Aparat Desa Tolak Bansos dari Pemerintah: Lebih Baik Tidak Dapat Sama Sekali, daripada Ribut

Aparat Desa Tolak Bansos dari Pemerintah: Lebih Baik Tidak Dapat Sama Sekali, daripada Ribut, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Masyarakat Pekabaru menolak bantuan sosial (bansos) yang akan didistribusikan untuk warga. Penolakan terjadi karena jumlah penerima bantuan tak sesuai dengan data warga.

Bahkan sebanyak 45 RT dan RW sepakat menolak bantuan itu. Sutomo Marsudi, ketua RT Simpang Baru, mengatakan, penolakan keras tersebut dilakukan atas dasar beberapa hal.

Pertama, jumlah penerima bantuan yang diusulkan Ketua RT dan RW di Kelurahan Simpang Baru berjumlah 2.500-an Kepala Keluarga (KK). Namun data penerima yang keluar dan mendapatkan bantuan dari Pemkot hanya sebanyak 261 KK.

Selain itu, data jumlah KK yang keluar sebanyak 261 KK se-Kelurahan Simpang Baru tersebut tidak sesuai dengan warga yang diusulkan oleh perangkat. Artinya, data yang keluar tidak tahu atas dasar apa jumlah 261 KK yang diberikan Pemkot.

Lalu jika jumlah 261 KK itu dipaksa untuk dibagikan, maka dipastikan akan terjadi gejolak di tengah masyarakat. Karena sedikit sekali yang mendapatkannya. Dan yang lebih parah lagi, tentu Ketua RT dan RW yang akan jadi sasaran amuk warga.

“Atas dasar itulah, kami seluruh Ketua RT dan RW se-Kelurahan Simpang Baru sejak tadi malam melakukan rapat hingga tadi pagi, bersama tim distribusi dari Pemkot Pekanbaru, yakni tim Tagana dari PT Sarana Pangan Madani (SPM) yang merupakan salah satu BUMD Pangan di Pekanbaru, untuk menyatakan penolakan keras jumlah bantuan yang sangat tidak sebanding dengan jumlah KK yang kami ajukan. Lebih baik warga kami tidak dapat sama sekali, daripada akan menimbulkan gejolak hebat di tengah masyarakat,” tegas Marsudi.

Sementara itu, perwakilan dari tim Tagana saat audiensi menyatakan bahwa pihaknya tidak punya kewenangan dan kapasitas untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan perangkat RT dan RW, terkait jumlah penerima yang sangat sedikit tersebut.

“Kami di sini hanya bertugas untuk mendistribusikan bantuan saja. Terkait data penerima, itu kewenangan dinas sosial, sesuai data yang telah diajukan perangkat RT dan RW,” katanya.

Audiensi yang dilakukan di aula Kantor Lurah Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, tersebut sempat ricuh. Karena perangkat RT dan RW sudah kesal sejak mendapatkan infomasi jumlah penerima bantuan yang sangat tidak masuk akal alias sangat sedikit.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 1304476755084772982

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item