkhawatirkan.

"Kami ragu itu cukup. Tanda-tandanya cukup mengkhawatirkan. Pemerintah harus mengantisipasi," kata Febrio dalam video teleconference di Jakarta.

Maka dari itu, dirinya sangat berharap sekali penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang diberlakukan sejumlah pemerintah daerah bisa dilakukan secara maksimal, demi menekan makin banyaknya masyarakat yang tertular virus corona.

"Beberapa negara sudah berhasil memperlambat, walau masih ada kemungkinan risiko. Seperti di China dan Korea Selatan. Di Indonesia belum diketahui ke arah mana polanya, belum diketahui. Ini semua sangat tergantung pada penerapan PSBB di Jakarta, dan beberapa kota besar yang menerapkan PSBB,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Jabodetabek cukup membuat laju roda perekonomian nasional menjadi seret.

Pasalnya, kata dia, kawasan ini merupakan kawasan dengan kontribusi ekonomi nasional yang paling tinggi.

"Jabodetabek kan kontributor terbesar dalam perekonomian nasional, bisa direkap dari sisi investasi, konsumsi, dan ekspor impor," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers melalui video teleconference di Jakarta.

Meski begitu, dirinya menambahkan, bahwa saat ini pemerintah belum menghitung secara pasti dampak pemberlakukan PSBB terhadap perekonomian nasional.

"Kita akan pantau, namun diakui PSBB masyarakat tidak melakukan sosial dan ekonomi bahkan interaksi fisik secara langsung, pastinya mengurangi sisi konsumsi, dan investasi akan slowing down karena PSBB. Jadi dampaknya akan kita ukur setelah kita lihat statistiknya," ucapnya.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 4010617047628652628

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item